ITS-UTM Kembangkan Potensi Garam buat Baterai Lithium
loading...
A
A
A
SURABAYA - Potensi alam yang dimiliki Pulau Madura masih melimpah. Pengembangan riset dan inovasi menjadi kunci untuk bisa membawa Pulau Garam ini sebagai salah satu destinasi wisata.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) digandeng oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk menjawab permasalahan di Pulau Madura, Rabu (9/9/2020).
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menuturkan, pihaknya dapat bekerja sama dengan UTM dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. (Baca juga: Dirjen Dikti: KKN Mahasiswa Wujudkan Kepedulian ke Masyarakat )
Baik ITS maupun UTM berharap agar MoU ini dapat ditindaklanjuti sesegera mungkin. Selain itu, MoU ini juga diharap dapat membantu mensejahterakan masyarakat dan mengembangkan potensi yang ada di Pulau Madura.
“Saya berharap kerja sama ini dapat menjadi hal yang positif untuk ITS maupun UTM,” kata Ashari.
Ia melanjutkan, ITS memiliki sebuah penelitian yang dinilai sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Pulau Madura, yaitu pembuatan baterai lithium dari garam rakyat yang dibuat oleh Departemen Fisika ITS. Penelitian yang telah didanai oleh beberapa lembaga seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini dirasa cocok dengan kondisi Pulau Madura sebagai penghasil garam. (Baca juga: Mahasiswa UNY Olah Daun Ciplukan Jadi Krim Obat Jerawat Herbal )
Rektor UTM, Muh Syarif mengatakan, UTM telah memiliki beberapa penelitian dan inovasi. Namun hal tersebut masih diiringi dengan beberapa kendala. Di antaranya adalah kurangnya kemampuan dalam bidang teknik untuk membuat sebuah teknologi yang dapat bermanfaat untuk Pulau Madura.
“Makanya, kami mengajak ITS bekerja sama di bidang teknologi untuk membantu pengembangan potensi alam di Pulau Madura,” ujarnya.
Wakil Rektor I UTM Bidang Akademik Dr Deni Setya Bagus Yuherawan menjelaskan, seluruh kegiatan akademik UTM difokuskan pada pengembangan potensi alam yang dimiliki oleh Pulau Madura. Hal ini membuat UTM ingin melakukan kerja sama dengan ITS guna memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat untuk Pulau Madura.
Dari kerja sama tersebut, Deni ingin inovasi yang dilakukan kedua pihak dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat Madura dan mendongkrak prestasi ITS di kancah nasional maupun internasional.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) digandeng oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk menjawab permasalahan di Pulau Madura, Rabu (9/9/2020).
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menuturkan, pihaknya dapat bekerja sama dengan UTM dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. (Baca juga: Dirjen Dikti: KKN Mahasiswa Wujudkan Kepedulian ke Masyarakat )
Baik ITS maupun UTM berharap agar MoU ini dapat ditindaklanjuti sesegera mungkin. Selain itu, MoU ini juga diharap dapat membantu mensejahterakan masyarakat dan mengembangkan potensi yang ada di Pulau Madura.
“Saya berharap kerja sama ini dapat menjadi hal yang positif untuk ITS maupun UTM,” kata Ashari.
Ia melanjutkan, ITS memiliki sebuah penelitian yang dinilai sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Pulau Madura, yaitu pembuatan baterai lithium dari garam rakyat yang dibuat oleh Departemen Fisika ITS. Penelitian yang telah didanai oleh beberapa lembaga seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini dirasa cocok dengan kondisi Pulau Madura sebagai penghasil garam. (Baca juga: Mahasiswa UNY Olah Daun Ciplukan Jadi Krim Obat Jerawat Herbal )
Rektor UTM, Muh Syarif mengatakan, UTM telah memiliki beberapa penelitian dan inovasi. Namun hal tersebut masih diiringi dengan beberapa kendala. Di antaranya adalah kurangnya kemampuan dalam bidang teknik untuk membuat sebuah teknologi yang dapat bermanfaat untuk Pulau Madura.
“Makanya, kami mengajak ITS bekerja sama di bidang teknologi untuk membantu pengembangan potensi alam di Pulau Madura,” ujarnya.
Wakil Rektor I UTM Bidang Akademik Dr Deni Setya Bagus Yuherawan menjelaskan, seluruh kegiatan akademik UTM difokuskan pada pengembangan potensi alam yang dimiliki oleh Pulau Madura. Hal ini membuat UTM ingin melakukan kerja sama dengan ITS guna memunculkan inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat untuk Pulau Madura.
Dari kerja sama tersebut, Deni ingin inovasi yang dilakukan kedua pihak dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat Madura dan mendongkrak prestasi ITS di kancah nasional maupun internasional.