Epidemiolog UGM: Cegah Klaster Pesantren, Terapkan Karantina Mandiri

Jum'at, 09 Oktober 2020 - 06:55 WIB
loading...
Epidemiolog UGM: Cegah...
Ratusan santri di Ponpes Nurul Hidayah Al-Khodijiyyah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Citra Indriani menyebutkan, asrama maupun pondok pesantren merupakan area yang rentan untuk terjadinya klaster penyakit menular. Termasuk penularan virus Corona baru penyebab COVID-19.

Pasalnya, di kedua tempat tersebut banyak orang yang berasal dari berbagai wilayah datang untuk tinggal/hidup bersama dalam jangka waktu yang lama. “Di asrama ataupun pondok pesantren berkumpul orang dari berbagai daerah. Hal ini berisiko mempertemukan orang infeksius dengan mereka yang masih rentan,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Kamis, (8/10/2020).

Hal itu dia sampaikan menanggapi kasus ratusan santri yang berasal dari tiga pesantren di Kabupaten Sleman yang positif terinfeksi COVID-19. Sebelumnya, penularan virus korona juga telah terjadi di sejumlah pondok pesantren di pulau Jawa dan penularan COVID-19 antarsiswa juga terjadi di pusat pendidikan Secapa AD di Jawa Barat. (Baca juga: Bantu Pelajar selama Pandemi, Mahasiswa ITS Gagas Komunitas PAPER )

Dosen FKKMK UGM ini menyampaikan, bahwa upaya pencegahan penularan COVID-19 baik di asrama maupun pondok pesentren sangat dimungkinkan. Cara pencegahan utama yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan protokol kesehatan.

Lantas apakah aman jika asrama maupun pesantren tetap beroperasi selama pandemi COVID-19? Citra mengatakan tidak masalah jika asrama atau pesantren ingin memulai pendidikan di tengah pandemi. (Baca juga: Di Tengah Pandemi, Ini Apresiasi Mendikbud kepada Guru yang Luar Biasa )

Namun begitu, dia menekankan dalam pelaksanaannya harus mematuhi atau melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Selain itu, kegiatan pendidikan dilakukan secara perlahan dan bertahap.

Sebelum mulai mengikuti pendidikan, lanjutnya, langkah awal yang sebaiknya dilakukan oleh pengurus asrama atau pesentren adalah menerapkan karantina mandiri pada siswa baru atau siswa yang baru kembali ke asrama atau pesantren. Karantina dilakukan di kamar tersendiri yang tidak bercampur satu sama lain hingga 14 hari pengamatan.

“Membuat kondisi asrama atau pesantren membudayakan protokol kesehatan tidaklah mudah, tapi bukan berarti tidak bisa karena semua butuh waktu. Tak hanya itu, risiko buka tutup kelas tatap muka juga harus dipahami oleh penyelenggara pendidikan, formula yang tepat seperti apa perlu didiskusikan dengan Dinkes masing-masing,” urainya.

Karantina mandiri dan penerapan protokol kesehatan ini juga selaras dengan seruan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 yang berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan.

Tidak hanya itu, namun juga disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M untuk saat ini menjadi kunci utama memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ini Jalur Masuk UGM...
Ini Jalur Masuk UGM untuk Calon Mahasiswa Tidak Mampu, Cek Jadwal Pendaftarannya
Profil Edy Meiyanto,...
Profil Edy Meiyanto, Guru Besar Farmasi UGM yang Dipecat karena Kasus Asusila
11 Universitas Terbaik...
11 Universitas Terbaik Jurusan Bisnis dan Manajemen di Indonesia 2025
Siapa Mahasiswa Pertama...
Siapa Mahasiswa Pertama di UGM? Ini Profil Prof Hardjoso Prodjopangarso
Jadwal dan Cara Daftar...
Jadwal dan Cara Daftar Jalur Mandiri UGM 2025, Simak di Sini!
Link Cek Pengumuman...
Link Cek Pengumuman SNBP 2025 UI, UGM, ITB, dan IPB University
Jadwal Ujian Mandiri...
Jadwal Ujian Mandiri UGM 2025, Berapa Biaya Pendaftarannya?
Lulus SNBP 2025? Begini...
Lulus SNBP 2025? Begini Cara Daftar Ulang di UI, UGM, dan ITB
Mengenal 4 Jalur Seleksi...
Mengenal 4 Jalur Seleksi Mandiri UGM 2025, Dibuka 18 Maret
Rekomendasi
Jokowi Buka Suara soal...
Jokowi Buka Suara soal Tudingan Matahari Kembar: Matahari Cuma Satu, Presiden Prabowo
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
Ini Arti Bendera Zionis...
Ini Arti Bendera Zionis Israel
Mengenal Moluskum Kontagiosum,...
Mengenal Moluskum Kontagiosum, Penyakit Kulit Akibat Pakai Baju Thrifting Tanpa Dicuci
Industri Pertahanan...
Industri Pertahanan Butuh AI dan Elektronika, Wamenhan Donny Minta BRIN Perbanyak Penelitian
Penyitaan Lahan Sawit,...
Penyitaan Lahan Sawit, Pengacara Kalteng Kirim Surat ke Presiden Prabowo
Berita Terkini
Kharisma atau Karisma,...
Kharisma atau Karisma, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
6 jam yang lalu
Cara Tarik Dana PIP...
Cara Tarik Dana PIP di Teller Bank: Syarat, Dokumen, dan Prosedur Lengkap
1 hari yang lalu
Dipantau Ketat, Itera...
Dipantau Ketat, Itera Siapkan 196 Pengawas untuk UTBK SNBT 2025
1 hari yang lalu
Ambulan atau Ambulans,...
Ambulan atau Ambulans, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
1 hari yang lalu
10 Ucapan Wafat Yesus...
10 Ucapan Wafat Yesus Kristus untuk Teman Sekolah, Singkat Penuh Makna
1 hari yang lalu
Pendidikan Raja Charles...
Pendidikan Raja Charles III: Lulusan Sekolah Elit, Kini Raja Inggris Tertua Sepanjang Sejarah
1 hari yang lalu
Infografis
Kocak! Trump Terapkan...
Kocak! Trump Terapkan Tarif di Kepulauan Tak Dihuni Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved