IPB University Luncurkan Sistem Monitoring Lahan Digital

Senin, 21 September 2020 - 19:51 WIB
loading...
IPB University Luncurkan...
IPB University dan LAPAN kembangkan sistem pemantauan perubahan tutupan lahan hutan berbasis WebGIS dan aplikasi android. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan sistem pemantauan perubahan tutupan lahan hutan dan komoditas pertanian berbasis WebGIS dan aplikasi android (mobile apps).

Platform monitoring yang dikembangkan diberi nama WebGIS EcoSystem (Land Cover Change Monitoring System), yang dapat diakses pada http://lulcc.ipb.ac.id/, dan aplikasi Android INA-Alert (Indonesia Alert System). Pengembangan sistem ini didukung oleh ESRI Indonesia melalui program hibah license ESRI Platform untuk keperluan pendidikan dan penelitian di IPB University. Sistem ini berhasil dibuat dengan dukungan United Nations Development Programme (UNDP). (Baca juga: Rektor IPB: Alhamdulillah Banyak Survivor COVID-19 Beri Semangat )

Wakil Rektor IPB University bidang Kerja sama dan Sistem Informasi, Prof Dr Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, sistem monitoring ini merupakan upaya IPB University dalam memberikan kontribusi yang baik bagi kehutanan, perkebunan, maupun sektor yang berbasis lahan yang lain.

“Hal ini sangat penting karena data yang dapat disediakan melalui tools land use change ini merupakan data yang benar. Data yang benar itu adalah data yang sesuai dengan kondisi di lapangan, jadi outputnya adalah kebenaran data,” katanya dalam peluncuran WebGIS Ecosystem dan Aplikasi Android INA-Alert melalui siaran pers, Senin (21/9).

Dengan demikian, lanjut Prof Dodik, bisa diketahui data land use change secara real time dan data yang digunakan untuk perencanaan pengelolaan lahan dengan lebih tepat dan akurat. Harapannya, kehadiran land use change monitoring tools ini dapat mewujudkan pengelolaan lanskap hutan maupun perkebunan secara berkelanjutan. (Baca juga: Aplikasi Indoor Planting Bawa Mahasiswa ITS Rebut Emas )

WebGIS Ecosystem memiliki tampilan informasi secara spasial (map) dan tabulasi (dashboard). Sistem yang dikembangkan meliputi beberapa data dan informasi spasial terkait perubahan tutupan lahan dan komoditas sawit, padi, coklat, kopi dan karet pada periode tertentu. Sistem dapat menampilkan hasil deteksi dini perubahaan tutupan lahan dengan analisis devegetasi (Alert Warning System).

Sistem pemantauan berbasis WebGIS juga didukung aplikasi android INA-Alert untuk memvalidasi perubahan tutupan lahan yang dihasilkan oleh sistem peringatan dini. Dengan adanya aplikasi android INA-Alert, diharapkan publik dapat berpartisipasi secara langsung dalam sistem pemantauan lahan di Indonesia dengan memberikan informasi yang akurat dari lapangan.

Selain itu, WebGIS Ecosystem juga telah mampu menampilkan peta sebaran komoditas sawit, padi, coklat, kopi dan karet secara nasional pada periode tertentu dan memberikan layanan kepada pengguna untuk melakukan perhitungan atau analisis statistik sederhana, baik berdasarkan batas administrasi (kecamatan, kabupaten dan provinsi) maupun batas wilayah lain yang diinginkan.

Dengan demikian, WebGIS Ecocsystem dan INA-Alert diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang menggambarkan dinamika perubahan tutupan lahan di Indonesia, khususnya yang disebabkan oleh ekstensifikasi pertanian dengan akurasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk rentang waktu yang lebih singkat.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1807 seconds (0.1#10.140)