Ketum PB PGRI: Guru Honorer Juga Diundang untuk Divaksin

Rabu, 24 Februari 2021 - 12:22 WIB
loading...
Ketum PB PGRI: Guru...
Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof. Dr Unifah Rosyidi. Foto/SINDOnews/Neneng Zubaidah
A A A
JAKARTA - Pemerintah memulai program vaksinasi untuk guru , dosen dan tenaga kependidikan hari ini. Peluncuran pertama secara nasional dilakukan di Jakarta dengan sekitar 600 orang yang akan divaksin.

Inisiasi awal vaksinasi untuk guru, dosen dan tenaga kependidikan di Jakarta dilakukan di SMA 70 Bulungan. Rencananya Presiden Joko Widodo akan mendampingi proses vaksinasi hari ini.



Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof. Dr Unifah Rosyidi mengatakan, guru honorer pun juga ikut didaftarkan untuk divaksin.

Unifah mengatakan, hari ini, Rabu (24/2) sebagai inisiasi awal program vaksinasi nasional, guru dan tenaga pendidik dari sekolah baik formal non formal dan juga informal serta ada beberapa aktivis pendidikan akan menjalani vaksinasi.

PGRI membuat daftar guru yang diundang untuk divaksin lengkap dari nama, NIK, tempat mengajar dan nomor handphone, ujarnya, agar mereka mudah dihubungi untuk divaksin yang kedua kali.



Unifah menjelaskan, PGRI mengundang para guru dari Jabodetabek. Lalu apakah guru honorer juga masuk dalam daftar undangan, Unifah mengatakan, guru honorer pun masuk dalam daftar undangan untuk vaksinasi.

"(Guru honorer) Masuk dong. Kita PGRI ngga membeda-bedakan," katanya ketika ditemui di SMA 70 Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (24/2).

Unifah menjelaskan, guru yang diundang PGRI untuk divaksin hari ini ada juga guru dari sekolah satuan pendidikan kerja sama (SPK), lalu ada guru honorer negeri dan swasta. Selain itu, katanya, juga ada guru dari madrasah termasuk perwakilan guru dari sekolah keagamaan lainnya.

Unifah menjelaskan, guru dari luar Jakarta yang termasuk undangan dari PGRI diinapkan di Gedung Guru Jakarta. Sedangkan untuk kriteria guru yang diundang, dia menjelaskan, syaratnya mengikuti petunjuk dari Kemenkes.

"Dan beberapa petunjuk lain yang dikeluarkan Kemenkes itu sebagai screening awal," ujarnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6188 seconds (0.1#10.140)