Terbuka Peluang PPDB Zonasi dengan Sistem Baru Diterapkan Tahun Depan

Selasa, 26 November 2024 - 17:21 WIB
loading...
Terbuka Peluang PPDB...
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti menyebut ada peluang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terutama jalur zonasi dengan sistem baru akan diterapkan pada Tahun Ajaran (TA) 2025-2026. Foto/Binti Mufarida
A A A
JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut ada peluang Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) jalur zonasi dengan sistem baru akan diterapkan pada Tahun Ajaran (TA) 2025-2026. Namun, hal ini belum final mengingat PPDB jalur zonasi dalam proses kajian.

Mulanya, Mu'ti menjelaskan bahwa sistem PPDB zonasi menganut empat filosofi. Pertama, filosofinya adalah pendidikan bermutu untuk semua. Kedua adalah inklusi sosial. Ketiga adalah integrasi sosial. Keempat, kohesivitas sosial.

"Ini semangat dari zonasi, sehingga anak-anak ini bisa belajar di sekolah-sekolah yang dekat dengan rumahnya," ujar Mu'ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Mu'ti juga mengatakan bahwa tujuan dari PPDB jalur zonasi adalah memutus kelas sosial. "Anak-anak dari berbagai kelas sosial bisa bersekolah di tempat yang sama, sehingga tidak ada segregasi antara, mohon maaf, anak-anak dari kelas mampu dan tidak mampu. Tidak ada segregasi antara yang elite dengan yang alit (tidak mampu)," jelasnya.



Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu mengatakan, ada inklusi sosial di PPDB jalur zonasi. "Karena zonasi itu kan pakai empat kriteria, domisili, prestasi, afirmasi, keempat mutasi. Dasarnya itu. Domisili mereka yang tinggal dekat dengan lokasi. Prestasi adalah yang tidak tinggal dekat tetapi dia punya prestasi untuk diterima di situ," jelas Mu'ti.

Mu'ti kembali menjelaskan bahwa yang sekarang menjadi persoalan adalah masalah persentase yang diterima dari domisili berapa persen dan prestasi berapa persen. "Itu yang sering kali jadi persoalan. Kalau yang afirmasi sudah kami patok 20 persen. Ini bagian dari pemihakan negara terhadap kelompok-kelompok yang kita anggap sebagai kelompok lemah."

Meski begitu, Mu’ti juga mengatakan bahwa perlu dilihat berdasarkan pengalaman beberapa daerah, ada alokasi untuk sekolah swasta. Pasalnya, selama ini di antara kritik zonasi itu banyak sekolah swasta yang tutup karena tidak kebagian murid. Sementara, sekolah negeri justru muridnya berlebih.

"Karena muridnya berlebih, kadang standar mutunya tidak dapat terpenuhi karena rasio guru dan murid menjadi tidak seimbang. Sarana dan prasarana juga menjadi tidak dapat tersedia dengan sebaik-baiknya," ujarnya.



Mu'ti mengatakan dari berbagai masalah tersebut, maka pemerintah saat ini memperdalam kajian tentang PPDB zonasi. Sehingga, diharapkan pada Tahun Ajaran 2025-2026 akan bisa diterapkan PPDB zonasi dengan sistem baru.

"Berbagai kelemahan ini sedang terus kita pelajari, kami perdalam, sehingga mudah-mudahan pada Tahun Ajaran 2025-2026 itu kami sudah bisa menerapkan zonasi dengan sistem baru yang kajiannya terus kami lakukan dan putusannya nanti dalam sidang kabinet," pungkasnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pemprov Jakarta dan...
Pemprov Jakarta dan Sumbar Teken LOI Bidang Pendidikan dengan Malaysia
MNC University Jajaki...
MNC University Jajaki Peluang Kerja Sama dengan LP3I
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat...
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat AI dalam Pembelajaran Bagi Insan Pendidikan
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
Shahnaz Haque Berbagi...
Shahnaz Haque Berbagi Tips Mendidik Anak Agar Bisa Berpikir Kritis
Prabowo: Pendidikan...
Prabowo: Pendidikan yang Bagus Perlu Uang, Bukan dengan Omon-omon
Rekomendasi
Tak Terbukti Curang,...
Tak Terbukti Curang, Tia Rahmania Dapat Dukungan Warga Dapil Banten 1
Parah! Dokter PPDS Unsri...
Parah! Dokter PPDS Unsri Ditendang di Bagian Testis hingga Memar oleh Konsulen
Rasamala Aritonang Irit...
Rasamala Aritonang Irit Bicara usai Diperiksa KPK sebagai Saksi SYL
Dibantu China, Nissan...
Dibantu China, Nissan Bakal Balik ke Rusia
Dua Kejuaraan Nasional...
Dua Kejuaraan Nasional Karate Lemkari Akan Digelar di Surabaya Awal Mei 2025
Ketua Umum PBNU: Paus...
Ketua Umum PBNU: Paus Fransiskus Pengasuh dan Pembela Kemanusiaan
Berita Terkini
Mendikdasmen Wajibkan...
Mendikdasmen Wajibkan Guru Belajar Satu Hari dalam Seminggu, Ini Aturannya
1 jam yang lalu
Sinopsis Buku RA Kartini...
Sinopsis Buku RA Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang, Simak Yuk
10 jam yang lalu
Beasiswa Garuda 2025...
Beasiswa Garuda 2025 Diluncurkan, Kuliah S1/D4 Gratis dan Ada Uang Saku Bulanan
12 jam yang lalu
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
12 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Pemimpin...
Riwayat Pendidikan Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus yang Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
14 jam yang lalu
10 Ucapan Hari Kartini...
10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
15 jam yang lalu
Infografis
Siap Hadapi Perang Baru...
Siap Hadapi Perang Baru dengan Israel, Iran Pamer Kota Rudal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved