Rektor IPB: Indonesia Harus Siapkan Skenario Pembelajaran Masa Depan
loading...
A
A
A
BOGOR - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Arif Satria menyebut, Indonesia seharusnya sudah menyiapkan bentuk pembelajaran masa depan. Mahasiswa mesti benar-benar dibebaskan dalam belajar di kampus.
"Pendidikan saat ini telah memiliki beberapa skenario pembelajaran untuk masa depan. Mulai dari future skill university, networked university, life long learning dan my university," kata Arif dalam Dies Natalis IPB ke-57 yang digelar secara virtual, Selasa (1/9). (Baca juga: IPB University Lakukan Masa Pengenalan Mahasiswa Baru secara Daring )
Arif mengatakan, untuk skenario my university mahasiswa dapat memilih sendiri kurikulum sesuai kepentingan dan ketertarikan mereka masing-masing. Skenario ini harus dijalankan agar lulusan universitas mampu menghadapi berbagai disrupsi.
"Berbagai negara sudah membuat skenario, sebaiknya Indonesia juga mengarah pada skenario seperti ini," kata Arif dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Selasa(1/9/2020).
Arif menambahkan, Indonesia saat ini menghadapi berbagai disrupsi. Disrupsi yang terjadi hari ini bukan lagi sekadar menghadapi revolusi industri 4.0. (Baca juga: Mendikbud Ajak Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Kembali Bangun Negeri )
"Hari ini kita menghadapi situasi yang berbeda, situasi yang luar biasa. Kita dihadapkan disrupsi revolusi industri 4.0, revolusi biologi, bahkan disrupsi akibat COVID-19," terangnya.
Dia berharap universitas di Indonesia mampu menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi berbagai disrupsi itu. Universitas mampu menjalankan skenario untuk menyambut masa depan.
"Begitu kita lihat perkembangan yang terjadi saat ini, maka ada urgensi pengembangan skill baru yang semakin tumbuh," ujarnya.
Lihat Juga: IPB Peringkat 1 ASEAN Kriteria Environmental Education di QS Sustainability Ranking 2025
"Pendidikan saat ini telah memiliki beberapa skenario pembelajaran untuk masa depan. Mulai dari future skill university, networked university, life long learning dan my university," kata Arif dalam Dies Natalis IPB ke-57 yang digelar secara virtual, Selasa (1/9). (Baca juga: IPB University Lakukan Masa Pengenalan Mahasiswa Baru secara Daring )
Arif mengatakan, untuk skenario my university mahasiswa dapat memilih sendiri kurikulum sesuai kepentingan dan ketertarikan mereka masing-masing. Skenario ini harus dijalankan agar lulusan universitas mampu menghadapi berbagai disrupsi.
"Berbagai negara sudah membuat skenario, sebaiknya Indonesia juga mengarah pada skenario seperti ini," kata Arif dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Selasa(1/9/2020).
Arif menambahkan, Indonesia saat ini menghadapi berbagai disrupsi. Disrupsi yang terjadi hari ini bukan lagi sekadar menghadapi revolusi industri 4.0. (Baca juga: Mendikbud Ajak Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Kembali Bangun Negeri )
"Hari ini kita menghadapi situasi yang berbeda, situasi yang luar biasa. Kita dihadapkan disrupsi revolusi industri 4.0, revolusi biologi, bahkan disrupsi akibat COVID-19," terangnya.
Dia berharap universitas di Indonesia mampu menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi berbagai disrupsi itu. Universitas mampu menjalankan skenario untuk menyambut masa depan.
"Begitu kita lihat perkembangan yang terjadi saat ini, maka ada urgensi pengembangan skill baru yang semakin tumbuh," ujarnya.
Lihat Juga: IPB Peringkat 1 ASEAN Kriteria Environmental Education di QS Sustainability Ranking 2025
(mpw)