FEB UHAMKA, Bangun Kemitraan Untuk Siapkan Mahasiswa di Dunia Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - FEB Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA mengutamakan Mahasiswa FEB UHAMKA untuk dapat mendekatkan diri dengan dunia kerja. Hal itu yang kemudian menjadi fokus utama Dekan FEB UHAMKA untuk mempersiapkan mahasiswa FEB dengan baik.
Zulpahmi selaku Dekan FEB UHAMKA mengatakan kiprah yang baik inilah yang membuat lulusan FEB UHAMKA diminati dunia usaha, bahkan saat sebelum mahasiswa lulus.
Ia menyatakan ada hal dasar untuk membekali mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. "Bekal yang diberikan diantaranya mempersiapkan kemampuan bahasa asing yang baik, terutama kemahiran bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, seperti pembekalan bahasa Mandarin dan bahasa Arab," katanya.
Ketiga bahasa asing tersebut ungkap Zulpahmi wajib untuk dipelajari dan dikuasai oleh seluruh mahasiswa FEB UHAMKA. Ia menegaskan bahwa FEB UHAMKA mempunyai komitmen yang tinggi dalam membina karakter mahasiswa, karena pembinaan karakter juga menjadi hal yang dilakukan melalui kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
"Dengan adanya pembinaan karakter mahasiswa, UHAMKA dapat melihat praktik kerja lapangan atau magang menjadi suatu hal yang penting untuk memasuki dunia usaha. Oleh karenanya FEB UHAMKA melakukan kerja sama atau kemitraan dengan beberapa perusahaan dalam negeri dan luar negeri," tuturnya.
Terkait kemitraan, Dekan FEB UHAMKA ini menjelaskan kemitraan dalam negeri yang dilakukan oleh UHAMKA adalah dengan bekerja sama oleh BUMN. Mahasiswa UHAMKA diharuskan untuk magang selama 6 bulan dan bisa langsung dijadikan karyawan setelah selesai melakukan magang. "Dan hal itu membuat lulusan FEB UHAMKA rata-rata dalam 3 bulan sudah bisa bekerja," kata dia.
Untuk Kemitraan luar negeri, Zulpahmi menyatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan perusahaan Filipina dan Singapura. Dalam hal ini, UHAMKA mengirimkan mahasiswa untuk praktik kerja lapangan atau magang di negara tersebut.
"Selain itu FEB UHAMKA juga memberikan kesempatan bagi orang yang telah bekerja untuk tetap melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan membuka kelas bagi karyawan," kata dia.
Terkait hal ini, proses pembelajarannya pun menggunakan metode Blended Learning, dengan memadukan pembelajaraan offline dan online sehingga mahasiswa lebih memiliki fleksibilitas waktu.
Zulpahmi juga mengutarakan bahwa selain keunggulan akademik, FEB UHAMKA juga berkomitmen untuk melahirkan wirausaha yang berjiwa sosial dengan tujuan untuk menjawab kebutuhan dunia akan usaha-usaha dengan jiwa sosial yang sangat dibutuhkan masa sekarang. "Jadi, saat lulus mereka bisa menjadi wirausaha yang tidak hanya cakap dalam bisnis, tetapi juga punya ketajaman sosial, spiritual, dan emosional serta berintegritas kepemimpinan,” ujarnya.
Dekan FEB UHAMKA juga mengatakan UHAMKA berusaha menerapkan prinsip Muhammadiyah yang menginginkan akses pendidikan bisa menyentuh banyak orang. Oleh karenanya, UHAMKA pun memiliki beberapa beasiswa yang bisa diakses semua kalangan. "Dan, berbagai skema beasiswa untuk para mahasiswa diberikan UHAMKA, tentunya kesempatan ini dapat diakses dengan kriteria khusus," tuturnya.
Zulpahmi selaku Dekan FEB UHAMKA mengatakan kiprah yang baik inilah yang membuat lulusan FEB UHAMKA diminati dunia usaha, bahkan saat sebelum mahasiswa lulus.
Ia menyatakan ada hal dasar untuk membekali mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. "Bekal yang diberikan diantaranya mempersiapkan kemampuan bahasa asing yang baik, terutama kemahiran bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, seperti pembekalan bahasa Mandarin dan bahasa Arab," katanya.
Ketiga bahasa asing tersebut ungkap Zulpahmi wajib untuk dipelajari dan dikuasai oleh seluruh mahasiswa FEB UHAMKA. Ia menegaskan bahwa FEB UHAMKA mempunyai komitmen yang tinggi dalam membina karakter mahasiswa, karena pembinaan karakter juga menjadi hal yang dilakukan melalui kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
"Dengan adanya pembinaan karakter mahasiswa, UHAMKA dapat melihat praktik kerja lapangan atau magang menjadi suatu hal yang penting untuk memasuki dunia usaha. Oleh karenanya FEB UHAMKA melakukan kerja sama atau kemitraan dengan beberapa perusahaan dalam negeri dan luar negeri," tuturnya.
Terkait kemitraan, Dekan FEB UHAMKA ini menjelaskan kemitraan dalam negeri yang dilakukan oleh UHAMKA adalah dengan bekerja sama oleh BUMN. Mahasiswa UHAMKA diharuskan untuk magang selama 6 bulan dan bisa langsung dijadikan karyawan setelah selesai melakukan magang. "Dan hal itu membuat lulusan FEB UHAMKA rata-rata dalam 3 bulan sudah bisa bekerja," kata dia.
Untuk Kemitraan luar negeri, Zulpahmi menyatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan perusahaan Filipina dan Singapura. Dalam hal ini, UHAMKA mengirimkan mahasiswa untuk praktik kerja lapangan atau magang di negara tersebut.
"Selain itu FEB UHAMKA juga memberikan kesempatan bagi orang yang telah bekerja untuk tetap melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan membuka kelas bagi karyawan," kata dia.
Terkait hal ini, proses pembelajarannya pun menggunakan metode Blended Learning, dengan memadukan pembelajaraan offline dan online sehingga mahasiswa lebih memiliki fleksibilitas waktu.
Zulpahmi juga mengutarakan bahwa selain keunggulan akademik, FEB UHAMKA juga berkomitmen untuk melahirkan wirausaha yang berjiwa sosial dengan tujuan untuk menjawab kebutuhan dunia akan usaha-usaha dengan jiwa sosial yang sangat dibutuhkan masa sekarang. "Jadi, saat lulus mereka bisa menjadi wirausaha yang tidak hanya cakap dalam bisnis, tetapi juga punya ketajaman sosial, spiritual, dan emosional serta berintegritas kepemimpinan,” ujarnya.
Dekan FEB UHAMKA juga mengatakan UHAMKA berusaha menerapkan prinsip Muhammadiyah yang menginginkan akses pendidikan bisa menyentuh banyak orang. Oleh karenanya, UHAMKA pun memiliki beberapa beasiswa yang bisa diakses semua kalangan. "Dan, berbagai skema beasiswa untuk para mahasiswa diberikan UHAMKA, tentunya kesempatan ini dapat diakses dengan kriteria khusus," tuturnya.
(atk)