Tingkatkan Ekonomi Desa, ITS Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Jum'at, 18 Desember 2020 - 21:58 WIB
loading...
Tingkatkan Ekonomi Desa,...
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memanfaatan aliran air di desa untuk memproduksi energi listrik. Foto/Dok/Humas ITS
A A A
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memanfaatan aliran air di desa untuk memproduksi energi listrik. Pembangkit dengan tenaga mikrohidro ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian desa.

Pengembangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ini dilakukan mahasiswa KKN ITS di Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Mereka ingin membantu masyarakat desa dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. (Baca juga: Ilmuwan Unpad Ciptakan Mobile Lab Pelacak Covid-19 hingga Pelosok )

Pembimbing kegiatan Abmas dan KKN ITS, Ahmad Fauzan Adziima menuturkan, instalasi teknologi tepat guna berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan listrik desa terhadap PLN. Pembangunan PLTMH juga ditujukan untuk memanfaatkan potensi daerah Desa Puncu yang memiliki banyak aliran air.

PLTMH merupakan pembangkit listrik yang dapat memanfaatkan aliran air dengan kapasitas kurang dari 1 megawatt (MW). Produksi ini didukung oleh aliran air desa yang menurut pantauan tim ITS memiliki debit masing-masing 0,9 meter kubik per detik dengan rata-rata kecepatan aliran 0,5 meter per detik.

“Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa Desa Puncu memiliki potensi untuk dapat menghasilkan 200 - 1.000 watt listrik secara mandiri tanpa harus bergantung pada listrik PLN,” katanya, Jumat (18/12/2020). (Baca juga: Inovasi Mahasiswa UII Ciptakan Alat Penanam Padi 'Eco-Friendly' )

Ia melanjutkan, pemasangan PLTMH diawali dengan analisis keperluan dan juga sambungan pipa air, yang kemudian diikuti dengan instalasi turbin. Selanjutnya turbin ini disambungkan dengan katrol mekanik dan sabuk kipas untuk memutar generator berkapasitas 220 V/13,6 A. Saat ini listrik yang dihasilkan masih berkisar pada 160-190 Volt atau dengan daya rata-rata 200- 220 Watt. “Ke depannya akan ada penambahan turbin sehingga mendapat tambahan energi,” ujar dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS ini.

Listrik yang telah dihasilkan nantinya digunakan untuk menyuplai kebutuhan-kebutuhan umum seperti penerangan jalan umum (PJU), tempat penampungan air, dan juga tempat ibadah. Produksi energi listrik secara mandiri ini akhirnya dapat mengurangi ketergantungan Desa Puncu terhadap listrik dari PLN. “Ini menjadi solusi dan inovasi untuk mengurangi konsumsi energi listrik PLN,” kata Fauzan.

Lelaki kelahiran 1991 inipun menerangkan, Desa Puncu memiliki kegiatan UMKM produktif dengan komoditas berupa abon cabe dan kopi Kelud. Kegiatan produksi komoditas tersebut masih sangat bergantung pada listrik dari PLN. Listrik hasil produksi PLTMH ini pun direncanakan akan menyuplai untuk meningkatkan keuntungan dari UMKM Kelompok Swadaya Mandiri Lamor Kelud Sejahtera tersebut.

Fauzan pun mengungkapkan, PLTMH ini memberikan manfaat yang lebih luas lagi kepada masyarakat Desa Puncu. Selain sebagai pembangkit listrik dan penghasil energi, PLTMH ini bisa digunakan sebagai sarana edukasi kepada para pemuda dan anak-anak di desa tersebut.

Selain itu, sejauh progres tahun ini, sejak bulan November lalu tim Abmas dan KKN ITS tersebut telah melakukan penyuluhan kepada para warga setempat mengenai perawatan PLTMH. Ke depannya, tim ITS berencana untuk mengadakan kegiatan berupa workshop mengenai pembuatan pembangkit listrik ini.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
ITS Terima 1.547 Mahasiswa...
ITS Terima 1.547 Mahasiswa di SNBP 2025, Kamu Termasuk?
Cara Cek dan Link Pengumuman...
Cara Cek dan Link Pengumuman Hasil SNBP 2025 di Unair, ITS, UPN Jatim, dan Unesa
ITS Buka Prodi S1 Bioteknologi,...
ITS Buka Prodi S1 Bioteknologi, Peluang Kerja Tinggi di Industri Farmasi
ITS Buka Prodi Analitika...
ITS Buka Prodi Analitika Logistik Terapan, Prospek Kerja Menjanjikan
BINUS University Kembangkan...
BINUS University Kembangkan Perangkat Literasi dan Navigasi untuk Disabilitas Netra
Cetak Hattrick, Tim...
Cetak Hattrick, Tim Sapuangin ITS Raih Juara di Shell Eco Marathon Qatar 2025
23 Jurusan ITS dengan...
23 Jurusan ITS dengan Keketatan Tertinggi di SNBP, Daya Tampung dan Biaya Kuliahnya
Kisah Ruswandi, Lulus...
Kisah Ruswandi, Lulus Doktor ITS 2,5 Tahun dengan 29 Publikasi Internasional
Inovasi Skrining Kanker...
Inovasi Skrining Kanker Serviks Berbasis AI Mahasiswa UI dan ITB Raih Juara di Qatar
Rekomendasi
Volume Kendaraan di...
Volume Kendaraan di GT Kalikangkung Tembus 25.000 Kendaraan Malam Ini
Festival Balon Udara...
Festival Balon Udara Wonosobo, Tradisi Lebaran yang Jadi Daya Tarik Wisatawan
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
H+2 Lebaran, Pelabuhan...
H+2 Lebaran, Pelabuhan Bakauheni Mulai Ramai Padati Penumpang ke Pulau Jawa
Arus Balik Lebaran 2025,...
Arus Balik Lebaran 2025, ASDP Berlakukan Single Tiket Mulai Besok Malam
5 Fakta Menarik Ray...
5 Fakta Menarik Ray Sahetapy, Aktor Senior yang Meninggal di Usia 68 Tahun
Berita Terkini
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan...
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan dari Ketentuan SPMB 2025
11 jam yang lalu
SPMB 2025 Dibuka Mei,...
SPMB 2025 Dibuka Mei, Ini Jadwal Resmi Pengganti PPDB dari Kemendikdasmen
13 jam yang lalu
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
16 jam yang lalu
Profil Pendidikan Ray...
Profil Pendidikan Ray Sahetapy, Aktor Legendaris Indonesia
19 jam yang lalu
FKH Unair Masuk 100...
FKH Unair Masuk 100 Besar Dunia di QS WUR 2025: Satu-Satunya di Indonesia!
21 jam yang lalu
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
22 jam yang lalu
Infografis
Pakistan Kembangkan...
Pakistan Kembangkan Rudal Canggih Jadi Ancaman bagi AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved