Dukung Konservasi Laut, Siswa SWA Raih Juara 1 Kompetisi Robot di Turki
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim siswa Indonesia dari Sinarmas World Academy (SWA) meraih Juara 1 kategori Future Innovator, Junior dalam ajang World Robot Olympiad (WRO) Final Internasional 2024 di Izmir, Turki. Mereka membawa inovasi ROV untuk mendukung restorasi terumbu karang.
Lawan mereka bukan main-main, terdapat 560 tim terbaik dari 80 negara. Namun nyatanya tim SWA yang menamakan rancangan mereka The Ocean Voyager berhasil meraih skor mengesankan 165,75 poin dan menjadi jawara.
Baca juga: SMA Labschool Jakarta Raih Gold Medal di XIV World Championship of Folklore Bulgaria 2024
Tim siswa Indonesia dari SWA ini terdiri dari Zhenxuan (Kelas 9), Ruoyi (Kelas 8), dan Samarth (Kelas 9) merancang robot Jarak jauh (ROV) untuk meminimalkan kehadiran manusia di air sehingga lebih efisien dan lebih aman dalam upaya konservasi laut.
Dilengkapi dengan teknologi kamera canggih, The Ocean Voyager memungkinkan dokumentasi lingkungan bawah laut, pemantauan pertumbuhan terumbu karang, dan deteksi anomali secara real-time. Proyek ini bertujuan untuk menawarkan solusi berkelanjutan guna mempercepat pemulihan ekosistem laut, mengatasi tantangan global dalam konservasi lingkungan.
Zhenxuan, Ruoyi, dan Samarth mengatakan, awalnya The Ocean Voyager merupakan tugas sekolah biasa. Namun bimbingan dari para guru menantang mereka untuk melihat lebih jauh dan memahami bagaimana inovasi mereka bisa mendorong perubahan positif untuk lingkungan
Baca juga: Kado HUT ke-79 RI, Pelajar Indonesia Sabet 8 Medali di Olimpiade Kebumian
“Memenangkan kompetisi ini adalah perjalanan yang luar biasa. Apa yang dimulai sebagai proyek sederhana, The Ocean Voyager, menjadi sesuatu yang luar biasa, berkat bimbingan dari para guru kami," kata mereka, melalui siaran pers, Selasa (3/12/2024).
Tim siswa SWA pun berterima kasih kepada para guru karena telah memberikan kepercayaan akan potensi mereka sehingga bisa mewujudkan ide menjadi solusi nyata.
"Kami bangga telah menciptakan sesuatu yang tidak hanya memenangkan kompetisi, tetapi juga memiliki kekuatan untuk memberikan dampak yang berarti bagi planet ini," ujar tim.
Deddy Djaja Ria, General Manager SWA, mengungkapkan kebanggaannya atas kemenangan siswanya di WRO Final Internasional 2024. Kemenangan ini bukan hanya pencapaian untuk SWA, tetapi juga untuk Indonesia, karena kita telah menunjukkan kemampuan inovator muda kita di platform internasional.
"Proyek The Ocean Voyager menjadi bukti komitmen siswa dalam menciptakan inovasi yang berdampak bagi lingkungan. Projek ini juga menginspirasi generasi berikutnya untuk aktif berkontribusi dan berperan dalam memecahkan masalah global," katanya.
Dia menambahkan, dengan pencapaian luar biasa ini, SWA memperkuat komitmennya untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik. Para pendidik kami yang berkelas dunia menginspirasi kreativitas dan inovasi, membimbing siswa untuk mengatasi tantangan dunia nyata.
"Di SWA, kami memandu siswa untuk mengubah ide menjadi solusi berdampak, menawarkan kesempatan luar biasa untuk membuat perbedaan. Dengan mendorong kolaborasi dan kesadaran global, kami membentuk pemimpin masa depan untuk mendorong perubahan berkelanjutan dan memberikan dampak yang nyata," pungkasnya.
Lawan mereka bukan main-main, terdapat 560 tim terbaik dari 80 negara. Namun nyatanya tim SWA yang menamakan rancangan mereka The Ocean Voyager berhasil meraih skor mengesankan 165,75 poin dan menjadi jawara.
Baca juga: SMA Labschool Jakarta Raih Gold Medal di XIV World Championship of Folklore Bulgaria 2024
Tim siswa Indonesia dari SWA ini terdiri dari Zhenxuan (Kelas 9), Ruoyi (Kelas 8), dan Samarth (Kelas 9) merancang robot Jarak jauh (ROV) untuk meminimalkan kehadiran manusia di air sehingga lebih efisien dan lebih aman dalam upaya konservasi laut.
Dilengkapi dengan teknologi kamera canggih, The Ocean Voyager memungkinkan dokumentasi lingkungan bawah laut, pemantauan pertumbuhan terumbu karang, dan deteksi anomali secara real-time. Proyek ini bertujuan untuk menawarkan solusi berkelanjutan guna mempercepat pemulihan ekosistem laut, mengatasi tantangan global dalam konservasi lingkungan.
Zhenxuan, Ruoyi, dan Samarth mengatakan, awalnya The Ocean Voyager merupakan tugas sekolah biasa. Namun bimbingan dari para guru menantang mereka untuk melihat lebih jauh dan memahami bagaimana inovasi mereka bisa mendorong perubahan positif untuk lingkungan
Baca juga: Kado HUT ke-79 RI, Pelajar Indonesia Sabet 8 Medali di Olimpiade Kebumian
“Memenangkan kompetisi ini adalah perjalanan yang luar biasa. Apa yang dimulai sebagai proyek sederhana, The Ocean Voyager, menjadi sesuatu yang luar biasa, berkat bimbingan dari para guru kami," kata mereka, melalui siaran pers, Selasa (3/12/2024).
Tim siswa SWA pun berterima kasih kepada para guru karena telah memberikan kepercayaan akan potensi mereka sehingga bisa mewujudkan ide menjadi solusi nyata.
"Kami bangga telah menciptakan sesuatu yang tidak hanya memenangkan kompetisi, tetapi juga memiliki kekuatan untuk memberikan dampak yang berarti bagi planet ini," ujar tim.
Deddy Djaja Ria, General Manager SWA, mengungkapkan kebanggaannya atas kemenangan siswanya di WRO Final Internasional 2024. Kemenangan ini bukan hanya pencapaian untuk SWA, tetapi juga untuk Indonesia, karena kita telah menunjukkan kemampuan inovator muda kita di platform internasional.
"Proyek The Ocean Voyager menjadi bukti komitmen siswa dalam menciptakan inovasi yang berdampak bagi lingkungan. Projek ini juga menginspirasi generasi berikutnya untuk aktif berkontribusi dan berperan dalam memecahkan masalah global," katanya.
Dia menambahkan, dengan pencapaian luar biasa ini, SWA memperkuat komitmennya untuk mengembangkan potensi siswa secara holistik. Para pendidik kami yang berkelas dunia menginspirasi kreativitas dan inovasi, membimbing siswa untuk mengatasi tantangan dunia nyata.
"Di SWA, kami memandu siswa untuk mengubah ide menjadi solusi berdampak, menawarkan kesempatan luar biasa untuk membuat perbedaan. Dengan mendorong kolaborasi dan kesadaran global, kami membentuk pemimpin masa depan untuk mendorong perubahan berkelanjutan dan memberikan dampak yang nyata," pungkasnya.
(nnz)