Keren, MAN 1 Kudus Raih Juara di Ajang International Genius Olympiad di USA
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satu lagi prestasi internasional diraih Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus. Setelah meraih medali perunggu Thailand Inventors Day pada Mei 2021, Tim Riset MAN 1 Kudus membawa pulang medali perak International “ Genius Olympiad ” di New York, USA.
Ajang ini diikuti 5.284 tim dari berbagai negara di dunia. Pemenang diumumkan secara virtual oleh panitia pada 12 Juni 2021.
Menjadi duta Indonesia, Tim Riset MAN 1 Kudus berlaga di bidang sains dengan proyeknya “BABL-CAF”: Beras Analog dari Biji Lamun (Enhalus Acoroides), Latoh (Caulerpa sp), dan Mocaf Kaya Antioksodan sebagai Sumber Makanan Pokok Sehat Masa Kini. Judul penelitian mereka "Analog Rice Made From Seagrass Seed".
Penelitian “BABL-CAF” ini dilakukan oleh Novilla Dwi Candra dan Indra Faizzatun Nisa’. Selaku guru pembimbing, Nurul Khotimah, S.Pd.
Riset ini sebelumnya juga berhasil keluar sebagai Juara di ajang ISPO 2020. Atas pencapaiannya, Tim Riset MAN 1 Kudus direkomendasikan kembali untuk mengikuti Genius Olympiad 2021. Ajang kompetisi ini sempat tidak digelar pada 2020, dikarenakan pandemi Covid-19.
Indra menjelaskan, ide riset ini bermula dari tingginya konsumsi beras di Indonesia, tetapi belum diimbangi produksi beras dalam negeri. BABL-CAF diformulasikan sebagai produk beras sehat masa kini. "Beras analog tersebut dibuat dari tepung mocaf, biji lamun, dan latoh yang belum dimanfaatkan secara maksimal," jelasnya, Senin (14/6/2021).
Kombinasi mocaf, biji lamun dan latoh yang kaya akan atioksidan dan rendah glukosa, kata Indra, mampu menghasilkan beras dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibanding beras konvensional, sehingga baik dikonsumsi untuk penderita diabetes.
Nurul Khotimah selaku guru pembimbing menambahkan, pembuatan produk beras analog ini dilakukan di UPT Techno Park, Kabupaten Grobogan. "Alhamdulillah, berkat kerjasama dan fasilitas yang diberikan dari UPT Techno Park Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan, sebuah kawasan pengembangan inovasi teknologi pangan, proyek beras analog ini berhasil diproduksi," terangnya.
Kepala MAN 1 Kudus Suhamto bersyukur dan menyampaikan apresiasi atas pencapaian prestasi internasional ini. Dia berharap capaian ini menambah motivasi seluruh civitas akademika untuk tetap berprestasi, meskipun kondisi pandemik.
"Masih ada satu event lomba riset Internasional berikutnya yaitu “Mostratec” di Brazil. Semoga tim MAN 1 Kudus dapat meraih hasil yang membanggakan," harapnya.
Lihat Juga: Dua Alumni Fasilkom UI Wakili HerLens di Final Hult Prize Global Accelerator Program 2024
Ajang ini diikuti 5.284 tim dari berbagai negara di dunia. Pemenang diumumkan secara virtual oleh panitia pada 12 Juni 2021.
Menjadi duta Indonesia, Tim Riset MAN 1 Kudus berlaga di bidang sains dengan proyeknya “BABL-CAF”: Beras Analog dari Biji Lamun (Enhalus Acoroides), Latoh (Caulerpa sp), dan Mocaf Kaya Antioksodan sebagai Sumber Makanan Pokok Sehat Masa Kini. Judul penelitian mereka "Analog Rice Made From Seagrass Seed".
Penelitian “BABL-CAF” ini dilakukan oleh Novilla Dwi Candra dan Indra Faizzatun Nisa’. Selaku guru pembimbing, Nurul Khotimah, S.Pd.
Riset ini sebelumnya juga berhasil keluar sebagai Juara di ajang ISPO 2020. Atas pencapaiannya, Tim Riset MAN 1 Kudus direkomendasikan kembali untuk mengikuti Genius Olympiad 2021. Ajang kompetisi ini sempat tidak digelar pada 2020, dikarenakan pandemi Covid-19.
Indra menjelaskan, ide riset ini bermula dari tingginya konsumsi beras di Indonesia, tetapi belum diimbangi produksi beras dalam negeri. BABL-CAF diformulasikan sebagai produk beras sehat masa kini. "Beras analog tersebut dibuat dari tepung mocaf, biji lamun, dan latoh yang belum dimanfaatkan secara maksimal," jelasnya, Senin (14/6/2021).
Kombinasi mocaf, biji lamun dan latoh yang kaya akan atioksidan dan rendah glukosa, kata Indra, mampu menghasilkan beras dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibanding beras konvensional, sehingga baik dikonsumsi untuk penderita diabetes.
Nurul Khotimah selaku guru pembimbing menambahkan, pembuatan produk beras analog ini dilakukan di UPT Techno Park, Kabupaten Grobogan. "Alhamdulillah, berkat kerjasama dan fasilitas yang diberikan dari UPT Techno Park Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan, sebuah kawasan pengembangan inovasi teknologi pangan, proyek beras analog ini berhasil diproduksi," terangnya.
Kepala MAN 1 Kudus Suhamto bersyukur dan menyampaikan apresiasi atas pencapaian prestasi internasional ini. Dia berharap capaian ini menambah motivasi seluruh civitas akademika untuk tetap berprestasi, meskipun kondisi pandemik.
"Masih ada satu event lomba riset Internasional berikutnya yaitu “Mostratec” di Brazil. Semoga tim MAN 1 Kudus dapat meraih hasil yang membanggakan," harapnya.
Lihat Juga: Dua Alumni Fasilkom UI Wakili HerLens di Final Hult Prize Global Accelerator Program 2024
(mpw)