Prihatin Sampah Sungai, Mahasiswa UMM Rancang Alat Penyaring Sampah Otomatis
loading...

Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang alat penyaring sampah otomatis. Foto/Dok/Humas UMM
A
A
A
JAKARTA - Prihatin dengan banyaknya sampah yang mencemari sungai , tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang alat penyaring sampah otomatis. Alat itu diberi nama Trash Conveyor. Alat ini dirancang oleh tiga orang mahasiswa Fakultas Teknik UMM yaitu Mahdan Razaq, Sulthan Dzulfiqar Adham dan Arief Hidayat.
Saat dihubungi, Mahdan bercerita bahwa ide pembuatan alat ini berawal saat dirinya sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Sambigede, Malang. Di sana Mahdan melihat sungai-sungai tercemar oleh tumpukan sampah. Kemudian, ia mengajak beberapa kawannya untuk membuat alat pembersih sampah otomatis dan mengaplikasikan alat tersebut di Desa Sambigede. Baca juga: Ini 3 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia versi Webometrics
“Sayangnya, Ide saya tidak bisa direalisasikan di Desa Sambigede karena terhalang perizinan yang sulit. Akhirnya saya mengajak beberapa teman jurusan dan mengajukan ide ini ke Pekan Kreativitas Mahasiswa – Teknologi (PKM-T) tahun 2020,” ujar mahasiswa jurusan Teknik Industri tersebut.
Mahdan kembali menjelaskan bahwa Trash Conveyor ini memanfaatkan aliran air sungai yang jatuh dari bendungan untuk memisahkan sampah dari air. Cara kerja Trash Conveyor juga cukup simpel. Setelah air sungai dan sampah jatuh dari bendungan, sampah akan jatuh ke Main Convayer. Selanjutnya dari Main Convayer sampah akan dibawa ke Secondary Convayer. Dari sinilah sampah akan dibawa ke tempat pembuangan yang sudah diletakan di samping bendungan.
Sama seperti beberapa PKM lain yang didanai Ditjen Dikti tahun 2020, ada beberapa perubahan terkait pelaksanaan PKM-T ini. Salah satunya adalah hasil PKM-T tidak berupa alat namun berupa video animasi dan desain produk. Mahdan menjelaskan timnya memiliki beberapa kendala saat proses pengerjaan. Baca juga: Mulai Tahun Ini, ITB Kampus Cirebon Terima Mahasiswa Baru
Saat dihubungi, Mahdan bercerita bahwa ide pembuatan alat ini berawal saat dirinya sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Sambigede, Malang. Di sana Mahdan melihat sungai-sungai tercemar oleh tumpukan sampah. Kemudian, ia mengajak beberapa kawannya untuk membuat alat pembersih sampah otomatis dan mengaplikasikan alat tersebut di Desa Sambigede. Baca juga: Ini 3 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia versi Webometrics
“Sayangnya, Ide saya tidak bisa direalisasikan di Desa Sambigede karena terhalang perizinan yang sulit. Akhirnya saya mengajak beberapa teman jurusan dan mengajukan ide ini ke Pekan Kreativitas Mahasiswa – Teknologi (PKM-T) tahun 2020,” ujar mahasiswa jurusan Teknik Industri tersebut.
Mahdan kembali menjelaskan bahwa Trash Conveyor ini memanfaatkan aliran air sungai yang jatuh dari bendungan untuk memisahkan sampah dari air. Cara kerja Trash Conveyor juga cukup simpel. Setelah air sungai dan sampah jatuh dari bendungan, sampah akan jatuh ke Main Convayer. Selanjutnya dari Main Convayer sampah akan dibawa ke Secondary Convayer. Dari sinilah sampah akan dibawa ke tempat pembuangan yang sudah diletakan di samping bendungan.
Sama seperti beberapa PKM lain yang didanai Ditjen Dikti tahun 2020, ada beberapa perubahan terkait pelaksanaan PKM-T ini. Salah satunya adalah hasil PKM-T tidak berupa alat namun berupa video animasi dan desain produk. Mahdan menjelaskan timnya memiliki beberapa kendala saat proses pengerjaan. Baca juga: Mulai Tahun Ini, ITB Kampus Cirebon Terima Mahasiswa Baru
Lihat Juga :