Ramu Teh Rempah-rempah SI TEA, Mahasiswa ITS Sabet Juara 1 Ajang Gemnas 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Melihat peluang tersebut, tiga mahasiswa ITS berhasil menciptakan inovasi yang bernama SI TEA, produk teh yang dicampur dengan rempah-rempah pilihan.
Ketiga mahasiswa Departemen Statistika yakni Dede Yusuf P Kuntaritas, Akhmad Miftahul Ilmi, dan Aulia Kharis Rakhmasari yang berhasil memadukan teh rempah-rempah yang memiliki khasiat lebih jika dibandingkan dengan teh pada umumnya.
Selain dapat menghangatkan tubuh, Dede menyebutkan jika SI TEA juga dapat meningkatkan imunitas dan mengurangi kolesterol pada tubuh. (Baca juga: Berambisi Meraih Nobel? Ini Lho Kampus Dunia Pencetak Pemenang Terbanyak )
Alasannya, menurut Dede, terdapat empat jenis rempah yakni kayu manis, jahe merah, sereh, dan daun jeruk purut yang ditambahkan dengan perbandingan tertentu pada teh racikan timnya tersebut. Racikan ini memunculkan aroma sangat harum pada teh ketika sudah mulai diseduh.
Mahasiswa angkatan 2019 tersebut menyatakan jika potensi pasar SI TEA di Indonesia sangat besar. Sebab Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengkonsumsi teh terbesar di dunia. “Sasaran konsumennya terutama pada daerah-daerah dingin seperti Malang,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (12/12). (Baca juga: Pendaftaran SBMPTN Dimulai Maret 2021 )
SI TEA nantinya akan dijual pada harga sekitar Rp14.000 – Rp50.000 per pouch yang berisi kurang lebih 50 gram teh. Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga teh premium sebesar Rp 150.000 tiap pouch-nya.
Dengan harga tersebut, Dede menganggap jika masyarakat kalangan bawah juga akan mampu untuk membeli produk itu. “Setiap pouch SI TEA dapat digunakan lima sampai enam cangkir minum teh biasa,” aku mahasiswa asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Supaya dapat lebih menarik pelanggannya, SI TEA hadir dengan kemasan bercorak batik nusantara. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat memperkenalkan budaya-budaya lokal Indonesia kepada masyarakat yang lebih luas.
Ke depannya, Dede berharap bisa mengembangkan usaha yang lebih besar lagi. Khususnya dalam mengumpulkan modal untuk merealisasikan rencana besar tersebut.
Dari gagasan tersebut, SI TEA telah berhasil mendapatkan penghargaan juara pertama dan video favorit dalam ajang Business Competition GEMNAS Batch 3 Universitas Negeri Padang 2020, akhir Oktober lalu.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
Ketiga mahasiswa Departemen Statistika yakni Dede Yusuf P Kuntaritas, Akhmad Miftahul Ilmi, dan Aulia Kharis Rakhmasari yang berhasil memadukan teh rempah-rempah yang memiliki khasiat lebih jika dibandingkan dengan teh pada umumnya.
Selain dapat menghangatkan tubuh, Dede menyebutkan jika SI TEA juga dapat meningkatkan imunitas dan mengurangi kolesterol pada tubuh. (Baca juga: Berambisi Meraih Nobel? Ini Lho Kampus Dunia Pencetak Pemenang Terbanyak )
Alasannya, menurut Dede, terdapat empat jenis rempah yakni kayu manis, jahe merah, sereh, dan daun jeruk purut yang ditambahkan dengan perbandingan tertentu pada teh racikan timnya tersebut. Racikan ini memunculkan aroma sangat harum pada teh ketika sudah mulai diseduh.
Mahasiswa angkatan 2019 tersebut menyatakan jika potensi pasar SI TEA di Indonesia sangat besar. Sebab Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengkonsumsi teh terbesar di dunia. “Sasaran konsumennya terutama pada daerah-daerah dingin seperti Malang,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (12/12). (Baca juga: Pendaftaran SBMPTN Dimulai Maret 2021 )
SI TEA nantinya akan dijual pada harga sekitar Rp14.000 – Rp50.000 per pouch yang berisi kurang lebih 50 gram teh. Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga teh premium sebesar Rp 150.000 tiap pouch-nya.
Dengan harga tersebut, Dede menganggap jika masyarakat kalangan bawah juga akan mampu untuk membeli produk itu. “Setiap pouch SI TEA dapat digunakan lima sampai enam cangkir minum teh biasa,” aku mahasiswa asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Supaya dapat lebih menarik pelanggannya, SI TEA hadir dengan kemasan bercorak batik nusantara. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat memperkenalkan budaya-budaya lokal Indonesia kepada masyarakat yang lebih luas.
Ke depannya, Dede berharap bisa mengembangkan usaha yang lebih besar lagi. Khususnya dalam mengumpulkan modal untuk merealisasikan rencana besar tersebut.
Dari gagasan tersebut, SI TEA telah berhasil mendapatkan penghargaan juara pertama dan video favorit dalam ajang Business Competition GEMNAS Batch 3 Universitas Negeri Padang 2020, akhir Oktober lalu.
Lihat Juga: Dukung Transisi Energi Bersih, Perguruan Tinggi Jadi Motor Penggerak Inovasi Kendaraan Listrik
(mpw)