Mendikdasmen Kaji Ulang ANBK: Beberapa Negara Tidak Bisa Menerima
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asesmen Nasional Berbasis Komputer ( ANBK ) yang semula menggantikan Ujian Nasional ( UN ) tengah dikaji ulang oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti. Evaluasi ANBK dilakukan karena system evaluasi itu tidak diterima di beberapa negara.
"Kebijakan baru lagi masa mas Nadiem ini Asesmen Nasional, jadi UN diganti AN gitu kan, AN ini tidak untuk semua murid tapi untuk sampling dari beberapa murid saja dalam satuan pendidikan yang ikut," kata Mendikdasmen dalam program One on One yang ditayangkan Sindonews TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
Baca juga: One on One Bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Perbaiki Mutu Pendidikan di Semua Lini
Guru Besar UIN Jakarta ini menyebut kebijakan ini akan dikaji ulang lantaran sejumlah negara tak diterima. Adapun ia menjelaskan pada prakteknya ujian ANBK hanya dilakukan terhadap 30% dari jumlah siswa dalam satuan pendidikan.
"Bagaimana sekolah dengan murid 300 misalnya yang ikut tes misalnya katakanlah 100, prakteknya malah kurang dari itu karena diambil 30% dari total murid. Masa sih 100 ini bisa menjadi ukuran untuk yang 200. Sehingga beberapa negara tidak bisa menerima itu, tetapi kalau dengan UN yang sebelumnya itu untuk satu murid semuanya mengikuti ya itu kan berarti masing-masing," jelas Mu'ti.
Baca juga: Mendikdasmen: Matematika Dikenalkan sejak TK Bukan dengan Rumus
Oleh karenanya, Mu'ti menjelaskan bahwa evaluasi akan dilakukan terhadap ANBK ini. Hal ini dilakukan semata-mata agar kemampuan murid bisa diukur secara jelas oleh pihak umum dan publik.
"Karena itu kan harus ada dong evaluasi yang bisa menjadi alat ukur bagi pihak-pihak secara umum, publik ini bahwa oh dia kemampuannya segitu, itukan kemudian perlu," sambungnya.
Baca juga: Mendikdasmen: Prabowo Prioritaskan Wajib Belajar 13 Tahun untuk Tingkatkan SDM
Meski kebijakan menilai prestasi akademik ini masih dikaji, ia mengaku berbagai kalangan mulai membuat gerakan untuk menolak dikembalikannya ujian terhadap masing-masing siswa. Ia pun meminta publik bersabar selagi Pemerintah menyiapkan kebijakan terbaru.
"Standar belajar sudah ada, yang belum tadi itu ujiannya, apakah kita akan pakai AN ataukah kembali ke Ebta dulu atau UN dulu. Ataukah nanti AN (dilanjutkan) tapi tidak memakai sampling tapi untuk semua, itu masih dalam pengkajian," tutup dia.
Program One on One bersama Mendikdasmen, Abdul Mu'ti akan tayang di Sindonews TV pada Jumat (29/11/2024) pukul 21.30 WIB. Saksikan Perbincangan Selengkapnya. Malam Ini di One On One Sindonews TV, Pukul 21.30 WIB
"Kebijakan baru lagi masa mas Nadiem ini Asesmen Nasional, jadi UN diganti AN gitu kan, AN ini tidak untuk semua murid tapi untuk sampling dari beberapa murid saja dalam satuan pendidikan yang ikut," kata Mendikdasmen dalam program One on One yang ditayangkan Sindonews TV, dikutip Jumat (29/11/2024).
Baca juga: One on One Bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Perbaiki Mutu Pendidikan di Semua Lini
Guru Besar UIN Jakarta ini menyebut kebijakan ini akan dikaji ulang lantaran sejumlah negara tak diterima. Adapun ia menjelaskan pada prakteknya ujian ANBK hanya dilakukan terhadap 30% dari jumlah siswa dalam satuan pendidikan.
"Bagaimana sekolah dengan murid 300 misalnya yang ikut tes misalnya katakanlah 100, prakteknya malah kurang dari itu karena diambil 30% dari total murid. Masa sih 100 ini bisa menjadi ukuran untuk yang 200. Sehingga beberapa negara tidak bisa menerima itu, tetapi kalau dengan UN yang sebelumnya itu untuk satu murid semuanya mengikuti ya itu kan berarti masing-masing," jelas Mu'ti.
Baca juga: Mendikdasmen: Matematika Dikenalkan sejak TK Bukan dengan Rumus
Oleh karenanya, Mu'ti menjelaskan bahwa evaluasi akan dilakukan terhadap ANBK ini. Hal ini dilakukan semata-mata agar kemampuan murid bisa diukur secara jelas oleh pihak umum dan publik.
"Karena itu kan harus ada dong evaluasi yang bisa menjadi alat ukur bagi pihak-pihak secara umum, publik ini bahwa oh dia kemampuannya segitu, itukan kemudian perlu," sambungnya.
Baca juga: Mendikdasmen: Prabowo Prioritaskan Wajib Belajar 13 Tahun untuk Tingkatkan SDM
Meski kebijakan menilai prestasi akademik ini masih dikaji, ia mengaku berbagai kalangan mulai membuat gerakan untuk menolak dikembalikannya ujian terhadap masing-masing siswa. Ia pun meminta publik bersabar selagi Pemerintah menyiapkan kebijakan terbaru.
"Standar belajar sudah ada, yang belum tadi itu ujiannya, apakah kita akan pakai AN ataukah kembali ke Ebta dulu atau UN dulu. Ataukah nanti AN (dilanjutkan) tapi tidak memakai sampling tapi untuk semua, itu masih dalam pengkajian," tutup dia.
Program One on One bersama Mendikdasmen, Abdul Mu'ti akan tayang di Sindonews TV pada Jumat (29/11/2024) pukul 21.30 WIB. Saksikan Perbincangan Selengkapnya. Malam Ini di One On One Sindonews TV, Pukul 21.30 WIB
(nnz)