Adaptasi Pandemi, Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru dalam Teknologi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) menghelat Gelar Wicara Peluncuran Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi . Seri ini merupakan komitmen Ditjen GTK untuk terus melanjutkan layanan berbasis digital, yaitu Program Guru Berbagi dan Guru Belajar.
“Kali ini, kami meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi, Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi. Seri ini akan membantu guru dalam meningkatkan kompetensi kemampuan nonteknis sebagai pendukung penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar,” jelas Dirjen GTK Iwan Syahril.
Disampaikan Iwan Syahril, tantangan pandemi dan perkembangan zaman menuntut guru-guru beradaptasi dengan teknologi. “Percepatan teknologi dalam pendidikan akan berdampak lebih besar jika diterapkan dengan cara berpikir kritis, komunikasi yang baik, kreativitas dan kolaborasi, atau yang juga dikenal dengan 4C, yaitu Critical Thinking, Communication, Creativity, Collaboration,” lanjutnya.
Sejak awal, Program Guru Belajar dan Berbagi merupakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bergotong royong berbagi ide dan praktik baik melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel, video pembelajaran, dan aksi webinar.
Dirjen Iwan berharap, dengan adanya Program Guru Belajar dan Berbagi seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi ini bisa membantu para guru dan kepala sekolah untuk menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan zaman, menyenangkan, serta mewujudkan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
Sebagai bentuk dukungan guru di masa pandemi, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai Seri Belajar dan Berbagi, yaitu Seri masa pandemi diikuti 231.324 peserta, Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) diikuti 527.451 peserta, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) diikuti 14.011 peserta, Seri Belajar ASN P3K diikuti 484.639 peserta, Seri PAUD diikuti 7.052 peserta, dan Seri Pendidikan Inklusi diikuti 119.687 peserta.
Melalui Program Guru Belajar dan Berbagi, tercatat sekitar lebih dari 1 juta guru mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki, mengevaluasi diri serta mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, sebanyak 97.692 RPP telah dibagikan oleh guru seluruh Indonesia dan deretan RPP ini telah diakses sebanyak hampir 100 juta kali dan diunduh sebanyak lebih dari 25 juta kali.
Lebih lanjut, Direktur GTK Dikdas Rachmadi menjelaskan, tujuannya pelucuran Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru adalah mendukung program kebijakan Merdeka Belajar, pendidikan karakter, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Guru Belajar dan Berbagi, serta membantu menciptakan program kreatif dan berkelanjutan dalam portal Guru Belajar dan Berbagi.
Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang teknologi sederhana yang berdampak besar, meningkatkan kemampuan guru tentang soft skills pendukung dalam pengunaan teknologi yang mencakup 4C, serta memberikan pengalaman kepada para guru dalam mengikuti program pembelajaran secara daring dalam bentuk synchronous dan asynchronous.
Dengan demikian, pengetahuan teknologi para guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat meningkat dalam menyusun konten pembelajaran digital. Serta menguasai berbagai pola komunikasi agar mampu menerapkan konsep pembelajaran yang educate, engage, dan entertain (3E). “(Harapannya) ada pengimbasan dari para peserta program serta ada sertfikat bagi para guru yang telah menerima pelatihan ini,” lanjut Rachmadi.
Ia menjelaskan, program pada seri ini berlangsung secara daring dan terbuka untuk semua guru mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK/SMALB, kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga administrasi sekolah yang telah memiliki akun SIMPKB. Tersedia enam paket modul belajar, yaitu Resilience: Tangguh dan Teknologi, Critical Thinking: Berpikir Kritis dan Teknologi, Creativity: Konten dan Teknik Penceritaan, Communication: Komunikasi Efektif, Empowered Teacher: Penerapan Kelas Campuran, Collaboration: Kolaborasi dan Dampaknya.
Di setiap pelajaran, peserta yang berpartisipasi akan menempuh beberapa tahapan. Pertama, peserta menyelesaikan tes prapeniliaian di portal daring gurubelajar dan berbagi. Kedua, peserta belajar bersama di webinar (synchronous).
Ketiga, peserta mengerjakan penilaian tengah dan diberikan tugas untuk belajar mandiri (asynchronous). Keempat, peserta dapat mengerjakan tugas, menonton kembali rekaman webinar dan mencari materi pendukung di portal daring guru belajar dan berbagi. Kelima, setelah mengerjakan tugas asynchronous, peserta mengerjakan kuis penilaian akhir.
Kemudian, peserta kembali mengerjakan alur yang sama untuk pelajaran berikutnya sampai total mengerjakan 6 pelajaran. Setelah mengerjakan semua tugas dan kuis dengan total 32 JP, maka peserta akan mendapatkan sertifikat.
“Setelah peluncuran yang dilakukan hari ini, enam minggu ke depan mulai tanggal 30 Juni s.d. 11 Agustus 2021, seminggu sekali setiap hari Rabu akan dilakukan live webinar secara interaktif mulai pukul 13.00-15.30 WIB,” jelas Rachmadi.
“Kami mohon para kepala dinas untuk mendorong guru, kepsek, tenaga administrasi untuk berpartisipasi aktif dalam seri ini,” pesannya. Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat diaskes pada laman https://gurubelajardanberbagai.kemendikbud.go.id atau medsos Ditjen GTK Kemendikbud.
