Anggaran Kemendikbud untuk Perguruan Tinggi akan Naik 70% Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbud menaikkan anggaran yang akan disalurkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tahun depan sebanyak 70%. Akan tetapi Kemendikbud menetapkan indikator kinerja utama (IKU) dan capaian program dalam penyaluran dana tersebut.
Diketahui, Kemendikbud meluncurkan program Merdeka Belajar episode enam terkait Transformasi Dana Pemerintah untuk Perguruan Tinggi yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. (Baca juga: Ini 10 Universitas yang Alumninya Paling Banyak Lulus CPNS 2019 )
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, selama 10 tahun Indonesia telah berhasil meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi baik negeri dan swasta. Hal ini terlihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) yang naik dari 25% ke 36%. "Ini bukan pencapaian yang mudah. Apresiasi harus diberikan kepada pihak yang sudah berhasil meningkatkan jumlah mahasiswa yang berpartisipasi dalam pendidikan tinggi," katanya pada peluncuran Merdeka Belajar episode 6 secara daring, Selasa (3/11).
Mendikbud menjelaskan, untuk saat ini tidak hanya kuantitas yang dikejar melainkan kualitas. Tidak hanya meningkatkan lulusan yang lebih baik lagi tapi juga jumlah pendanaan. Nadiem menjelaskan, saat ini Kemendikbud memberi perhatian pada peningkatan anggaran. Akan tetapi,katanya, kenaikan anggaran ini harus dikaitkan dalam konteks kinerja untuk mencapai mutu yang pemerintah inginkan.
Nadiem menuturkan, pada 2021 Kemendikbud akan meningkatkan total anggaran yang disalurkan ke PTN dan PTS sebesar 70%. Diketahui, dari data saat paparan Mendikbud, tercatat anggaran yang disalurkan ke PTN dan PTS pada 2020 Rp2,9 triliun. Pada 2021 menjadi Rp4,95 Triliun. (Baca juga: UGM-BATAN Kembangkan Rumput Gama Umami yang Super Unggul, Ini Hasilnya )
Akan tetapi, Nadiem melanjutkan, penyaluran anggaran ini komponen terbesarnya adalah berdasarkan kinerja dan program berbasis proposal yang baik dan berbasis misi diferensiasi masing-masing perguruan tinggi. "Jadinya, kita akan tingkatkan anggaran, tapi dalam kondisi-kondisi bahwa perubahan yang ingin kita harapkan itu tercapai," imbuhnya.
Mendikbud menjelaskan, ada tiga tujuan utama peningkatan pendanaan bagi perguruan tingggi ini. Pertama, adalah untuk melahirkan lulusan yang produktif mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat dan berpenghasilan layak. Kedua agar dosen lebih mengerti kebutuhan dan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan nyata di masyarakat. Ketiga, kurikulum dan proses pembelajaran yang mengasah kemampuan kolaborasi dan pemecahan masalah.
"Kita harus berani melakukan perubahan yang sangat dinamis untuk bisa bersaing di tingkat dunia. SDM Indonesia akan bersaing secara global untuk itu kita harus melakukan lompatan,"pungkasnya.
Diketahui, Kemendikbud meluncurkan program Merdeka Belajar episode enam terkait Transformasi Dana Pemerintah untuk Perguruan Tinggi yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. (Baca juga: Ini 10 Universitas yang Alumninya Paling Banyak Lulus CPNS 2019 )
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, selama 10 tahun Indonesia telah berhasil meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi baik negeri dan swasta. Hal ini terlihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) yang naik dari 25% ke 36%. "Ini bukan pencapaian yang mudah. Apresiasi harus diberikan kepada pihak yang sudah berhasil meningkatkan jumlah mahasiswa yang berpartisipasi dalam pendidikan tinggi," katanya pada peluncuran Merdeka Belajar episode 6 secara daring, Selasa (3/11).
Mendikbud menjelaskan, untuk saat ini tidak hanya kuantitas yang dikejar melainkan kualitas. Tidak hanya meningkatkan lulusan yang lebih baik lagi tapi juga jumlah pendanaan. Nadiem menjelaskan, saat ini Kemendikbud memberi perhatian pada peningkatan anggaran. Akan tetapi,katanya, kenaikan anggaran ini harus dikaitkan dalam konteks kinerja untuk mencapai mutu yang pemerintah inginkan.
Nadiem menuturkan, pada 2021 Kemendikbud akan meningkatkan total anggaran yang disalurkan ke PTN dan PTS sebesar 70%. Diketahui, dari data saat paparan Mendikbud, tercatat anggaran yang disalurkan ke PTN dan PTS pada 2020 Rp2,9 triliun. Pada 2021 menjadi Rp4,95 Triliun. (Baca juga: UGM-BATAN Kembangkan Rumput Gama Umami yang Super Unggul, Ini Hasilnya )
Akan tetapi, Nadiem melanjutkan, penyaluran anggaran ini komponen terbesarnya adalah berdasarkan kinerja dan program berbasis proposal yang baik dan berbasis misi diferensiasi masing-masing perguruan tinggi. "Jadinya, kita akan tingkatkan anggaran, tapi dalam kondisi-kondisi bahwa perubahan yang ingin kita harapkan itu tercapai," imbuhnya.
Mendikbud menjelaskan, ada tiga tujuan utama peningkatan pendanaan bagi perguruan tingggi ini. Pertama, adalah untuk melahirkan lulusan yang produktif mendapatkan pekerjaan dalam waktu singkat dan berpenghasilan layak. Kedua agar dosen lebih mengerti kebutuhan dan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan nyata di masyarakat. Ketiga, kurikulum dan proses pembelajaran yang mengasah kemampuan kolaborasi dan pemecahan masalah.
"Kita harus berani melakukan perubahan yang sangat dinamis untuk bisa bersaing di tingkat dunia. SDM Indonesia akan bersaing secara global untuk itu kita harus melakukan lompatan,"pungkasnya.
(mpw)