Beasiswa Chevening Buka Pendaftaran sampai 3 November 2020, Cek Link
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Inggris membuka pendaftaran beasiswa Chevening mulai 3 September sampai 3 November 2020. Beasiswa yang ditujukan kepada rakyat Indonesia dan Timor Leste untuk studi gelar master di Inggris itu dapat diajukan melalui www.chevening.org/apply.
"Jika Anda adalah seseorang yang bersemangat untuk mendorong perubahan, baik secara lokal maupun global maka beasiswa Chevening dapat menjadi kesempatan yang tepat untuk Anda," ujar Duta Besar Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor-Leste, Owen Jenkins, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (8/9/2020). (Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Beasiswa LPDP akan Dibuka Maret 2021 )
Owen mengatakan, beasiswa tersebut tidak membatasi usia, ras, jenis kelamin, agama, dan latar belakang budaya. Ia mengatakan beasiswa ini justru akan melihat energi, rasa ingin tahu, visi yang jelas, dan kemampuan untuk mencapai tujuan, dalam memilih penerima beasiswa tersebut.
"Jika ini terdengar seperti kualitas di diri Anda, maka kemungkinan besar Anda akan cocok dengan komunitas kami yang terdiri lebih dari 50.000 alumni di seluruh dunia," ujar Owen.
Untuk penerimaan periode 2020 ini, Owen menyebut ada pengurangan jumlah peserta akibat pandemi COVID-19. Dari tahun sebelumnya berjumlah 62 orang, kini ada 51 penerima beasiswa Chevening. "Ada dampak pandemi pada program. Kami harap tahun depan bisa kembali mendekati normal," kata dia. (Baca juga: ITB Sediakan Beasiswa UKT bagi Mahasiswa Baru Jalur SM, Cek Link )
Owen menambahkan, pandemi COVID-19 juga memengaruhi sejumlah aspek lain dalam program beasiswa ini. Seperti adanya protokol kesehatan yang harus ditaati pelajar Indonesia. Aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah Inggris akan mewajibkan pelajar maupun pendatang umum dari luar negeri untuk menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari.
Universitas di Inggris juga menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing, untuk sebisa mungkin mempertahankan pengalaman belajar tradisional secara tatap muka, meski harus diselingi dengan perkuliahan daring.
"Selagi COVID-19 masih berlangsung, kami tentu akan mengambil langkah kesehatan, namun kami tidak merasa bahwa hal itu akan mengurangi kesenangan para pelajar untuk menikmati kuliahnya," lanjut Owen.
Kepala Program Chevening di Indonesia Nick Faulkner menambahkan, keterampilan berbahasa Inggris tidak akan diminta sebagai persyaratan dalam seleksi beasiswa Chevening tahun depan. (Baca juga: UGM Gelar Konferensi Sains Internasional secara Virtual )
"Khusus untuk program Chevening 2021/2022 hal itu sudah dihilangkan. Namun, para pelamar harus mendapat penawaran tanpa syarat (unconditional offer) dari universitas di Inggris, dan universitas itulah yang akan meminta persyaratan tingkat kemampuan bahasa Inggris," katanya, dalam konferensi pers virtual Aplikasi Beasiswa Chevening 2021/2022, Selasa (8/9).
"Jika Anda adalah seseorang yang bersemangat untuk mendorong perubahan, baik secara lokal maupun global maka beasiswa Chevening dapat menjadi kesempatan yang tepat untuk Anda," ujar Duta Besar Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor-Leste, Owen Jenkins, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (8/9/2020). (Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Beasiswa LPDP akan Dibuka Maret 2021 )
Owen mengatakan, beasiswa tersebut tidak membatasi usia, ras, jenis kelamin, agama, dan latar belakang budaya. Ia mengatakan beasiswa ini justru akan melihat energi, rasa ingin tahu, visi yang jelas, dan kemampuan untuk mencapai tujuan, dalam memilih penerima beasiswa tersebut.
"Jika ini terdengar seperti kualitas di diri Anda, maka kemungkinan besar Anda akan cocok dengan komunitas kami yang terdiri lebih dari 50.000 alumni di seluruh dunia," ujar Owen.
Untuk penerimaan periode 2020 ini, Owen menyebut ada pengurangan jumlah peserta akibat pandemi COVID-19. Dari tahun sebelumnya berjumlah 62 orang, kini ada 51 penerima beasiswa Chevening. "Ada dampak pandemi pada program. Kami harap tahun depan bisa kembali mendekati normal," kata dia. (Baca juga: ITB Sediakan Beasiswa UKT bagi Mahasiswa Baru Jalur SM, Cek Link )
Owen menambahkan, pandemi COVID-19 juga memengaruhi sejumlah aspek lain dalam program beasiswa ini. Seperti adanya protokol kesehatan yang harus ditaati pelajar Indonesia. Aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan Pemerintah Inggris akan mewajibkan pelajar maupun pendatang umum dari luar negeri untuk menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari.
Universitas di Inggris juga menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing, untuk sebisa mungkin mempertahankan pengalaman belajar tradisional secara tatap muka, meski harus diselingi dengan perkuliahan daring.
"Selagi COVID-19 masih berlangsung, kami tentu akan mengambil langkah kesehatan, namun kami tidak merasa bahwa hal itu akan mengurangi kesenangan para pelajar untuk menikmati kuliahnya," lanjut Owen.
Kepala Program Chevening di Indonesia Nick Faulkner menambahkan, keterampilan berbahasa Inggris tidak akan diminta sebagai persyaratan dalam seleksi beasiswa Chevening tahun depan. (Baca juga: UGM Gelar Konferensi Sains Internasional secara Virtual )
"Khusus untuk program Chevening 2021/2022 hal itu sudah dihilangkan. Namun, para pelamar harus mendapat penawaran tanpa syarat (unconditional offer) dari universitas di Inggris, dan universitas itulah yang akan meminta persyaratan tingkat kemampuan bahasa Inggris," katanya, dalam konferensi pers virtual Aplikasi Beasiswa Chevening 2021/2022, Selasa (8/9).