Melalui Dosen Penggerak, Kemendikbud Ingin Hasilkan SDM Unggul

Selasa, 10 November 2020 - 00:05 WIB
loading...
Melalui Dosen Penggerak, Kemendikbud Ingin Hasilkan SDM Unggul
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kemendikbud berharap dengan adanya Dosen Penggerak maka akan terjadi perubahan pola pembelajaran yang sesuai dengan perubahan zaman yang begitu cepat. Sehingga akan tercipta di masa depan lulusan perguruan tinggi yang berdaya saing dan unggul.

Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Nizam mengatakan, para Dosen Penggerak adalah agen perubahan yang akan merubah mindset semua tenaga pendidik atau dosen untuk menyiapkan kampus masa depan yang fleksibel. "Kampus adaptif, kampus yang memberikan ruang seluas-luasnya untuk menemukan diri dan potensinya dan menjadi SDM yang unggul ," katanya pada Sosialisasi Dosen Penggerak Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka melalui Youtube Ditjen Dikti, Senin (9/11). (Baca juga: Kemenag akan Gelar Telekonferensi Internasional Agama dan Pendidikan )

Nizam menjelaskan, disaat kemajuan teknologi yang begitu pesar mahasiswa mudah sekali mendapatkan ilmu dari manapun bahkan dari sumber ilmu pertamanya. Sehingga banyak pihak yang menantang apa manfat pendidikan tinggi jika hanya sekedar pemberian ilmu dari dosen yang berdiri di depan kelas ke mahasiswa. Sedangkan mahasiswanya saja bisa dengan mudah mendapat ilmu dari sumber pertama melalui bantuan teknologi atau yang disediakan di internet.

Guru besar fakultas Tehnik Universitas Gadjah Mada ini menerangkan, kalangan dunia industri dan dunia usaha pun kerap mengeluhkan lulusan perguruan tinggi yang tidak cocok dengan kebutuhan yang ada di lapangan. Disisi lain, menurut Nizam, apa yang terjadi di ruang kelas masih belum berubah sejak zaman dulu yakni dosen berdiri didalam kelas sementara mahasiswa hanya diam mendengarkan. Dosen, katanya, menjadi satu-satunya sumber ilmu sementara sumber ilmu sudah terbuka dari manapun.

"Inilah yang menjadikan kita harus berbenah dan melakukan disrupsi diri agar bisa melakukan adaptasi cepat. Melakukan transformasi cepat perguruan tinggi kita dengan kebutuhan masyarakat 5.0. Yaitu masyarakat yang hidup berdampingan dengan teknologi dan masyarakat yang penuh kreatifitas karena perekonomian kedepan akan ditentukan dengan kreatifitas dan inovasi dari SDM," jelasnya. (Baca juga: Tercepat dalam Lintasan, Tim ITS Juarai Kontes Kapal Cepat Tak Berawak )

Oleh karena itu, ujarnya, Kemendikbud pun berharap peran dosen bisa bergeser menjadi pendamping mahasiswa atau kopilot. Nizam menuturkan, kopilot bagi mahasiswa untuk menjelajahi kompetensinya, mengembangkan dirinya, menjelajah ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu juga keduanya dapat bersama-sama berkreasi melalui ilmu dan teknologi.

"Peran kopilot ini tentu tidak mudah. Peran kopilot ini jauh lebih kompleks dan butuh kesungguhan, passion dari dosen. Ketika mendampingi mahasiswa menjelajah dunia masa depannya. Tapi itu sangat dibutuhkan agar kita bisa melahirkan manusia unggul, kreatif, inovatif dan pnya kompetensi yang sesuai dengan yang dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja yang dicita-citakan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Kemendikbud Sofwan Effendi mengatakan, sosialisasi ini dilakukan agar terjadi kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan Merdeka Belajar:Kampus Merdeka. Dia menjelaskan, Dosen Penggerak dalam Tridharma pergurua tinggi sudah ditetapkan melalui Permendikbud No 3/2020. Dosen pun diharapkan bisa mendampingi mahasiswa dalam Tridharma khususnya untuk kegiatan di luar kampus.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1844 seconds (0.1#10.140)