Keren, Itenas Bandung Pamerkan Inovasi Konversi Kendaraan Listrik Roda Tiga
loading...
A
A
A
BANDUNG - Setelah sukses menciptakan mobil listrik Sergap Senyap, Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung kembali menghadirkan inovasi barunya berupa kendaraan roda tiga berbasis energi listrik .
Ketua tim Pengembang Mobil Listrik sekaligus Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itenas Bandung, Tarsisius Kristyadi mengungkapkan, kondisi awal kendaraan roda tiga ini bermesin bensin yang kemudian dikonversi menjadi bertenaga listrik baterai.
Menurutnya, kendaraan roda tiga ini memiliki daya motor listrik 3 kW dan baterai 60 V 100 Ah. Kendaraan berpenggerak roda belakang ini dapat melaju dengan kecepatan 40 km/jam dan jarak tempuh charge sejauh 50 km.
Dia menyatakan, Itenas Bandung akan terus berinovasi guna mendukung pemerintah mewujudkan program penggunaan kendaraan listrik, baik untuk transportasi maupun untuk keperluan lain.
"Untuk mewujudkan hal itu, selain melalui proses riset, Itenas juga bekerja sama dengan pihak industri untuk pengembangan kendaraan listrik ini," kata Tarsisius di Bandung, Senin (12/4/2021).
Kristyadi juga mengatakan, pengembangan kendaraan listrik roda tiga yang awalnya berbahan bensin ini merupakan wujud kerja sama Itenas Bandung dengan pihak industri, yakni PT Jakarta Central Motor.
"Ke depan hasil konversi ini akan diproduksi secara masal bekerja sama dengan pabrikan yang saat ini mendukung kendaraan ini," katanya.
Inovasi konversi kendaraan listrik roda tiga karya Itenas Bandung tersebut telah dipamerkan dalam kegiatan sosialisasi stakeholder Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) di lingkungan Provinsi Jawa Barat yang digelar oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jabar.
Kegiatan bertajuk "Low Carbon Lifestyle Through Electricity" yang digelar di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kamis, 8 April 2021 lalu itu juga dihadiri Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengapresiasi inovasi yang diciptakan Itenas Bandung. Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, pihaknya sangat mendukung semua inovasi terkait kendaraan berbasis tenaga listrik.
"Berikutnya, saya mendorong universitas-universitas untuk mengembangkan inovasi kendaraan listrik, sehingga ke depannya memiliki standard. Silahkan berlomba-lomba melakukan riset teknologi baterai yang murah dan makin ringan," kata Kang Emil.
Dorongan Kang Emil sejalan dengan salah satu program unggulan Itenas Bandung, yaitu penguatan hasil riset dan inovasi yang akan memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa dan negara, di antaranya mobil listrik Itenas, seperti Evhero, V8 Vadi, Itenas Sergap Senyap Vehicle, dan konversi kendaraan roda tiga itu.
Ketua tim Pengembang Mobil Listrik sekaligus Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itenas Bandung, Tarsisius Kristyadi mengungkapkan, kondisi awal kendaraan roda tiga ini bermesin bensin yang kemudian dikonversi menjadi bertenaga listrik baterai.
Menurutnya, kendaraan roda tiga ini memiliki daya motor listrik 3 kW dan baterai 60 V 100 Ah. Kendaraan berpenggerak roda belakang ini dapat melaju dengan kecepatan 40 km/jam dan jarak tempuh charge sejauh 50 km.
Dia menyatakan, Itenas Bandung akan terus berinovasi guna mendukung pemerintah mewujudkan program penggunaan kendaraan listrik, baik untuk transportasi maupun untuk keperluan lain.
"Untuk mewujudkan hal itu, selain melalui proses riset, Itenas juga bekerja sama dengan pihak industri untuk pengembangan kendaraan listrik ini," kata Tarsisius di Bandung, Senin (12/4/2021).
Kristyadi juga mengatakan, pengembangan kendaraan listrik roda tiga yang awalnya berbahan bensin ini merupakan wujud kerja sama Itenas Bandung dengan pihak industri, yakni PT Jakarta Central Motor.
"Ke depan hasil konversi ini akan diproduksi secara masal bekerja sama dengan pabrikan yang saat ini mendukung kendaraan ini," katanya.
Inovasi konversi kendaraan listrik roda tiga karya Itenas Bandung tersebut telah dipamerkan dalam kegiatan sosialisasi stakeholder Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KLBB) di lingkungan Provinsi Jawa Barat yang digelar oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jabar.
Kegiatan bertajuk "Low Carbon Lifestyle Through Electricity" yang digelar di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kamis, 8 April 2021 lalu itu juga dihadiri Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengapresiasi inovasi yang diciptakan Itenas Bandung. Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, pihaknya sangat mendukung semua inovasi terkait kendaraan berbasis tenaga listrik.
"Berikutnya, saya mendorong universitas-universitas untuk mengembangkan inovasi kendaraan listrik, sehingga ke depannya memiliki standard. Silahkan berlomba-lomba melakukan riset teknologi baterai yang murah dan makin ringan," kata Kang Emil.
Dorongan Kang Emil sejalan dengan salah satu program unggulan Itenas Bandung, yaitu penguatan hasil riset dan inovasi yang akan memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa dan negara, di antaranya mobil listrik Itenas, seperti Evhero, V8 Vadi, Itenas Sergap Senyap Vehicle, dan konversi kendaraan roda tiga itu.
(mpw)