Membangun Mindset Entrepreneur Ala Alumnus IPB University
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bayu M Anggara, alumnus IPB University dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menjadi salah satu pendiri dari start up FishLog . Yakni platform transformasi digital logistik dan pengolahan yang terintegrasi bagi petambak ikan dan nelayan. Saat ini, FishLog memiliki lebih dari 20 cold storage yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga lebih dari 40 Usaha Kecil Menengah (UKM) Perikanan di Jabodetabek.
"Saya memiliki orang tua yang keduanya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru SD, kakak saya juga PNS. Saya memutuskan untuk tidak jadi PNS bukan karena tidak ingin, saya hanya mencari alternatif lain apa yang menarik untuk saya tekuni nantinya. Ketika kuliah, mindset saya dibangun dengan sudut pandang entrepreneur yang keren," terang pemuda asal Jepara, Jawa Tengah ini dalam keterangan persnya, Senin (10/5/2021).
Baginya, entrepreneur menjadi keren karena dapat membantu banyak orang dan dapat berdampak terhadap orang lain. "Hal ini yang tidak diajari orang tua saya, akhirnya saya mulai pelajari dan merasa akan mendalami ini. Kemudian saya mulai dari industri yang saya pahami, yaitu dunia perikanan. Akhirnya entrepreneurship itu tumbuh dari mindset saya dengan minat belajar yang tinggi, karena saya selalu bosan jika melakukan sesuatu yang sifatnya rutinitas. Dengan rasa lapar inilah yang dapat membuat saya bertahan," ungkapnya.
Ia memutuskan untuk mengawali karirnya di perikanan dengan melihat adanya peluang dari masalah yang banyak terjadi di kalangan nelayan. Secara keilmuan, ikan merupakan komoditas pertanian yang paling cepat rusak. Hal ini dapat dibuktikan jika ikan diletakkan di meja selama dua jam, maka kualitasnya sudah menurun. Bagi Bayu, tantangan tersebut menjadikan ikan menarik untuk diperhatikan proses pengelolaannya.
Awal mula memulai usaha, Bayu memproses ikan beku bersama temannya. Pada saat itulah kemudian tercetus untuk menjadi penyuplai ikan beku. "Setelah mengamati, ternyata banyak petani dan nelayan yang mengalami problem yang serupa. Apalagi pada saat musim-musim panen raya, di situ benar-benar harga drop (turun). Dengan latar belakang itu akhirnya kita coba bentuk FishLog. Misi kami adalah membantu petani dan nelayan untuk memproses ikan, meng-handle supply chain pasca aquaculture itu sendiri, jadi kami fokus ke post harvest (pasca panen)," tambah Bayu.
Bayu mengungkapkan, upayanya memperbesar keberuntungan dalam berwirausaha adalah dengan konsisten secara terus menerus. "Jadi semua hal yang harus kita lakukan maka lakukanlah. Yang harus kita korbankan adalah waktu luang dan waktu tidur kita. Jangan lupa juga untuk meminta doa dari orang tua. Setelah itu, jika kita ingin maju, maka kita perlu dilingkari oleh teman yang ingin maju juga. Jadi lakukan saja dulu, cari teman, dan perbanyaklah relasi," tutupnya.
"Saya memiliki orang tua yang keduanya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru SD, kakak saya juga PNS. Saya memutuskan untuk tidak jadi PNS bukan karena tidak ingin, saya hanya mencari alternatif lain apa yang menarik untuk saya tekuni nantinya. Ketika kuliah, mindset saya dibangun dengan sudut pandang entrepreneur yang keren," terang pemuda asal Jepara, Jawa Tengah ini dalam keterangan persnya, Senin (10/5/2021).
Baginya, entrepreneur menjadi keren karena dapat membantu banyak orang dan dapat berdampak terhadap orang lain. "Hal ini yang tidak diajari orang tua saya, akhirnya saya mulai pelajari dan merasa akan mendalami ini. Kemudian saya mulai dari industri yang saya pahami, yaitu dunia perikanan. Akhirnya entrepreneurship itu tumbuh dari mindset saya dengan minat belajar yang tinggi, karena saya selalu bosan jika melakukan sesuatu yang sifatnya rutinitas. Dengan rasa lapar inilah yang dapat membuat saya bertahan," ungkapnya.
Ia memutuskan untuk mengawali karirnya di perikanan dengan melihat adanya peluang dari masalah yang banyak terjadi di kalangan nelayan. Secara keilmuan, ikan merupakan komoditas pertanian yang paling cepat rusak. Hal ini dapat dibuktikan jika ikan diletakkan di meja selama dua jam, maka kualitasnya sudah menurun. Bagi Bayu, tantangan tersebut menjadikan ikan menarik untuk diperhatikan proses pengelolaannya.
Awal mula memulai usaha, Bayu memproses ikan beku bersama temannya. Pada saat itulah kemudian tercetus untuk menjadi penyuplai ikan beku. "Setelah mengamati, ternyata banyak petani dan nelayan yang mengalami problem yang serupa. Apalagi pada saat musim-musim panen raya, di situ benar-benar harga drop (turun). Dengan latar belakang itu akhirnya kita coba bentuk FishLog. Misi kami adalah membantu petani dan nelayan untuk memproses ikan, meng-handle supply chain pasca aquaculture itu sendiri, jadi kami fokus ke post harvest (pasca panen)," tambah Bayu.
Bayu mengungkapkan, upayanya memperbesar keberuntungan dalam berwirausaha adalah dengan konsisten secara terus menerus. "Jadi semua hal yang harus kita lakukan maka lakukanlah. Yang harus kita korbankan adalah waktu luang dan waktu tidur kita. Jangan lupa juga untuk meminta doa dari orang tua. Setelah itu, jika kita ingin maju, maka kita perlu dilingkari oleh teman yang ingin maju juga. Jadi lakukan saja dulu, cari teman, dan perbanyaklah relasi," tutupnya.
(mpw)