“Kali ini, kami meluncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi, Seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi. Seri ini akan membantu guru dalam meningkatkan kompetensi kemampuan nonteknis sebagai pendukung penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar,” jelas Dirjen GTK Iwan Syahril.
Disampaikan Iwan Syahril, tantangan pandemi dan perkembangan zaman menuntut guru-guru beradaptasi dengan teknologi. “Percepatan teknologi dalam pendidikan akan berdampak lebih besar jika diterapkan dengan cara berpikir kritis, komunikasi yang baik, kreativitas dan kolaborasi, atau yang juga dikenal dengan 4C, yaitu Critical Thinking, Communication, Creativity, Collaboration,” lanjutnya.
Sejak awal, Program Guru Belajar dan Berbagi merupakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bergotong royong berbagi ide dan praktik baik melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel, video pembelajaran, dan aksi webinar.
Dirjen Iwan berharap, dengan adanya Program Guru Belajar dan Berbagi seri Semangat Guru: Kemampuan Nonteknis dalam Adaptasi Teknologi ini bisa membantu para guru dan kepala sekolah untuk menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan zaman, menyenangkan, serta mewujudkan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
Sebagai bentuk dukungan guru di masa pandemi, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai Seri Belajar dan Berbagi, yaitu Seri masa pandemi diikuti 231.324 peserta, Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) diikuti 527.451 peserta, Seri Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) diikuti 14.011 peserta, Seri Belajar ASN P3K diikuti 484.639 peserta, Seri PAUD diikuti 7.052 peserta, dan Seri Pendidikan Inklusi diikuti 119.687 peserta.
Melalui Program Guru Belajar dan Berbagi, tercatat sekitar lebih dari 1 juta guru mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimiliki, mengevaluasi diri serta mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Selain itu, sebanyak 97.692 RPP telah dibagikan oleh guru seluruh Indonesia dan deretan RPP ini telah diakses sebanyak hampir 100 juta kali dan diunduh sebanyak lebih dari 25 juta kali.
Lebih lanjut, Direktur GTK Dikdas Rachmadi menjelaskan, tujuannya pelucuran Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Semangat Guru adalah mendukung program kebijakan Merdeka Belajar, pendidikan karakter, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, Guru Belajar dan Berbagi, serta membantu menciptakan program kreatif dan berkelanjutan dalam portal Guru Belajar dan Berbagi.
Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan guru tentang teknologi sederhana yang berdampak besar, meningkatkan kemampuan guru tentang soft skills pendukung dalam pengunaan teknologi yang mencakup 4C, serta memberikan pengalaman kepada para guru dalam mengikuti program pembelajaran secara daring dalam bentuk synchronous dan asynchronous.
Dengan demikian, pengetahuan teknologi para guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat meningkat dalam menyusun konten pembelajaran digital. Serta menguasai berbagai pola komunikasi agar mampu menerapkan konsep pembelajaran yang educate, engage, dan entertain (3E). “(Harapannya) ada pengimbasan dari para peserta program serta ada sertfikat bagi para guru yang telah menerima pelatihan ini,” lanjut Rachmadi.
Ia menjelaskan, program pada seri ini berlangsung secara daring dan terbuka untuk semua guru mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK/SMALB, kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga administrasi sekolah yang telah memiliki akun SIMPKB. Tersedia enam paket modul belajar, yaitu Resilience: Tangguh dan Teknologi, Critical Thinking: Berpikir Kritis dan Teknologi, Creativity: Konten dan Teknik Penceritaan, Communication: Komunikasi Efektif, Empowered Teacher: Penerapan Kelas Campuran, Collaboration: Kolaborasi dan Dampaknya.
Di setiap pelajaran, peserta yang berpartisipasi akan menempuh beberapa tahapan. Pertama, peserta menyelesaikan tes prapeniliaian di portal daring gurubelajar dan berbagi. Kedua, peserta belajar bersama di webinar (synchronous).
Ketiga, peserta mengerjakan penilaian tengah dan diberikan tugas untuk belajar mandiri (asynchronous). Keempat, peserta dapat mengerjakan tugas, menonton kembali rekaman webinar dan mencari materi pendukung di portal daring guru belajar dan berbagi. Kelima, setelah mengerjakan tugas asynchronous, peserta mengerjakan kuis penilaian akhir.
Kemudian, peserta kembali mengerjakan alur yang sama untuk pelajaran berikutnya sampai total mengerjakan 6 pelajaran. Setelah mengerjakan semua tugas dan kuis dengan total 32 JP, maka peserta akan mendapatkan sertifikat.
“Setelah peluncuran yang dilakukan hari ini, enam minggu ke depan mulai tanggal 30 Juni s.d. 11 Agustus 2021, seminggu sekali setiap hari Rabu akan dilakukan live webinar secara interaktif mulai pukul 13.00-15.30 WIB,” jelas Rachmadi.
“Kami mohon para kepala dinas untuk mendorong guru, kepsek, tenaga administrasi untuk berpartisipasi aktif dalam seri ini,” pesannya. Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat diaskes pada laman https://gurubelajardanberbagai.kemendikbud.go.id atau medsos Ditjen GTK Kemendikbud.
(mpw)