Perpusnas Usung 3 Program Prioritas untuk Meningkatkan Budaya Literasi

Selasa, 04 Februari 2025 - 20:16 WIB
loading...
Perpusnas Usung 3 Program...
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E. Aminudin Aziz. Foto/Perpusnas.
A A A
JAKARTA - Pada periode 2025-2029, Perpusnas mengusung tiga program prioritas. Ketiganya adalah penguatan budaya membaca dan peningkatan kecakapan literasi , pengarus-utamaan naskah Nusantara, serta standardisasi dan akreditasi perpustakaan.

"Ketiga program tersebut akan didukung oleh beberapa faktor antara lain infrastruktur yang memadai, kepemimpinan yang transformasional, program yang memberdayakan, dan kemitraan yang saling menghormati, prinsip kesetaraan, dan saling memberi keuntungan," kata Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) E. Aminudin Aziz, melalui siaran pers, Selasa (4/2/2025).

Hal ini ia sampaikan pada Rakornas Bidang Perpustakaan, Selasa (4/2/2025). Sepanjang 2025, dia menjelaskan, pihaknya akan menata program dengan melakukan lima hal. Pertama, memadukan setiap program agar dapat diampu bersama, baik oleh internal Perpusnas, maupun lembaga mitra di pusat dan di daerah. Kedua, mengoptimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan naskah.

Ketiga, mereviu kerangka pikir dan instrumen untuk Indeks Peningkatan Literasi Masyarakat, Tingkat Kegemaran Membaca, dan akreditasi perpustakaan. Keempat, menata ulang program dan pendanaan dekonsentrasi di provinsi serta perbantuan di kabupaten dan kota. Kelima, mengimplementasikan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 tentang tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD TA 2025 dan alokasi Dana Alokasi Khusus Fisik.

Amin juga menghadirkan semboyan baru Perpusnas yaitu “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa”. Melalui semboyan ini, dia mengajak peserta Rakornas untuk membuat definisi baru tentang perpustakaan.

“Perpustakaan memiliki fungsi yang sangat substansial, fundamental, dan instrumental di dalam pengembangan kecakapan literasi untuk peradaban bangsa. Bapak dan Ibu ditugasi untuk membawa misi pemartabatan bangsa," jelasnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa periode 2020-2024 ini menekankan bahwa tugas yang dikerjakan di perpustakaan tidak sama layaknya membangun infrastuktur umum, yang mana hasilnya dapat terlihat dalam waktu singkat.

"Kecakapan literasi akan kelihatan setelah sekian lama, mungkin setelah lima tahun, sepuluh tahun, atau setelah satu generasi. Karena apa? Fondasi untuk literasi akan dibangun dalam waktu yang tidak sebentar," tambahnya.

Sementara itu, penulis Eka Kurniawan mengatakan menjadi seorang penulis dapat diawali dengan membaca. Namun, kebiasaan membaca buku bukan hal yang muncul secara alamiah, namun harus dimulai sedari dini.

“Baca itu harus diperkenalkan kepada anak-anak melalui orang tua, guru atau siapapun. Dibiasakan dan kemudian dilatih, dan baru dari sana muncul kebiasaan,” ungkap penulis Cantik itu Luka tersebut dalam Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2025.

Bahkan dia berkisah, banyak tokoh besar termasuk dirinya, yang keinginan menulisnya muncul karena faktor kebetulan. Ketertarikan Eka untuk membaca buku muncul ketika menemukan taman bacaan pada masa kecil. Rasa penasarannya muncul karena buku yang ada di taman bacaan itu sangat berbeda dengan buku yang ada di sekolah. Dari sinilah ketertarikannya terhadap membaca buku tumbuh, hingga menjadi seorang penulis.

Lulusan Fakultas Filsafat UGM ini berharap faktor kebetulan itu dapat menjadi hal yang dipersiapkan untuk anak-anak Indonesia. Salah satunya dengan memberikan akses buku dan bahan bacaan yang mudah dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat, khususnya anak-anak.

