Keterampilan Pembelajaran Abad-21 Disiapkan untuk Bonus Demografi

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 19:36 WIB
loading...
Keterampilan Pembelajaran...
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kemendikbud menyiapkan keterampilan abad 21 untuk menyambut bonus demografi Indonesia. Hal ini perlu disikapi serius agar Indonesia bisa meningkatkan daya saing ditengah tantangan global.

Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Nizam mengatakan, saat ini dunia tengah dihadapkan dengan tantangan global demografi dunia dimana negara-negara maju mengalami penuaan atau aging society. Sementara, ujar Nizam, Indonesia sedang memasuki proses demografi. (Baca juga: 600 Ribu Alat Pengambil Spesimen COVID-19 Inovasi UI Disebar ke RS )

Menurutnya, hal ini merupakan kedua hal yang saling bertolak belakang namun menjanjikan sekaligus juga mengkhawatirkan. Sehingga hal tersebut harus disikapi dengan serius dalam menyiapkan SDM yang ada untuk bisa memanfaatkan hal tersebut dan dapat memasuki persaingan global.

“Di sisi lain, kemajuan teknologi bisa dilihat manusia dengan kreativitasnya, urban society, bahkan diprediksi akan memasuki masa dimana mesin-mesin lebih cerdas dari manusia. Kemudian perubahan yang terjadi secara global juga revolusi industri selalu ditandai dengan tergantikannya kompetensi lama dan lahirnya kompetensi baru yang belum pernah disiapkan sebelumnya,” katanya pada Webinar Nasional: The 21st Century Learning Skills melalui siaran pers, Jumat (23/10).

Nizam menyampaikan, dalam 10 tahun ke depan diprediksi 23 juta lapangan pekerjaan di Indonesia akan hilang. Namun ada potensi lahir lapangan pekerjaan baru yang jumlahnya dua kali lipat lebih banyak. Oleh karena itu, program Kampus Merdeka memberi kesempatan ke mahasiswa untuk memiliki keahlian lain di luar program studinya. (Baca juga: Ini Bocoran Resmi Agar Pengajuan Beasiswa Unggulan Kemendikbud Anda Diterima )

Hal ini dilakukan agar dapat memberikan pendidikan kepada mahasiswa yang sejalan dengan revolusi industri serta membentuk mahasiswa menjadi pembelajar mandiri dan complex problem solver. Dia menjelaskan, kondisi pandemi saat ini dikenal dengan VUCA atau vulnerable, uncertain, complex, dan ambiguity.

“Tetapi semua itu harus dihadapi dengan karakter kuat dengan menjadikan pendidikan tinggi di Indonesia menjadi pendidikan di tengah abad ke-21. Kompetensi yang dibutuhkan sudah digariskan di tahun 1998 yang masih aktual adalah literasi dasar, kompetensi berpikir kritis dan pemecah masalah, kreativitas, kolaborasi, kualitas karakter, dan yang paling penting adalah kegigihan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Aris Junaidi menyampaikan, berdasar survei yang dilakukan World Economic Forum terhadap 186 negara, terdapat 50% penduduk bumi saat ini berusia 30 tahun. Selanjutnya, persepsi milenial terhadap era disruptif yaitu percaya bahwa teknologi dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru daripada menghilangkan pekerjaan yang sudah ada. Hal tersebut menjadi suatu hal yang optimistik, sehingga kompetensi harus disiapkan.

“Di sisi lain, terdapat tren teknologi berdasarkan survei, yaitu didominasi oleh Artificial Intelligence (AI), biotechnology, robotics, Internet of Things (IoT), dan driverless car. Oleh karena itu, bonus demografi tersebut perlu disiapkan dengan cara menyiapkan generasi yang dapat bersaing,” ujar Aris.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
MNC University dan Politeknik...
MNC University dan Politeknik Tempo Jalin Kerja Sama dalam Tridharma Perguruan Tinggi
KIP Kuliah untuk 544.000...
KIP Kuliah untuk 544.000 Mahasiswa Sudah Ditransfer, Begini Cara Ceknya
Lebih dari 1 Juta Mahasiswa...
Lebih dari 1 Juta Mahasiswa akan Terima KIP Kuliah di Tahun Ini
Beasiswa Belum Mampu...
Beasiswa Belum Mampu Tingkatkan APK Pendidikan Tinggi, Kemendikti Susun Strategi Nasional
Teuku Riefky Ajak Mahasiswa...
Teuku Riefky Ajak Mahasiswa FEB UI Kolaborasi di Sektor Ekonomi Kreatif
MNC Sekuritas Gandeng...
MNC Sekuritas Gandeng PT Capital Asset Management Edukasi Mahasiswa Universitas Tazkia Bogor
Mendikti Saintek Terbitkan...
Mendikti Saintek Terbitkan Kepmen Baru, Atur Pengembangan Karier Dosen
Ini 5 Jurus MNC University...
Ini 5 Jurus MNC University yang Siap Membekalimu untuk Berkarier di Berbagai Bidang Usaha Milik MNC Group
Komitmen MNC University...
Komitmen MNC University Membangun Masa Depan Mahasiswa dan Menciptakan Dampak Sosial
Rekomendasi
3 Skenario AS Menginvasi...
3 Skenario AS Menginvasi Panama, Invasi Militer Salah Satu Pilihan Terburuk
Sekutu NATO Mulai Melawan...
Sekutu NATO Mulai Melawan AS, Desak Eropa Ganti Jet Tempur Siluman F-35 dengan Rafale
Panja RUU TNI Sebut...
Panja RUU TNI Sebut Usulan Penempatan Tentara di KKP dan Tangani Narkoba Dihapus
Pangeran William Berencana...
Pangeran William Berencana Usir Andrew dari Kerajaan, Tak Tahan dengan Ulahnya
Israel Mulai Bombardir...
Israel Mulai Bombardir Gaza Lagi
Terbongkar! Eks Kapolres...
Terbongkar! Eks Kapolres Ngada Sudah Lama Berbuat Asusila di Sejumlah Hotel
Berita Terkini
Cara Cek dan Link Pengumuman...
Cara Cek dan Link Pengumuman Hasil SNBP 2025 di Unair, ITS, UPN Jatim, dan Unesa
10 menit yang lalu
MNC University dan Politeknik...
MNC University dan Politeknik Tempo Jalin Kerja Sama dalam Tridharma Perguruan Tinggi
1 jam yang lalu
Link Cek Pengumuman...
Link Cek Pengumuman SNBP 2025 UI, UGM, ITB, dan IPB University
1 jam yang lalu
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Peserta yang Lulus SNBP 5 Tahun Terakhir, Terus Meningkat?
6 jam yang lalu
Pengumuman Kelulusan...
Pengumuman Kelulusan SNBP 2025 Hari Ini Jam 3 Sore, Cek Hasil di Mana?
7 jam yang lalu
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
15 jam yang lalu
Infografis
Syarat Penderita Diabetes...
Syarat Penderita Diabetes Diperbolehkan untuk Puasa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved