Membanggakan, Siswi SMA BBI Bogor Juara Speech Competition Se-Jawa 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sana Hafiza Alya Najah, siswi kelas XI MIPA 1 SMA Bosowa Bina Insani (BBI) Bogor ini berhasil menorehkan catatan sejarah yang membanggakan almamaternya. Gadis cantik asal Bogor ini berhasil memenangi Speech Competition tingkat SMA se-wilayah Jawa tahun 2021 yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Kota Bogor.
Sontak nama Najah menjadi bahan perbincangan para guru dan siswa setelah berita kemenangannya di ajang Prodigy 2021 SMAN 1 Bogor tersebut tersebar luas. Tak ayal kepala sekolah SMA Bosowa Bina Insani, Dedi Supriyadi pun meluapkan kegembiraannya dengan membuat flyer spesial untuk Najah yang kemudian dipasang serentak di media-media yang dimiliki guru-guru.
Menyusul Rasum, sebagai guru yang membidangi pengembangan prestasi turut mengapresiasi dengan membuat video aksi Najah di laman blognya kutusegalailmu.blogspot.com.
Di sesi pertama, Najah memilih tema “Why Equality Matters” (Mengapa Kesetaraan Itu Penting) dari tema lain yang diberikan panitia “Financial Literacy to Avoid Consumerism” (Literasi Keuangan untuk Menghindari Konsumerisme).
Dalam penampilannya, Najah tampak sangat menguasai materi, didukung oleh pelafalan kosa-katanya yang sempurna, tata bahasa yang benar, serta ekspresi yang tepat mengantarkannya menjadi finalis.
Najah harus menyusun pidato baru untuk tema yang diberikan dalam pengumuman final dalam waktu 30 menit. Dan “The importance of critical thinking to face world change” menjadi tema pidatonya di babak final.
Saat ditanya mengenai inti pidatonya, Najah menjawab, “Inti speech pertama: gender equality is beneficial for both gender and its crucial to pay attention to them for the well being of all of us and our future (kesetaraan gender itu penting bagi gender itu sendiri dan penting memberikan perhatian kepadanya demi kesejahteraan kita semua dan masa depan kita).”
“Yang kedua adalah critical thinking saves us from making bad desicions, and that is why its importance to expand our knowledge and learn more about critical thinking when facing world change cause we have to acknowledge that it will effect all of us, so we need to make good choices (berpikir kritis menyelamatkan kita dari membuat keputusan yang buruk, dan itulah mengapa penting untuk memperluas pengetahuan kita dan belajar lebih banyak tentang berpikir kritis ketika menghadapi perubahan dunia. Karena, kita harus mengakui bahwa hal itu akan mempengaruhi kita semua. Jadi, kita perlu membuat pilihan yang baik),” ujar Najah.
Dari semua yang telah Najah persembahkan dalam ajang kompetisi ini, akhirnya berbuah manis. “Najah menjadi juara pertama. Alhamdulillah. Kami turut bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih Najah,” kata Dedi Supriyadi dalam keterangan persnya, Sabtu (24/4/2021).
Sontak nama Najah menjadi bahan perbincangan para guru dan siswa setelah berita kemenangannya di ajang Prodigy 2021 SMAN 1 Bogor tersebut tersebar luas. Tak ayal kepala sekolah SMA Bosowa Bina Insani, Dedi Supriyadi pun meluapkan kegembiraannya dengan membuat flyer spesial untuk Najah yang kemudian dipasang serentak di media-media yang dimiliki guru-guru.
Menyusul Rasum, sebagai guru yang membidangi pengembangan prestasi turut mengapresiasi dengan membuat video aksi Najah di laman blognya kutusegalailmu.blogspot.com.
Di sesi pertama, Najah memilih tema “Why Equality Matters” (Mengapa Kesetaraan Itu Penting) dari tema lain yang diberikan panitia “Financial Literacy to Avoid Consumerism” (Literasi Keuangan untuk Menghindari Konsumerisme).
Dalam penampilannya, Najah tampak sangat menguasai materi, didukung oleh pelafalan kosa-katanya yang sempurna, tata bahasa yang benar, serta ekspresi yang tepat mengantarkannya menjadi finalis.
Najah harus menyusun pidato baru untuk tema yang diberikan dalam pengumuman final dalam waktu 30 menit. Dan “The importance of critical thinking to face world change” menjadi tema pidatonya di babak final.
Saat ditanya mengenai inti pidatonya, Najah menjawab, “Inti speech pertama: gender equality is beneficial for both gender and its crucial to pay attention to them for the well being of all of us and our future (kesetaraan gender itu penting bagi gender itu sendiri dan penting memberikan perhatian kepadanya demi kesejahteraan kita semua dan masa depan kita).”
“Yang kedua adalah critical thinking saves us from making bad desicions, and that is why its importance to expand our knowledge and learn more about critical thinking when facing world change cause we have to acknowledge that it will effect all of us, so we need to make good choices (berpikir kritis menyelamatkan kita dari membuat keputusan yang buruk, dan itulah mengapa penting untuk memperluas pengetahuan kita dan belajar lebih banyak tentang berpikir kritis ketika menghadapi perubahan dunia. Karena, kita harus mengakui bahwa hal itu akan mempengaruhi kita semua. Jadi, kita perlu membuat pilihan yang baik),” ujar Najah.
Dari semua yang telah Najah persembahkan dalam ajang kompetisi ini, akhirnya berbuah manis. “Najah menjadi juara pertama. Alhamdulillah. Kami turut bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih Najah,” kata Dedi Supriyadi dalam keterangan persnya, Sabtu (24/4/2021).
(mpw)