Sambut Era Society 5.0, PGSD UMM Bahas Karakteristik Guru Kreatif Abad 21
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengutip Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Society 5.0 memiliki visi mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan dewasa dalam menggunakan teknologi. Dalam hal tersebut, perguruan tinggi memiliki peran besar untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
Sebagai salah satu program studi yang melahirkan para pendidik, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang ( PGSD UMM ) mengadakan Seminar Nasional bertema Menyiapkan Pendidik Profesional di Era Society 5.0, Rabu (2/2/2021).
Analisis Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Direktorat Sekolah Dasar, Dwi Nurani. menjelaskan bahwa tantangan para pendidik dalam menghadapi Industry 4.0 dan Society 5.0 sangat besar. Hal tersebut dikarenakan pendidik harus dapat mengikuti perkembangan teknologi yang dapat berubah dengan cepat.
“Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pendidik dalam menghadapi Society 5.0 dan pandemi Covid 19. Pertama adalah perkembangan teknologi yang sangat cepat. Kedua adalah kendala sinyal yang tidak merata. Ketiga perubahan kebiasaan dari luring ke daring,” papar Dwi.
Membahas tentang Society 5.0, menurut Dwi selama pandemi ini pendidik telah dihadapkan pada satu tuntutan yang ada pada era Society 5.0 yakni kecakapan dalam mengusai teknologi untuk dapat melaksanakan kelas secara daring. Dwi juga menyampaikan bahwa untuk memantapkan keterampilan guru dalam menghadapi Era Society 5.0 pemerintah akan menyusun program yang dapat melahirkan guru dengan karakteristik mengajar di Abad 21.
“Sejak pandemi Covid-19 juga membawa banyak perubahan di dunia pendidikan, program pemerintah di tahun 2021 juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Para tenaga pendidik dituntut harus memiliki karakteristik Guru Kreatif Abad 21,” kata Dwi.
Di sisi lain, Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan bahwa investasi yang sangat berguna bagi bangsa dan negara adalah investasi pendidikan. Seperti pendidikan yang diperoleh sekarang adalah buah hasil dari pendidikan yang diajarkan pada lima belas tahun yang lalu.
“Saya berharap dengan adanya seminar ini dapat menjadi rujukan bagi pelaksanaan program merdeka belajar dan membantu para pendidik dalam menghadapi berbagai tantangan baru di dunia pendidikan,” kata Rektor UMM tersebut.
Dalam acara ini, turut hadir Wali Kota Batu Dra. Dewanti Rumpoko, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Dr. Poncojari Wahyono, serta Kaprodi PGSD FKIP UMM Arina Restian, sebagai pembicara seminar.
Sebagai salah satu program studi yang melahirkan para pendidik, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Malang ( PGSD UMM ) mengadakan Seminar Nasional bertema Menyiapkan Pendidik Profesional di Era Society 5.0, Rabu (2/2/2021).
Analisis Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Direktorat Sekolah Dasar, Dwi Nurani. menjelaskan bahwa tantangan para pendidik dalam menghadapi Industry 4.0 dan Society 5.0 sangat besar. Hal tersebut dikarenakan pendidik harus dapat mengikuti perkembangan teknologi yang dapat berubah dengan cepat.
“Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh para pendidik dalam menghadapi Society 5.0 dan pandemi Covid 19. Pertama adalah perkembangan teknologi yang sangat cepat. Kedua adalah kendala sinyal yang tidak merata. Ketiga perubahan kebiasaan dari luring ke daring,” papar Dwi.
Membahas tentang Society 5.0, menurut Dwi selama pandemi ini pendidik telah dihadapkan pada satu tuntutan yang ada pada era Society 5.0 yakni kecakapan dalam mengusai teknologi untuk dapat melaksanakan kelas secara daring. Dwi juga menyampaikan bahwa untuk memantapkan keterampilan guru dalam menghadapi Era Society 5.0 pemerintah akan menyusun program yang dapat melahirkan guru dengan karakteristik mengajar di Abad 21.
“Sejak pandemi Covid-19 juga membawa banyak perubahan di dunia pendidikan, program pemerintah di tahun 2021 juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Para tenaga pendidik dituntut harus memiliki karakteristik Guru Kreatif Abad 21,” kata Dwi.
Di sisi lain, Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan bahwa investasi yang sangat berguna bagi bangsa dan negara adalah investasi pendidikan. Seperti pendidikan yang diperoleh sekarang adalah buah hasil dari pendidikan yang diajarkan pada lima belas tahun yang lalu.
“Saya berharap dengan adanya seminar ini dapat menjadi rujukan bagi pelaksanaan program merdeka belajar dan membantu para pendidik dalam menghadapi berbagai tantangan baru di dunia pendidikan,” kata Rektor UMM tersebut.
Dalam acara ini, turut hadir Wali Kota Batu Dra. Dewanti Rumpoko, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Dr. Poncojari Wahyono, serta Kaprodi PGSD FKIP UMM Arina Restian, sebagai pembicara seminar.
(mpw)