UI Kembangkan Aplikasi Flood untuk Mitigasi Bencana Banjir di Jakarta

Kamis, 24 Desember 2020 - 06:50 WIB
loading...
UI Kembangkan Aplikasi...
Tim Akademisi Laboratorium Prodev DTI FTUI mengembangkan aplikasi banjir bernama Flood. Foto/Dok/Humas UI
A A A
JAKARTA - Tim Akademisi Laboratorium Pengembangan Produk dan Inovasi (Prodev) Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTI FTUI) mengembangkan aplikasi banjir bernama “Flood”.

Aplikasi ini dirancang untuk membantu masyarakat dalam mempersiapkan diri ketika bencana banjir menghadang. Selain itu, aplikasi ini juga dapat menjadi salah satu sarana mitigasi bencana yang mudah diakses hanya melalui genggaman ponsel. (Baca juga: Bantu Praktikum Tuna Netra, ITS Ciptakan Termometer Berbasis Suara )

Tim Prodev DTI FTUI yang diketuai Amalia Suzianti ini terdiri dari Clinton Samuel, Fira Atiqah, Aysha Salsabilla Herfinanda, dan Devin Hanif. Aplikasi hadir dari kurangnya ketersediaan aplikasi yang dapat mengintegrasikan berbagai layanan yang terfokuskan pada penanganan bencana banjir.

Dengan acuan aplikasi mitigasi banjir yang telah diluncurkan oleh pemerintah maupun BMKG, aplikasi “Flood” menawarkan kemudahan alur penggunaan serta keefektifan waktu untuk dapat mengakses berbagai macam fitur yang terdapat pada aplikasi-aplikasi tersebut.

Bagi masyarakat pengguna aplikasi, tersedia fitur-fitur preventif seperti ramalan cuaca dan peta potensi banjir, serta fitur-fitur mitigasi bencana banjir seperti formulir kebutuhan, database informasi bencana, pesan bantuan, dan fitur pertolongan pertama darurat seperti panggilan darurat dan pengiriman lokasi. (Baca juga: Alumnus IPB University Raih 22 Most Influential Muslims Scientist )

Bagi Tim SAR/relawan, untuk mempermudah mereka dalam menjalankan tugas memberikan bantuan kepada korban bencana, beberapa fitur juga telah disediakan seperti database korban, peta visualisasi bencana banjir, serta bantuan relawan.

“Aplikasi ini terbagi ke dalam dua peran utama sesuai user yang ada. Fitur-fitur aplikasi yang tersedia dipisah berdasarkan kebutuhan masing-masing peran, yaitu fitur bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dan fitur bagi relawan/Tim SAR sebagai pihak berwajib penyedia bantuan,” kata Amalia melalui siaran pers, Rabu (23/12).

Amalia berujar, aplikasi ini tidak hanya menyediakan sarana untuk melaporkan bencana saja.Tapi dapat digunakan untuk menyalurkan bantuan secara optimal dan tepat sasaran dengan tersedianya database korban dan kebutuhan yang diperlukan korban banjir.

"Selain itu, Flood dapat berfungsi sebagai penyedia informasi terkait ramalan cuaca dan potensi banjir, serta menjadi kanal bantuan bagi para korban banjir agar mudah untuk dicari,” kata Amalia.

Di awal November 2020 tim telah melakukan pengujian dari prototipe aplikasi Flood dengan melibatkan narasumber di area Jabodetabek yang pernah menjadi korban banjir.

Pengujian dilakukan untuk mengukur kemudahan penggunaan aplikasi, kepuasan pengguna terhadap fitur-fitur yang tersedia dan juga masukan dari pengguna terkait fitur yang ingin dirubah atau ditambahkan.

Dikarenakan kondisi pandemi yang belum reda, tahapan pengujian dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom untuk menghindari tatap muka secara langsung.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)