Inovator IPB University Segera Gabung dengan Kedai Reka

Selasa, 01 Desember 2020 - 23:04 WIB
loading...
Inovator IPB University...
Tim Kerja Akselerasi Inovasi Kedai Reka Kemendikbud. Foto/Dok/Humas Kemendikbud
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelontorkan dana sebesar 250 miliar rupiah sebagai insentif dana padanan (matching fund) yang mengajak pihak industri, kampus, pemerintah, dan lembaga mitra untuk membentuk ekosistem Merdeka Belajar - Kampus Merdeka .

Menurut Achmad Aditya selaku Tim Kerja Akselerasi Inovasi Kedai Reka , Kemendikbud, skema insentif matching fund ini dapat dimanfaatkan sebagai biaya riset dan pengembangan, mengakselerasi dan meningkatkan dampak positif sosial, ekonomi, dan lingkungan yang ingin dihasilkan oleh dunia industri, dunia kerja, dan lembaga mitra, menciptakan produk atau jasa yang lebih siap untuk dan oleh industri, masyarakat, serta mendorong pengembangan pusat riset atau program studi baru bersama dengan industri untuk membangun konektivitas bidang ilmu dengan kebutuhan industri. (Baca juga: IPB University Raih Juara 3 Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2020 )

“Program matching fund perlu melibatkan lebih banyak sumberdaya mahasiswa dan kampus. Tujuannya untuk memberikan kesempatan mahasiswa dan dosen meningkatkan pengetahuan praktis dan keahlian yang sedang berkembang di dunia industri dan dunia kerja sehingga mengakselerasi penerapan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka,” ujarnya dalam Sosialisasi/Internalisasi Kedai Reka dan Matching Fund, (30/11) yang digelar oleh Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University.

Selain Achmad Aditya, acara ini juga dihadiri M Setiawan dan Ade Kadarisman selaku Tim Kerja Akselerasi Inovasi Kemendikbud. Sementara itu, Prof Dr Erika B Laconi selaku Kepala LKST IPB University menyampaikan bahwa Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dengan Kemendikbud sejalan dalam melakukan hilirisasi Inovasi.

“Ada 14 topik dari IPB University yang sudah didanai tahun ini dalam program Prioritas Riset Nasional (PRN) untuk tetap bertahan lima tahun ke depan. Untuk Kemendikbud, ada Kedai Reka dengan delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Apabila bisa dicapai oleh perguruan tinggi maka akan mendapatkan insentif, matching fund dan competitive fund. Sejauh mana IPB University memiliki inovasi yang sudah memiliki tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) 7-8. LKST adalah lembaga untuk mencarikan mitra industri untuk inovasi-inovasi para dosen IPB University. Kami optimis akan mendapatkan dana matching fund dari Kemendikbud,” ujarnya.(Baca juga: UGM Kembali Juara Umum Ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasiona 2020 )

Asisten Bidang Pengelolaan dan Komersialisasi Inovasi LKST IPB University Roza Yusfiandayani, yang bertindak sebagai moderator menyampaikan bahwa para inovator IPB University dapat mendaftarkan diri dan mengunggah dokumen dari inovasi berupa brosur, leaflet dan video inovasinya di platform Kedai Reka secepatnya.

“Saat ini sudah ada 1000 inovator dan 150 industri yang sudah bergabung di Kedai Reka. Setelah bergabung di Kedai Reka, inovator dapat membuat proposal dengan industri dan kemudian menyampaikan proposal matching fund ke Kemendikbud,” terangnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2702 seconds (0.1#10.140)