Dibuka Jokowi, I2E Pamerkan Produk Unggulan Inovasi Perguruan Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inovasi Indonesia Expo (I2E) 2020 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menristek/Kepala BRIN menyampaikan dalam expo ini produk unggulan dari perguruan tinggi pun turut ditampilkan.
Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, melalui I2E 2020 yang digelar secara virtual berbagai karya-karya termutakhir dan inovasi dari berbagai pelaku riset dan inovasi dihadirkan. Mulai dari berbagai lembaga penelitian dan pengembangan, industri, BUMN hingga dari masyarakat. (Baca juga: Telkom University Hibahkan 2 Produk Inovasi Pembakaran Sampah Modern )
Bambang menjelaskan, tidak hanya dari lembaga di atas namun pameran ini juga diisi oleh berbagai produk-produk unggulan dari perguruan tinggi. Dia mengatakan, ada inovasi yang mengkonversi minyak sawit menjadi bahan bakar nabati yang dibuat Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu Katalis Merah Putih. Lalu ada inovasi unggulan juga yang dibuat di masa pandemi ini ialah Genose yang bisa menjadi alat deteksi virus Covid-19 yang digagas Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mantan Kepala Bappenas ini melanjutkan, juga ada produk inovasi kecerdasan buatan yang dibuat Institut Pertanian Bogor untuk kebutuhan tanaman pangan dan perkebunan. Tidak ketinggalan, terangnya, inovasi kapal pelat datar yang dibuat Universitas Indonesia dimana kapal ini unggul karena ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
“Kita harus akui bahwa sumber utama dari kegiatan penelitian dan inovasi itu datang dari perguruan tinggi. Dan dalam kesempatan ini beberapa perguruan tinggi berpartisipasi dan tentunya ada beberapa produk yang turut menjadi perhatian,” katanya pada konferensi pers pembukaan I2E secara virtual, Selasa (10/11). (Baca juga: Kemenristek Dorong Kolaborasi Triple Helix untuk Perkuat Inovasi )
Ekonom UI ini menuturkan, produk inovasi dari perguruan tinggi ini merupakan sebagian dari karya inovasi yang bisa disaksikan secara virtual. Melalui acara ini, jelasnya, masyarakat juga dapat menyaksikan berbagai macam produk inovasi dari berbagai lembaga penelitian pengembangan, pengkajian dan penerapan (Litbangjirap), LPNK dari kementerian dan daerah juga dari masyarakt dan mitra industri.
"Seluruh kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong hilirisasi riset dan inovasi untuk meningkatkan kemajuan dan kemandirian bangsa. Ini juga menandai integrasi komunitas dan lembaga Litbang jirap di Indonesia yang diharapkan. Hal ini tercermin dengan menyatunya berbagai kegiatan,” terangnya.
Dia menjelaskan, membangun ekosistem inovasi harus dimulai oleh tiga pihak. Ketiga pelaku utamanya yaitu pemerintah, dunia usaha dan industri dan ketiga adalah komunitas peneliti atau dosen. Dia menyatakan, jika ketiga ini bekerja dengan baik di mana pemerintah bertindak sebagai fasilitator dan regulator kemudian peneliti berupaya melahirkan prototype dan hasil inovasi itu sendiri dan pihak industri bisa melakukan dengan komersialisasi dan inovasi. Maka itulah resep untuk bisa mendorong ekonomi berbasis Inovasi.
Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, melalui I2E 2020 yang digelar secara virtual berbagai karya-karya termutakhir dan inovasi dari berbagai pelaku riset dan inovasi dihadirkan. Mulai dari berbagai lembaga penelitian dan pengembangan, industri, BUMN hingga dari masyarakat. (Baca juga: Telkom University Hibahkan 2 Produk Inovasi Pembakaran Sampah Modern )
Bambang menjelaskan, tidak hanya dari lembaga di atas namun pameran ini juga diisi oleh berbagai produk-produk unggulan dari perguruan tinggi. Dia mengatakan, ada inovasi yang mengkonversi minyak sawit menjadi bahan bakar nabati yang dibuat Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu Katalis Merah Putih. Lalu ada inovasi unggulan juga yang dibuat di masa pandemi ini ialah Genose yang bisa menjadi alat deteksi virus Covid-19 yang digagas Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mantan Kepala Bappenas ini melanjutkan, juga ada produk inovasi kecerdasan buatan yang dibuat Institut Pertanian Bogor untuk kebutuhan tanaman pangan dan perkebunan. Tidak ketinggalan, terangnya, inovasi kapal pelat datar yang dibuat Universitas Indonesia dimana kapal ini unggul karena ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
“Kita harus akui bahwa sumber utama dari kegiatan penelitian dan inovasi itu datang dari perguruan tinggi. Dan dalam kesempatan ini beberapa perguruan tinggi berpartisipasi dan tentunya ada beberapa produk yang turut menjadi perhatian,” katanya pada konferensi pers pembukaan I2E secara virtual, Selasa (10/11). (Baca juga: Kemenristek Dorong Kolaborasi Triple Helix untuk Perkuat Inovasi )
Ekonom UI ini menuturkan, produk inovasi dari perguruan tinggi ini merupakan sebagian dari karya inovasi yang bisa disaksikan secara virtual. Melalui acara ini, jelasnya, masyarakat juga dapat menyaksikan berbagai macam produk inovasi dari berbagai lembaga penelitian pengembangan, pengkajian dan penerapan (Litbangjirap), LPNK dari kementerian dan daerah juga dari masyarakt dan mitra industri.
"Seluruh kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendorong hilirisasi riset dan inovasi untuk meningkatkan kemajuan dan kemandirian bangsa. Ini juga menandai integrasi komunitas dan lembaga Litbang jirap di Indonesia yang diharapkan. Hal ini tercermin dengan menyatunya berbagai kegiatan,” terangnya.
Dia menjelaskan, membangun ekosistem inovasi harus dimulai oleh tiga pihak. Ketiga pelaku utamanya yaitu pemerintah, dunia usaha dan industri dan ketiga adalah komunitas peneliti atau dosen. Dia menyatakan, jika ketiga ini bekerja dengan baik di mana pemerintah bertindak sebagai fasilitator dan regulator kemudian peneliti berupaya melahirkan prototype dan hasil inovasi itu sendiri dan pihak industri bisa melakukan dengan komersialisasi dan inovasi. Maka itulah resep untuk bisa mendorong ekonomi berbasis Inovasi.
(mpw)