Kemendikbud Ingin Kenalkan Kampus Merdeka ke Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud terus menggencarkan program Kampus Merdeka ke berbagai pihak. Tidak hanya di dalam negeri, namun kini berkembang ke seluruh dunia.
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Nizam mengatakan, pihaknya mengapresiasi para pimpinan perguruan tinggi yang sudah menyambut semangat Kampus Merdeka melalui penyempurnaan kurikulum hingga mengimplementasikan program tersebut. (Baca juga: Beri Kuliah Umum Mahasiswa Baru UNS, Ini Pesan Mahfud MD )
Secara ringkas, kebijakan Kampus Merdeka yang telah diluncurkan pada Januari 2020 ini melingkupi sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan pembukaan program studi baru, kemudahan menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH), dan pemberian hak belajar tiga semester bagi mahasiswa di luar program studi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Permendikbud Nomor 3, 4, 5, 6, dan 7 Tahun 2020.
Mantan Kapuspendik Kemendikbud ini menjelaskan, pihaknya juga berdiskusi dengan banyak pihak untuk mengembangkan Kampus Merdeka ini. Misalnya, dia mengungkapkan, diskusi dengan banyak diaspora dari berbagai negara. (Baca juga: 27 Kampus Raih Dana Hibah Rp2,7 M untuk Bangkitkan UKM )
Selain itu juga, ujar guru besar bidang teknik Universitas Gadjah Mada ini, dengan konsorsium lima perguruan tinggi negeri (PTN) yang akan melakukan pertukaran mahasiswa dalam untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka.
Selanjutnya, terang Nizam, pihaknya juga telah berdiskusi dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins untuk membahas tentang Kampus Merdeka.
"Kampus Merdeka ini sekarang sudah mendunia. Semalam dengan para diaspora dari berbagai negara. Pagi tadi baru launching konsorsium 5 PTN tentang pertukaran mahasiswa dan dengan Bapak Dubes Pak Owen kita juga membahas untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka," katanya pada peluncuran Logo Kampus Merdeka via daring, Senin (14/9).
Lebih lanjut, Nizam menjelaskan perubahan sosial dan teknologi yang terjadi secara cepat mengakibatkan adanya sebuah ketidakpastian di masa depan. Untuk itu, implementasi kebijakan Kampus Merdeka menjadi kunci memerdekakan mahasiswa dan perguruan tinggi untuk beradaptasi menciptakan masa depan mereka sendiri.
“Cara terbaik menciptakan sebuah kepastian di masa depan yaitu dengan menciptakan hari esok, menciptakan masa depan, dengan cara membuka kampus dengan dunia kerja dan dunia nyata,” ucapnya.
Lihat Juga: Dukung IAIN Kendari Jadi UIN, Pj Gubernur Sultra Silaturahmi dengan Menag Nasaruddin Umar
Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Nizam mengatakan, pihaknya mengapresiasi para pimpinan perguruan tinggi yang sudah menyambut semangat Kampus Merdeka melalui penyempurnaan kurikulum hingga mengimplementasikan program tersebut. (Baca juga: Beri Kuliah Umum Mahasiswa Baru UNS, Ini Pesan Mahfud MD )
Secara ringkas, kebijakan Kampus Merdeka yang telah diluncurkan pada Januari 2020 ini melingkupi sistem akreditasi perguruan tinggi, kemudahan pembukaan program studi baru, kemudahan menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH), dan pemberian hak belajar tiga semester bagi mahasiswa di luar program studi. Kebijakan tersebut tertuang dalam Permendikbud Nomor 3, 4, 5, 6, dan 7 Tahun 2020.
Mantan Kapuspendik Kemendikbud ini menjelaskan, pihaknya juga berdiskusi dengan banyak pihak untuk mengembangkan Kampus Merdeka ini. Misalnya, dia mengungkapkan, diskusi dengan banyak diaspora dari berbagai negara. (Baca juga: 27 Kampus Raih Dana Hibah Rp2,7 M untuk Bangkitkan UKM )
Selain itu juga, ujar guru besar bidang teknik Universitas Gadjah Mada ini, dengan konsorsium lima perguruan tinggi negeri (PTN) yang akan melakukan pertukaran mahasiswa dalam untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka.
Selanjutnya, terang Nizam, pihaknya juga telah berdiskusi dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins untuk membahas tentang Kampus Merdeka.
"Kampus Merdeka ini sekarang sudah mendunia. Semalam dengan para diaspora dari berbagai negara. Pagi tadi baru launching konsorsium 5 PTN tentang pertukaran mahasiswa dan dengan Bapak Dubes Pak Owen kita juga membahas untuk mengimplementasikan Kampus Merdeka," katanya pada peluncuran Logo Kampus Merdeka via daring, Senin (14/9).
Lebih lanjut, Nizam menjelaskan perubahan sosial dan teknologi yang terjadi secara cepat mengakibatkan adanya sebuah ketidakpastian di masa depan. Untuk itu, implementasi kebijakan Kampus Merdeka menjadi kunci memerdekakan mahasiswa dan perguruan tinggi untuk beradaptasi menciptakan masa depan mereka sendiri.
“Cara terbaik menciptakan sebuah kepastian di masa depan yaitu dengan menciptakan hari esok, menciptakan masa depan, dengan cara membuka kampus dengan dunia kerja dan dunia nyata,” ucapnya.
Lihat Juga: Dukung IAIN Kendari Jadi UIN, Pj Gubernur Sultra Silaturahmi dengan Menag Nasaruddin Umar
(mpw)