Pembelajaran Tatap Muka, Kemendikbud: 3 Sekolah Ini Layak Jadi Percontohan

Senin, 05 April 2021 - 15:57 WIB
loading...
Pembelajaran Tatap Muka, Kemendikbud: 3 Sekolah Ini Layak Jadi Percontohan
Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jumeri. Foto/Dok/Humas Kemendikbud
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD dan Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri mengatakan SDN 03 Pontianak Selatan telah melakukan berbagai persiapan dalam menunjang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Persiapan yang dilakukan SDN 03 Pontianak Selatan sebelum memulai PTM terbatas adalah membentuk tim satgas Covid-19, mempersiapkan prosedur operasional standar PTM terbatas dan melakukan pemenuhan daftar periksa.



Daftar periksa yang dimaksud seperti menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun, melakukan kerja sama dengan Puskesmas, membeli thermo gun, pendataan penyakit bawaan warga sekolah. Selain itu juga memperbanyak imbauan 4M di lingkungan sekolah.

Agar PTM terbatas berlangsung secara aman, SD Negeri 03 Pontianak Selatan melakukan beberapa langkah untuk memastikan kelancaran. Langkah-langkah yang diambil di antaranya mengimbau setiap guru untuk melakukan rapid test secara berkala.

Selain itu mendata dan memastikan siswa dan guru yang sakit untuk tidak sekolah, penerapan prokes, tidak ada yang masuk ke lingkungan sekolah tanpa izin dari keamanan sekolah, pengecekan suhu warga sekolah yang datang dan pergi serta mengimbau pendidik dan tenaga kependidikan untuk segera vaksinasi.



Dalam hal pembagian rombongan belajar, SDN 03 Pontianak Selatan menerapkan anjuran pemerintah yaitu maksimal 50 % kapasitas per kelas sehingga dalam satu rombongan belajar terdapat dua kelompok belajar. Masing-masing rombongan belajar melakukan PTM terbatas sebanyak 2 kali dalam sepekan.

“Siswa dengan nomor absen 1-16 masuk di hari Senin dan Rabu, siswa dengan nomor absen 17-32 masuk di hari Selasa dan Kamis,” tutur Jumeri melalui siaran pers, Senin (5/4).

1 kali pertemuan berlangsung 3 jam dari pukul 07.00–10.00 WIB sehingga setiap siswa melakukan PTM terbatas sebanyak 6 jam dalam 1 minggu. “Jam masuk dibuat selang seling dengan jeda beberapa menit agar ketika pulang tidak terjadi penumpukan,” lanjutnya.



SDN 03 Pontianak Selatan juga melakukan PJJ daring melalui grup Whatsapp untuk memberikan materi kepada kelompok belajar yang pada hari tersebut berada dirumah. Pembahasan tugas dilakukan di ruang kelas bagi yang giliran masuk dan lewat Zoom bagi yang giliran PJJ. Hari Jumat digunakan untuk melakukan evaluasi PTM terbatas pada setiap minggunya.

Sekolah lain yang telah membagikan praktik baik dalam PTM terbatas adalah SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan. Dalam melaksanakan PTM terbatas, salah satu guru SMAN 9 Bengkulu Selatan, Meydia Afrina mengatakan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan juga wali siswa atau orang tua siswa untuk sosialisasi.

Persiapan yang dilakukan sebelum memulai PTM terbatas, mempersiapkan kurikulum dalam kondisi khusus, pengadaan alat protokol kesehatan, ruang belajar sesuai dengan petunjuk SKB 4 Menteri, dan juga sarana sanitasi dan kebersihan sekolah dan melaporkan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Agar PTM terbatas tetap berlangsung secara aman, SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan selalu mengingatkan untuk patuh pada protokol kesehatan, tidak membuka kantin dan tidak ada kegiatan kerumunan, selalu mengingatkan peserta didik untuk jaga iman, aman dan imun, lalu pembiasaan rajin cuci tangan dan tidak ada jam istirahat.

Kemudian praktik baik dari SMAN 9 Bengkulu Selatan dalam pembagian rombongan belajar, rombongan belajar dibagi menjadi 2 shift yaitu pagi dan siang dengan jadwal per tingkat. Senin dan Kamis untuk kelas XII, Selasa dan Jumat untuk kelas XI, serta Rabu dan Sabtu untuk kelas X.

Dalam satu minggu, siswa melakukan PTM terbatas dengan total 4 jam 30 menit. Karena jam belajar tatap muka yang berkurang, maka ditambahkan PJJ dengan memberikan tambahan materi menggunakan berbagai platform yang dikuasai guru seperti Google Classroom, Whatsapp, dan lainnya.

“Saya yakin banyak praktik baik lain dari sekolah di daerah-daerah lain dalam mempersiapkan PTM terbatas pada era kebiasaan baru,” tutur Jumeri.

Praktik baik lainnya juga hadir dari SDN 2 Pembataan. Plt. Kepala Sekolah, Nina Zurdiana, mengatakan pada kegiatan tatap muka di sekolah, siswa SDN 02 Pembataan terdiri dari 590 siswa.

“Jadi kami menggunakan hanya dengan enam rombel, satu rombel terdiri dari 30 siswa. Namun kami bagi menjadi tiga kelompok, jadi satu kelompok terdiri dari kurang lebih 10-12 siswa dalam satu kelompoknya. Satu kelompok itu mempergunakan waktu selama satu jam untuk pembelajaran,“ ujarnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9789 seconds (0.1#10.140)