Dirjen Pendis: Madrasah Bukan Sekadar Sekolah, tapi Proses Pembelajaran

Kamis, 05 November 2020 - 17:25 WIB
loading...
Dirjen Pendis: Madrasah Bukan Sekadar Sekolah, tapi Proses Pembelajaran
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Muhammad Ali Ramdhani. Foto/Dok/Humas Kemenag
A A A
JAKARTA - Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani menegaskan bahwa madrasah bukan sekadar sebuah sekolah tetapi proses pembelajaran. Oleh karenanya, kegiatan madrasah tidak hanya di ruang kelas dan laboratorium, tetapi merupakan proses pembelajaran yang berkelanjutan.

“Proses pembelajaran apabila dilakukan hanya dengan bersekolah, maka tidak akan menghasilkan impact yang dramatikal,” terang Muhammad Ali Ramdhani melalui keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Kamis (4/11/2020). (Baca juga: Wejang Guru Madrasah, Dirjen Pendis: Ini 5 Konsep yang Harus Ditanamkan ke Siswa )

“Ketika sekolah hanya hadir pada proses penjejalah ilmu tanpa memaknai transformasi ilmu, maka dia akan menjadi hampa. Orang hanya dikejar pada persoalan nilai-nilai ujian tetapi internalisasi ilmu dan nilai itu kemudian disisihkan,” sambungnya.

Pria yang akrab disapa Dhani ini mengatakan, Kemenag terus berupaya meningkatkan fasilitas madrasah dalam kerangka mewujudkan proses pembelajaran berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan menghadirkan asrama siswa melalui skema pembiayaan SBSN. “Kita ingin menghadirkan ruang-ruang yang ramah pada peserta didik kita sehingga mereka menyadari bahwa mereka memasuki dinamika pembelajaran,” ujarnya.

“Dan mudah-mudahan dinamika pembelajaran ini kemudian menjadi warna dan corak kehidupan, karena kita menyadari hari ini terjadi perubahan dalam dinamika kehidupan. Ketika masa lalu kita bercerita tentang pergeseran peradaban dari abad perindustrian, maka sekarang kita masuk abad pengetahuan,” lanjutnya. (Baca juga: Kunjungan ke Daerah, Mendikbud Kaget Banyak Sekolah Belum Terima Bantuan Kuota )

Indonesia, kata Dhani, membutuhkan sumber daya manusia yang memadai. Apalagi, saat ini, tolok ukur kualitas tidak semata diukur dengan sesuatu yang tangible (nampak), tapi juga intangible (tidak nampak).

“Seiring adanya pergeseran itu, maka keunggulan sumber daya manusia terletak pada hal yang ia miliki, yaitu ilmu. Ketika bicara ilmu, maka proses pembelajaran menjadi elementer,” tandas Dhani yang juga dikesempatan sama berkunjung ke Madrasah Aliyah Negeri 3 Makassar.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.140)