6 Bulan Belum Kerja, Lulusan IPB University akan Diberikan Pendampingan Khusus
loading...
A
A
A
JAKARTA - IPB University akan memberikan pendampingan khusus bagi lulusan kampusnya yang 6 bulan setelah lulus belum mendapat pekerjaan.
Asisten Direktur (Asdir) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (DitmawaPK) IPB University Handian Purwawangsa mengatakan, acara studium generale pra wisuda yang digelar pada 8 Desember lalu merupakan salah satu upaya untuk membantu calon wisudawan dalam menghadapi kehidupan pasca kampus. (Baca juga: Berjuang demi Kuliah, Anak ABK Ini Jadi Lulusan Terbaik FPIK IPB University )
Setelah wisuda, katanya, lulusan akan menghadapi sebuah tantangan baru yang berbeda dengan dunia kampus. “Awalnya kita pasti beranggapan bahwa masuk kuliah merupakan suatu hal yang berat. Itu salah, justru setelah lulus kuliahlah yang berat,” katanya melalui siaran pers, Kamis (10/12).
Terlebih saat ini merupakan masa pandemi dimana tantangan dan permasalahan yang dihadapi semakin berat. Meski demikian, pasti ada peluang. Peluang harus dimanfaatkan dengan berbagai kemampuan yang sudah diperoleh di kampus.
“Untuk itu, sebelum mahasiswa resmi diwisuda, kami gelar kegiatan yang berisi tentang sharing pengalaman, membuka wawasan dari narasumber (alumni sukses) yang memiliki pengalaman cukup luas baik di dalam dan luar negeri,” jelasnya. (Baca juga: Kemendikbud Minta Kampus Berkolaborasi Selesaikan Masalah di Daerah 3T )
Selain itu, lulusan juga dibekali ilmu untuk mempersiapkan karir. Tim Carrier Development Affair (CDA) - DitmawaPK akan memperkuat kemampuan lulusan terkait teknis menghadapi interview, membuat Curriculum Vitae (CV) dan berbagai kemampuan tambahan.
“Kami juga ada program baru yaitu program enrichment khusus untuk para lulusan yang enam bulan belum kerja. Bagi lulusan yang enam bulan setelah lulus tapi belum berkarir, biasanya memiliki masalah tertentu. Seperti gagal di wawancara dan sebagainya. Sehingga kami ada treatment khusus. Saya harap para lulusan bisa menjadi member CDA untuk meningkatkan kapasitas dalam upaya menjawab tantangan yang jauh lebih berat,” ucapnya.
Dalam studium generale kali ini, dihadirkan alumnus sukses yang kini menjadi dosen di Universitas Pembangunan Jaya. Ia adalah Maya Rahma. Awal karirnya, Maya menjadi reporter di TV One. Menurutnya menjadi seorang reporter sangat menantang dan menyenangkan.
Menjadi seorang reporter baginya membuka mata tentang dunia. Ia banyak bertemu beragam manusia. Dari orang biasa yang tidak berpunya hingga orang yang kaya raya. “Pekerjaan ini membuat saya dapat berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia. Saya juga seringkali berkesempatan ke luar negeri melalui event internasional,” ujarnya.
Untuk mengembangkan karirnya, Rahma berkesempatan kuliah dengan beasiswa di United Kingdom dan kemudian memutuskan memilih karir menjadi seorang dosen di Universitas Pembangunan Jaya.
Asisten Direktur (Asdir) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (DitmawaPK) IPB University Handian Purwawangsa mengatakan, acara studium generale pra wisuda yang digelar pada 8 Desember lalu merupakan salah satu upaya untuk membantu calon wisudawan dalam menghadapi kehidupan pasca kampus. (Baca juga: Berjuang demi Kuliah, Anak ABK Ini Jadi Lulusan Terbaik FPIK IPB University )
Setelah wisuda, katanya, lulusan akan menghadapi sebuah tantangan baru yang berbeda dengan dunia kampus. “Awalnya kita pasti beranggapan bahwa masuk kuliah merupakan suatu hal yang berat. Itu salah, justru setelah lulus kuliahlah yang berat,” katanya melalui siaran pers, Kamis (10/12).
Terlebih saat ini merupakan masa pandemi dimana tantangan dan permasalahan yang dihadapi semakin berat. Meski demikian, pasti ada peluang. Peluang harus dimanfaatkan dengan berbagai kemampuan yang sudah diperoleh di kampus.
“Untuk itu, sebelum mahasiswa resmi diwisuda, kami gelar kegiatan yang berisi tentang sharing pengalaman, membuka wawasan dari narasumber (alumni sukses) yang memiliki pengalaman cukup luas baik di dalam dan luar negeri,” jelasnya. (Baca juga: Kemendikbud Minta Kampus Berkolaborasi Selesaikan Masalah di Daerah 3T )
Selain itu, lulusan juga dibekali ilmu untuk mempersiapkan karir. Tim Carrier Development Affair (CDA) - DitmawaPK akan memperkuat kemampuan lulusan terkait teknis menghadapi interview, membuat Curriculum Vitae (CV) dan berbagai kemampuan tambahan.
“Kami juga ada program baru yaitu program enrichment khusus untuk para lulusan yang enam bulan belum kerja. Bagi lulusan yang enam bulan setelah lulus tapi belum berkarir, biasanya memiliki masalah tertentu. Seperti gagal di wawancara dan sebagainya. Sehingga kami ada treatment khusus. Saya harap para lulusan bisa menjadi member CDA untuk meningkatkan kapasitas dalam upaya menjawab tantangan yang jauh lebih berat,” ucapnya.
Dalam studium generale kali ini, dihadirkan alumnus sukses yang kini menjadi dosen di Universitas Pembangunan Jaya. Ia adalah Maya Rahma. Awal karirnya, Maya menjadi reporter di TV One. Menurutnya menjadi seorang reporter sangat menantang dan menyenangkan.
Menjadi seorang reporter baginya membuka mata tentang dunia. Ia banyak bertemu beragam manusia. Dari orang biasa yang tidak berpunya hingga orang yang kaya raya. “Pekerjaan ini membuat saya dapat berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia. Saya juga seringkali berkesempatan ke luar negeri melalui event internasional,” ujarnya.
Untuk mengembangkan karirnya, Rahma berkesempatan kuliah dengan beasiswa di United Kingdom dan kemudian memutuskan memilih karir menjadi seorang dosen di Universitas Pembangunan Jaya.
(mpw)