Persiapan PTM, Kemendikbudristek Berikan Wejangan untuk Guru dan Tendik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) akan menggelar seri webinar untuk guru dan tenaga kependidikan guna mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas selama 25 hari. Yakni mulai 31 Mei sampai 2 Juli 2021.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terkait opsi PTM terbatas untuk satuan pendidikan.
“Sudah banyak pemerintah daerah dan satuan pendidikan yang mulai melaksanakan PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat yakni dengan memperbolehkan kehadiran 50 % dari total kapasitas peserta didik, memakai masker, menjaga jarak aman, dan tidak ada aktivitas di kantin,” katanya pada peluncuran Seri Webinar Guru Belajar PTM Terbatas melalui siaran pers, Senin (31/5).
Dia menjelaskan, melalui Seri Webinar Guru Belajar, Laman Guru Belajar dan Berbagi bisa dilihat bukti daya juang, kesungguhan beradaptasi, kecintaan kepada anak-anak, serta kebanggaan menjadi guru dari Bapak/Ibu yang terus bekerja sama, saling bergandengan tangan, belajar dan berbagi agar pembelajaran tetap berjalan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril, mengatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ini sudah terlaksana dengan baik. Namun, apabila hal itu terlalu lama dilakukan maka akan berdampak negatif bagi murid.
“Kendala tumbuh kembang anak, tekanan psikososial, kekerasan terhadap anak yang tidak terdeteksi, serta jumlah anak putus sekolah turut menjadi pertimbangan,” ungkap Dirjen Iwan.
Dijelaskan Iwan, tujuan diadakan webinar guru belajar PTM terbatas adalah untuk menyosialisasikan PTM terbatas di masa pendemi Covid-19 beserta kebijakan penyertanya. Agar dapat diimplementasikan dalam berbagai teknik serta metode yang dapat menjadi referensi guru dalam melakukan proses pembelajaran.
Selain itu juga sebagai wadah untuk merefleksikan pengalaman PTM terbatas di masa pandemi antarsesama pendidik sehingga dapat menjadi masukan untuk pengembangan proses pembelajaran selanjutnya.
“Dengan begitu, seluruh pihak yang terlibat dalam ekosistem pendidikan termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran sebagaimana arahan Mendikbudristek dan Pak Dirjen,” tutup Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani.
Untuk informasi lebih lengkap tentang tema dari masing-masing Webinar, bisa akses di laman: Ayo Guru Berbagi fitur Aksi dan juga Medsos Ditjen GTK Kemdikbud RI.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa Pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terkait opsi PTM terbatas untuk satuan pendidikan.
“Sudah banyak pemerintah daerah dan satuan pendidikan yang mulai melaksanakan PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat yakni dengan memperbolehkan kehadiran 50 % dari total kapasitas peserta didik, memakai masker, menjaga jarak aman, dan tidak ada aktivitas di kantin,” katanya pada peluncuran Seri Webinar Guru Belajar PTM Terbatas melalui siaran pers, Senin (31/5).
Dia menjelaskan, melalui Seri Webinar Guru Belajar, Laman Guru Belajar dan Berbagi bisa dilihat bukti daya juang, kesungguhan beradaptasi, kecintaan kepada anak-anak, serta kebanggaan menjadi guru dari Bapak/Ibu yang terus bekerja sama, saling bergandengan tangan, belajar dan berbagi agar pembelajaran tetap berjalan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril, mengatakan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ini sudah terlaksana dengan baik. Namun, apabila hal itu terlalu lama dilakukan maka akan berdampak negatif bagi murid.
“Kendala tumbuh kembang anak, tekanan psikososial, kekerasan terhadap anak yang tidak terdeteksi, serta jumlah anak putus sekolah turut menjadi pertimbangan,” ungkap Dirjen Iwan.
Dijelaskan Iwan, tujuan diadakan webinar guru belajar PTM terbatas adalah untuk menyosialisasikan PTM terbatas di masa pendemi Covid-19 beserta kebijakan penyertanya. Agar dapat diimplementasikan dalam berbagai teknik serta metode yang dapat menjadi referensi guru dalam melakukan proses pembelajaran.
Selain itu juga sebagai wadah untuk merefleksikan pengalaman PTM terbatas di masa pandemi antarsesama pendidik sehingga dapat menjadi masukan untuk pengembangan proses pembelajaran selanjutnya.
“Dengan begitu, seluruh pihak yang terlibat dalam ekosistem pendidikan termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran sebagaimana arahan Mendikbudristek dan Pak Dirjen,” tutup Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani.
Untuk informasi lebih lengkap tentang tema dari masing-masing Webinar, bisa akses di laman: Ayo Guru Berbagi fitur Aksi dan juga Medsos Ditjen GTK Kemdikbud RI.
(mpw)