Sertifikat Bahasa Level N5 Jadi Syarat Utama Pemagangan ke Jepang

Selasa, 10 Desember 2024 - 17:27 WIB
loading...
Sertifikat Bahasa Level...
Dirjen Binalavotas Kemenaker Agung Nur Rohmat dan Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Program pemagangan ke Jepang membantu program untuk menekan angka pengangguran di Indonesia. Bagi yang berminat magang ke Negeri Sakura diperlukan kemampuan bahasa Jepang yang mumpuni.

Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Tenaga Kerja Agung Nur Rohmat mengatakan, calon pemagang diwajibkan memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang minimal N5.

“Makanya di beberapa syarat magang Jepang itu harus minimal menguasai teknis yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi,” katanya di sela Rakernas Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) di Jakarta, dikutip Selasa (10/12/2024).

Sebelum berangkat, para calon pemagang ini pun harus mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis serta mempelajari budaya Jepang. Persiapan untuk memenuhi standar ini memakan waktu sekitar 3-4 bulan.

Kompetensi tersebut sangat penting, ujarnya, mengingat banyak pemagang akan bekerja di sektor produksi, manufaktur, pertanian, peternakan, hospitality, dan pariwisata.

Ia menerangkan, pemagang di Jepang tidak menerima gaji, melainkan uang saku. Pada tahun pertama, uang saku rata-rata sebesar 100.000 yen atau sekitar Rp10 juta. Jumlah ini meningkat setiap tahun, dengan kenaikan 10.000 yen per tahun.

Dia menuturkan, program pemagangan ke Jepang memberikan peluang bagi para alumninya untuk berkembang lebih jauh, baik sebagai pengusaha, manajer di perusahaan Jepang, maupun pekerja migran yang tersertifikasi.

“Bahkan ada alumninya yang bekerja di monorel DKI. Ada juga yang mempunyai sawah luas serta membuka usaha sendiri. Ada juga yang kuliah. Tentu kita serahkan ke mereka (peluang kerja setelah lulus). Banyak yang berhasil dan itu hal yang baik,” tambahnya.

Agung menambahkan, program pemagangan ke Jepang tidak hanya memberikan pengalaman kerja, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang untuk menciptakan SDM Indonesia yang lebih berkualitas dan kompetitif di tingkat global.

Dengan kuota pemagangan yang mencapai 80.000 hingga 90.000 peserta, Jepang memberikan kepercayaan besar kepada Indonesia karena melihat potensi besar pada para pemagang asal Indonesia.

Dia menuturkan, para pemagang asal Indonesia mendapat respons positif dari pihak Jepang. Mereka dikenal memiliki sikap disiplin, sopan santun, dan etos kerja yang tinggi. Sikap tersebut menjadi salah satu alasan Jepang terus meningkatkan kuota pemagang dari Indonesia.

“Orang Indonesia ini pekerja keras, tidak mudah mengeluh, dan memiliki adab yang baik. Dibandingkan dengan negara lain, sikap ini menjadi nilai tambah,” ungkapnya.

Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto menambahkan, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi para pemagang Indonesia yang akan berangkat ke Jepang.

Menurut Budi, untuk bisa magang ke Jepang, tidak sekadar menguasai bahasa tetapi juga memiliki keterampilan untuk menguasai bidang yang akan ditekuni.

"Kami melakukan kolaborasi dengan Balai Latihan Kerja -BLK- untuk pemagang profesional, " ucapnya.

Budi menambahkan, pihak asosiasi juga melakukan pemantauan terhadap para pemagang. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan selama proses pemagangan di Jepang.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
LPDP Buka Beasiswa S2...
LPDP Buka Beasiswa S2 Double Degree ke Jepang, Cocok untuk yang Suka IT
Gaji Lulusan SMK di...
Gaji Lulusan SMK di Jepang, Lebih Besar dari yang Kamu Bayangkan?
Dorong Pembelajaran...
Dorong Pembelajaran Selaras Kebutuhan Industri, Rektor MNC University dan Pengurus Kadin Kunjungi Sejumlah Perusahaan di Jepang
Rektor MNC University...
Rektor MNC University Kunjungi Jepang, Perkuat Kerja Sama Tridharma dan Akses Magang-Kerja bagi Mahasiswa di 3 Kota Utama
Perluas Peluang Karier...
Perluas Peluang Karier Global, MNC University Jalin Kerja Sama dengan Liana Segrus
Mahasiswa Macquarie...
Mahasiswa Macquarie University Berbagi Tips Magang Lintas Negara di MNC University, Perbedaan Bahasa Bukan Penghalang
Beasiswa Ajinomoto 2025...
Beasiswa Ajinomoto 2025 Dibuka, Kuliah S2 Gratis di 7 Kampus Jepang
Buka Peluang Akses Kerja...
Buka Peluang Akses Kerja Lulusan, MNC University Jalin Kolaborasi dengan Iluka College di Jepang
Info Magang ASEAN Foundation,...
Info Magang ASEAN Foundation, Penjelasan 6 Posisi yang Dibuka dan Kualifikasinya
Rekomendasi
Nasaruddin Umar Optimistis...
Nasaruddin Umar Optimistis Pelaksanaan Ibadah Haji 2025 Lebih Baik
Siapa Jenderal TNI Purn...
Siapa Jenderal TNI Purn Try Sutrisno? Panglima TNI Era Orba yang Dukung Pergantian Wapres Gibran
Hasil Futsal Nation...
Hasil Futsal Nation Cup 2025: Dramatis! Cosmo JNE Jakarta ke Semifinal Usai Bungkam Unggul FC Lewat Adu Penalti
Mengapa Kashmir Jadi...
Mengapa Kashmir Jadi Pusat Ketegangan antara India dan Pakistan?
Profil Ibrahim Traore,...
Profil Ibrahim Traore, Penguasa Burkina Faso yang Disebut Bakal Gratiskan Pendidikan SD hingga Kuliah
Kejagung Serahkan Dokumen...
Kejagung Serahkan Dokumen Kasus Direktur JakTV ke Dewan Pers
Berita Terkini
Survei KPK: Indeks Integritas...
Survei KPK: Indeks Integritas Pendidikan RI Anjlok, Kasus Menyontek Masih Marak!
18 menit yang lalu
MNC University dan ASQI...
MNC University dan ASQI Jajaki Kerja Sama Penguatan Kompetensi Layanan dan Pengalaman Pelanggan
46 menit yang lalu
THE AUR 2025, Ini 10...
THE AUR 2025, Ini 10 Universitas Indonesia yang Masuk Peringkat Terbaik Asia
54 menit yang lalu
Apakah Siswa Putus Sekolah...
Apakah Siswa Putus Sekolah Bisa Tarik Dana PIP 2025? Ini Penjelasan Kemendikdasmen
9 jam yang lalu
Panduan Lengkap Rute...
Panduan Lengkap Rute ke Lokasi UTBK 2025 di IPB University: Kampus Dramaga & Sekolah Vokasi
10 jam yang lalu
BINUS University Luncurkan...
BINUS University Luncurkan Program Pendidikan Profesi Arsitek, Cek Keunggulannya
20 jam yang lalu
Infografis
PPN Naik Jadi 12%, Masyarakat...
PPN Naik Jadi 12%, Masyarakat Beralih ke Frugal Living
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved