JAKARTA - Kemendikbud akan mengirimkan sebanyak 15.000 mahasiswa untuk membantu proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi ini. Ribuan mahasiswa ini akan mulai diterjunkan pada Februari mendatang.
Plt Sekjen Kemendikbud Ainun Naim mengatakan, terkait dengan program Merdeka Belajar : Kampus Merdeka akan ada kegiatan Kampus Mengajar. Dimana nantinya Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud akan mengirimkan 15.000 mahasiswa untuk membantu melaksanakan PJJ di sekolah dasar dan menengah. Baca juga: Catatan Kritis untuk Pengelolaan Guru dan Tata Kelola Pendidikan Nasional
“Kalau dilihat disini kegiatan akan dimulai Februari. Februari Ditjen Dikti sudah mulai kegiatan dan siap mengirim 15.000 mahasiswa untuk membantu,” kata Ainun pada Raker dengan Komisi X DPR RI yang disiarkan daring, Rabu 16 Januari.
Guru besar Universitas Gadjah Mada ini menuturkan, khusus untuk mahasiswa Ditjen Dikti juga akan menyelenggarakan program pertukaran pelajar dan mikrokredensial seperti program magang dan studi bersertifikat. Sementara kegiatan Kampus Merdeka untuk dosen yakni terkait dengan magang dan juga sertifikasi dosen. Baca juga: Mayoritas Kampus Kuliah Daring, Kemendikbud Terus Beri Dukungan
Terkait pendanaan untuk pendidikan tinggi, Ainun menerangkan, adanya dua program yang terbilang baru. Yakni competitive fund dimana dananya akan diberikan berdasarkan pada capaian kinerja atau mutu usulan projek yang dimiliki perguruan tinggi. Serta matching fund yang merupakan cost sharing antara perguruan tinggi dengan pemerintah.
Plt Sekjen Kemendikbud Ainun Naim mengatakan, terkait dengan program Merdeka Belajar : Kampus Merdeka akan ada kegiatan Kampus Mengajar. Dimana nantinya Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud akan mengirimkan 15.000 mahasiswa untuk membantu melaksanakan PJJ di sekolah dasar dan menengah. Baca juga: Catatan Kritis untuk Pengelolaan Guru dan Tata Kelola Pendidikan Nasional
“Kalau dilihat disini kegiatan akan dimulai Februari. Februari Ditjen Dikti sudah mulai kegiatan dan siap mengirim 15.000 mahasiswa untuk membantu,” kata Ainun pada Raker dengan Komisi X DPR RI yang disiarkan daring, Rabu 16 Januari.
Guru besar Universitas Gadjah Mada ini menuturkan, khusus untuk mahasiswa Ditjen Dikti juga akan menyelenggarakan program pertukaran pelajar dan mikrokredensial seperti program magang dan studi bersertifikat. Sementara kegiatan Kampus Merdeka untuk dosen yakni terkait dengan magang dan juga sertifikasi dosen. Baca juga: Mayoritas Kampus Kuliah Daring, Kemendikbud Terus Beri Dukungan
Baca Juga:
Terkait pendanaan untuk pendidikan tinggi, Ainun menerangkan, adanya dua program yang terbilang baru. Yakni competitive fund dimana dananya akan diberikan berdasarkan pada capaian kinerja atau mutu usulan projek yang dimiliki perguruan tinggi. Serta matching fund yang merupakan cost sharing antara perguruan tinggi dengan pemerintah.
(mpw)
Berita Terkait
- IPB University Berbagi Tips Sukses Membuat Startup untuk Milenial
- Pendidikan dan Pandemi Covid-19: Alternatif Meningkatkan Soft Skill Siswa
- Tundukkan COVID-19, PPM Manajemen Perkuat Learning Technology
- Targetkan Vaksinasi 5 Juta Guru, Jokowi Harap Juli Bisa Belajar Tatap Muka
- PKM PTKIN se-Sumatera Genjot Prestasi dan Kreativitas Mahasiswa
- Kemendikbud Ajak Mahasiswa Bantu Majukan Desa
- Program Pengabdian, Kampus Mengajar Diserbu 33.000 Pendaftar
- Gegara Hutang, Kepala Mahasiswa Ini Ditikam Kawanan ABG
- Pendaftaran Kampus Mengajar Siswa Sekolah Dasar Diperpanjang
- Jenuh PJJ, Puluhan Siswa SMKN 12 Surabaya Latihan Olah Tubuh di Lapangan

TULIS KOMENTAR ANDA!