Dia menilai anak membutuhkan dukungan dan fondasi kuat dalam menciptakan kebiasaan membaca dan budaya literasinya. Eka menilai harus ada upaya untuk ‘mencegat’ anak-anak dengan lingkungan penuh buku dan membuat mereka tidak sengaja terpapar buku.

“Yang menciptakan kebetulan-kebetulan itu memang harus kita. Mengepung anak-anak remaja dengan buku, mencegatnya, membuat mereka terpapar. Dengan begitu bukan mereka yang dipanggil-panggil untuk datang ke perpustakaan atau toko buku. Justru kita mendatangi mereka. Kita harus tahu di mana mereka bisa melihat buku-buku itu,” imbuhnya.

Dia berpesan agar buku tidak hanya berguna bagi seorang penulis. Buku harus berguna untuk mereka yang punya rasa ingin tahu yang besar, namun tidak dapat melihat secara langsung.

“Buku menjadi salah satu cara yang paling mudah untuk membuat horizon kita semakin luas. Misalkan ketika tinggal di satu tempat yang terisolir, hanya perlu jembatan keluar lewat buku,” pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
SNBT 2025, Ini Perbandingan...
SNBT 2025, Ini Perbandingan Daya Tampung Prodi Ilmu Perpustakaan di UI dan Unpad
Jadwal Operasional Perpusnas...
Jadwal Operasional Perpusnas 2025, Hari Minggu dan Sabtu Buka
Jadwal Layanan Perpusnas...
Jadwal Layanan Perpusnas Tidak Jadi Berubah, Minggu Tetap Buka
Jam Operasional Perpusnas...
Jam Operasional Perpusnas Dikurangi karena Efisiensi Anggaran, Cek Jadwal Terbaru di Sini!
Rakornas Perpustakaan...
Rakornas Perpustakaan Hasilkan Kebijakan Penting untuk Tingkatkan Budaya Baca dan Literasi
Mendikdasmen: Membaca...
Mendikdasmen: Membaca adalah Fondasi Peradaban Bangsa
Pramono: Perpustakaan...
Pramono: Perpustakaan HB Jassin di Taman Ismail Marzuki Bakal Dibuka hingga Malam
Perpustakaan Kotabaru...
Perpustakaan Kotabaru bersama TMMD Gelar Kegiatan Literasi di Desa Talusi
Letkol Ricky Tacomariyanto...
Letkol Ricky Tacomariyanto Raih Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2024
Rekomendasi
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Buka Musprov di Kaltim,...
Buka Musprov di Kaltim, Ketum PB Lemkari: Prestasi Olah Raga Butuh Sinergi Antarlembaga
Pesawat dari Barang...
Pesawat dari Barang Rongsok Bukti Inovasi Pakistan Tak Bisa Disepelekan
Anggota DPR Juliyatmono...
Anggota DPR Juliyatmono Sebut Gaji Guru Standarnya Harus Rp25 Juta Per Bulan
Pangeran Harry Desak...
Pangeran Harry Desak Meghan Markle Berdamai dengan Kate Middleton
Satlantas Polres Bogor:...
Satlantas Polres Bogor: 100.000 Kendaraan Lintasi Jalur Puncak Hari Ini
Berita Terkini
Tingkatkan Akses Pendidikan...
Tingkatkan Akses Pendidikan Tinggi, UI Kembangkan Pendidikan Berbasis Siber
Mengenal 3 Jalur Mandiri...
Mengenal 3 Jalur Mandiri Universitas Jember 2025 dan Jadwal Pendaftarannya
Untar Siapkan Lulusan...
Untar Siapkan Lulusan Berkualitas lewat Sertifikasi Profesi
Kapan Pendaftaran Beasiswa...
Kapan Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2 2025 Dibuka? Ini Perkiraan Jadwalnya
Perbedaan 3 Nama Panggilan...
Perbedaan 3 Nama Panggilan Pelajar Sekolah Kedinasan, Taruna, Praja, dan Mahasiswa
2 Sekolah Kedinasan...
2 Sekolah Kedinasan Ini Siap Buka Pendaftaran Calon PNS 2025
Infografis
Hiu Goblin Superlangka...
Hiu Goblin Superlangka Berhasil Difilmkan untuk Pertama Kalinya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved