25.000 Calon Taruna Poltekip dan Poltekim Ikut Seleksi Kompetensi Dasar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 25.108 peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) untuk lolos menjadi taruna/i Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) dan Politeknik Imigrasi (Poltekim) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Seleksi sekolah kedinasan ini diselenggarakan pada 2-17 Juni 2021 di 34 Provinsi seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemenkumham , Andap Budhi Revianto menjelaskan tahapan SKD dilaksanakan untuk memperoleh taruna/i yang memiliki nilai-nilai dasar wawasan kebangsaan, intelegensia umum dan karakter pribadi yang baik."Tahapan ini penting. Melalui SKD, kita bisa menyeleksi taruna/i yang memiliki pengabdian kepada bangsa, cerdas dan beretika," tutur Sekjen, Jumat (11/6/2021).
Sekjen memaparkan bahwa SKD merupakan tahapan ketiga setelah peserta melewati tahapan registrasi dan verifikasi berkas. Sebelumnya, sebanyak 33.280 orang mendaftar sebagai taruna/i di Poltekip dan Poltekim. Sejumlah 28.712 orang mengunggah dokumen pada seleksi administrasi. Dari angka tersebut, sebanyak 25.108 peserta lulus verifikasi dokumen untuk mengikuti tahapan SKD.
Saat berada di ruang tes, setiap peserta akan mendapatkan soal yang berbeda dengan peserta lainnya meskipun meja bersebelahan. Setiap ruangan diawasi oleh panitia dan dilengkapi dengan CCTV sehingga masing-masing peserta dapat diawasi dengan baik.
Peserta hanya diperbolehkan membawa kartu ujian, KTP dan pensil kayu ke dalam ruang tes. Barang lainnya termasuk jam tangan, handphone, dan asesoris disimpan dalam loker yang telah disediakan panitia.
"Sebelum memasuki ruangan, peserta akan melalui pemeriksaan badan untuk memastikan tidak ada benda selain barang wajib yang dibawa ke dalam ruangan," tuturnya.
"Kita awasi dengan benar jalannya seleksi agar lancar dan bebas dari kecurangan," lanjut Sekjen.
Kemenkumham, kata Sekjen, bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk melaksanakan SKD dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). CAT adalah metode seleksi dengan menggunakan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar yang digunakan dalam seleksi.
Seleksi sekolah kedinasan ini diselenggarakan pada 2-17 Juni 2021 di 34 Provinsi seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemenkumham , Andap Budhi Revianto menjelaskan tahapan SKD dilaksanakan untuk memperoleh taruna/i yang memiliki nilai-nilai dasar wawasan kebangsaan, intelegensia umum dan karakter pribadi yang baik."Tahapan ini penting. Melalui SKD, kita bisa menyeleksi taruna/i yang memiliki pengabdian kepada bangsa, cerdas dan beretika," tutur Sekjen, Jumat (11/6/2021).
Sekjen memaparkan bahwa SKD merupakan tahapan ketiga setelah peserta melewati tahapan registrasi dan verifikasi berkas. Sebelumnya, sebanyak 33.280 orang mendaftar sebagai taruna/i di Poltekip dan Poltekim. Sejumlah 28.712 orang mengunggah dokumen pada seleksi administrasi. Dari angka tersebut, sebanyak 25.108 peserta lulus verifikasi dokumen untuk mengikuti tahapan SKD.
Saat berada di ruang tes, setiap peserta akan mendapatkan soal yang berbeda dengan peserta lainnya meskipun meja bersebelahan. Setiap ruangan diawasi oleh panitia dan dilengkapi dengan CCTV sehingga masing-masing peserta dapat diawasi dengan baik.
Peserta hanya diperbolehkan membawa kartu ujian, KTP dan pensil kayu ke dalam ruang tes. Barang lainnya termasuk jam tangan, handphone, dan asesoris disimpan dalam loker yang telah disediakan panitia.
"Sebelum memasuki ruangan, peserta akan melalui pemeriksaan badan untuk memastikan tidak ada benda selain barang wajib yang dibawa ke dalam ruangan," tuturnya.
"Kita awasi dengan benar jalannya seleksi agar lancar dan bebas dari kecurangan," lanjut Sekjen.
Kemenkumham, kata Sekjen, bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk melaksanakan SKD dengan sistem Computer Assisted Test (CAT). CAT adalah metode seleksi dengan menggunakan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar yang digunakan dalam seleksi.