Atasi Pemetaan Desa, Mahasiswa ITS Rancang Layanan Java Drone

Rabu, 02 Desember 2020 - 21:56 WIB
loading...
Atasi Pemetaan Desa,...
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - 3 mahasiswa Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang suatu inovasi berupa penyedia layanan geospasial bernama Java Drone.

Ketiga mahasiswa itu adalah Moh Faisal, Shaza Flanetta Putri, dan M Hidayatul Ummah. Ketiganya memulai perancangan Java Drone usai menilik peluang bisnis jasa pemetaan yang cukup besar. Yang mana kebanyakan, pemetaan tersebut menggunakan teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau yang lazim disebut drone. “Kami memandang bahwa saat ini peta telah menjadi urgensitas pembangunan,” tutur Ketua Tim Moh Faisal melalui siaran pers, Rabu (2/12). (Baca juga: Mahasiswa Harus Dipastikan Sehat Sebelum Mulai Kuliah Tatap Muka )

Oleh sebab itu, lanjutnya, Java Drone hadir sebagai solusi untuk berbagai permasalahan pemetaan di Indonesia. Sebelumnya, Faisal dan tim telah melakukan riset segmentasi pasar sehingga dapat mengetahui pihak mana yang perlu dituju dalam penawaran bisnis ini. Setelah itu, dilakukan pengembangan produk agar Java Drone memiliki state of the art.

Faisal mengaku, Java Drone difokuskan untuk pemetaan dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Beberapa produk yang diluncurkan oleh Java Drone di antaranya adalah Areal Mapping yang merupakan jenis pemetaan topografi, 3D Modelling yakni permodelan 3D khusus untuk cagar alam yang terancam punah, tree counting, plant health, dokumentasi, dan videogrammetry.

“Kemudian, kami mengembangkan tiga produk lagi yaitu inspeksi, 3D smart village dan aplikasi Geographic Information System (WebGIS). Sehingga kini terdapat sembilan produk,” imbuh pemuda berdarah Madura itu. Dengan berbagai hal tersebut, tambahnya, pekerjaan menjadi lebih efektif dan dapat memotong anggaran biaya. (Baca juga: Cerita Mahasiswa ITB saat Menjuarai Lomba GEMASTIK 2020 )

Java Drone telah diaplikasikan ke beberapa desa-desa tertinggal, di antaranya untuk Desa Ngepung, Nganjuk; Desa Lojejer, Jember; Desa Banjarasri, Sidoarjo; Desa Kedungbanteng, Sidoarjo; dan beberapa desa lainnya. “Hingga kini, kami masih terus mengajukan penawaran ke beberapa desa tertinggal,” cetus mahasiswa kelahiran 18 Oktober 1999 tersebut.

Berkat inovasi tersebut, tim mereka pun telah berhasil memperoleh kejuaraan dalam ajang Business Plan Competition (BPC) 2020 yang digelar oleh Universitas Negeri Medan, awal November lalu. “Sebagai satu-satunya delegasi dari ITS, kami dibimbing oleh dosen Teknik Geomatika, Bapak Khomsin ST MT dalam pengembangan produk ini,” ungkapnya.

Meski begitu, ujarnya, ada kendala yang dihadapi.Seperti rendahnya pemahaman saat melakukan penawaran ke instansi pemerintah, kurangnya edukasi market kepada target pasar, serta tidak adanya pendamping saat melakukan marketing Business to Government (B2G). Selain itu, adanya pandemi Covid-19 juga berpengaruh besar terhadap terhambatnya pengembangan produk ini.

Ke depan, Faisal menargetkan untuk dapat mengembangkan WebGIS yang sebelumnya statis menjadi dinamis. “Artinya, kami akan mengintegrasikan peta yang ada di desa agar semua masyarakat dapat mengaksesnya dan membantu dalam pembuatan 3D smart village,” terangnya lagi.

Faisal berharap Java Drone dapat mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan survei pemetaan berbasis drone terbesar di Indonesia dan memberikan kedetailan secara akurat, sehingga perencanaan dan pembangunan dapat lebih efektif dan tepat sasaran. “Di samping itu, kami juga ingin Java Drone dapat menjadi start-up yang menjawab semua permasalahan khususnya di bidang geospasial,” pungkasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
UPI Resmi Buka Pendaftaran...
UPI Resmi Buka Pendaftaran Jalur Mandiri 2025, Cek Jadwal dan Syaratnya di Sini
Mengenal 3 Jalur Mandiri...
Mengenal 3 Jalur Mandiri Universitas Jember 2025 dan Jadwal Pendaftarannya
ITS Buka 2 Jalur Baru...
ITS Buka 2 Jalur Baru di Seleksi Mandiri 2025, Masuk Lebih Mudah? Tanpa Tes Tulis
28 PTN Resmi Buka Penerimaan...
28 PTN Resmi Buka Penerimaan Mahasiswa Baru lewat SMMPTN Barat 2025
Kuliah di Mana Cak Lontong?...
Kuliah di Mana Cak Lontong? Komedian yang Ditunjuk sebagai Komisaris Ancol
5 PTN Terima Lulusan...
5 PTN Terima Lulusan dengan Ijazah Hingga 10 Tahun Terakhir, Ada Pilihanmu?
Guru Besar Unair Ingatkan...
Guru Besar Unair Ingatkan Menyampaikan Pendapat secara Bertanggung Jawab Bukan dengan Anarkis
3 Joki UTBK 2025 Ditangkap,...
3 Joki UTBK 2025 Ditangkap, Polda Jabar: Tersangka Beraksi 2 Tahun
Mahasiswa PTN di Malang...
Mahasiswa PTN di Malang Bunuh Diri Lompat dari Jembatan Tunggulmas
Rekomendasi
Mahfud MD: Menurut Hukum,...
Mahfud MD: Menurut Hukum, Kejaksaan Tidak Boleh Dikawal TNI
Prabowo Ingatkan Sejarah...
Prabowo Ingatkan Sejarah Indonesia Selalu Diadu Domba dan Dipecah Belah
Layanan Gadai Drive-Thru...
Layanan Gadai Drive-Thru Cara Memikat Nasabah
Majelis Masyayikh Susun...
Majelis Masyayikh Susun Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Nonformal Pesantren
Kejurda DKI Jakarta...
Kejurda DKI Jakarta 2025: Narendra Masou Widjaya Jadi Mesin Poin Airone KU-12!
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez Pensiun usai Duel Terence Crawford: Pertarungan Terakhir
Berita Terkini
Benarkah Orang Pendek...
Benarkah Orang Pendek Lebih Panjang Umur? Pakar IPB Bilang Begini
FHCI BUMN: Ini Kriteria...
FHCI BUMN: Ini Kriteria Peserta yang Lolos RBB 2025 ke Tes Online Tahap 2
Ini Persyaratan Prapendaftaran...
Ini Persyaratan Prapendaftaran SPMB Jakarta 2025 dan Ikuti Langkah Mudahnya
UGM Sediakan 3.670 Kursi...
UGM Sediakan 3.670 Kursi untuk Mahasiswa Baru di Jalur Mandiri 2025, Segera Daftar!
Perpusnas Luncurkan...
Perpusnas Luncurkan Program KKN Tematik Literasi dan Relima
Ikut Jejak Lyodra, Siswi...
Ikut Jejak Lyodra, Siswi Indonesia Cetak Sejarah di Kompetisi Menyanyi Dunia
Infografis
6 Pekan, Houthi Tembak...
6 Pekan, Houthi Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved