Pertukaran 1.000 Mahasiswa, Kemendikbud Gandeng Universitas di AS dan Kanada

Rabu, 14 April 2021 - 09:42 WIB
loading...
Pertukaran 1.000 Mahasiswa, Kemendikbud Gandeng Universitas di AS dan Kanada
Program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan program pertukaran mahasiswa yang digagas Kemendikbud. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) merupakan program pertukaran mahasiswa yang digagas Kemendikbud guna memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk merasakan atmosfer pembelajaran di berbagai kampus ternama di luar negeri.

Tahun 2021 sebagai tahun perdananya, kegiatan ini akan menyediakan kuota sebanyak 1.000 mahasiswa Indonesia. Sebagai langkah persiapan program tersebut, Kemendikbud melalui Subpokja Pertukaran Mahasiswa Luar Negeri melaksanakan penjajakan kerja sama dengan berbagai universitas di Amerika dan Kanada yang akan menjadi calon mitra universitas.



Universitas yang berminat menjadi calon mitra diharuskan mengirim proposal berisi program/kegiatan yang akan diikuti oleh mahasiswa Indonesia disertai dengan ketentuan lainnya seperti pembiayaan, mata pelajaran, dan sebagainya.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud Aris Junaidi menjelaskan, mahasiswa yang mengikuti program Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia akan belajar selama 1 semester di universitas terkemuka dunia denga konversi setara dengan 20 SKS atau kira-kira 3 sampai 4 mata kuliah.

Kemendikbud memfasilitasi secara penuh kebutuhan mahasiswa selama mengikuti program ini mulai dari tuition fee, book allowance, settlement dan living allowance, health insurance, transportation dan visa serta emergency fund.



“Kesempatan ini tentu dapat dimaksimalkan seoptimal mungkin oleh mahasiswa untuk menimba ilmu di universitas terkemuka dunia dan akan diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi kualifikasi persyaratan yang berlaku,” katanya melalui siaran pers, Selasa (13/4).

Sementara itu, Ketua Subpokja Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia, Junaidi menuturkan melalui program pertukaran luar negeri, mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki pengalaman belajar di kampus ternama di luar negeri.

Akan tetapi tapi juga mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengambil mata kuliah pilihan serta kegiatan-kegiatan yang ada yang diperuntukan bagi mahasiswa internasional sebagai bekal berharga.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1173 seconds (0.1#10.140)