65 Mahasiswa UB Raih Kesempatan Kuliah 1 Semester di Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 65 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2021 yang diselenggarakan Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek.
Mereka berasal dari berbagai fakultas yang ada di UB, dengan rincian FEB 3 orang, FH 5 orang, FIA 2 orang, FIB 14 orang, FISIP 15 orang, FK 2 orang, FMIPA 5 orang, FP 5 orang, FAPET 2 orang, FT 5 orang, dan FTP 7 orang.
“Mahasiswa-mahasiswa yang lolos, akan berkuliah selama satu semester di kampus-kampus yang menjadi mitra Dikti dan rankingnya Top 100 versi QS,” kata Sekretaris International Office (IO) UB Karuniawan Puji Wicaksono dilansir dari laman UB di ub.ac.id, Rabu 23/6).
Mahasiswa yang akan lolos program IISMA akan tersebar ke negara seperti Korea, Italia, Hungaria, Rumania, Malaysia, Polandia, Inggris, Mesir, US, Taiwan, dan Thailand. Mereka akan mulai kuliah pada semester baru di bulan Agustus atau September.
Selain mendapat kesempatan belajar di luar negeri, mereka juga berkesempatan untuk mengambil subjek pembelajaran di luar program studi yang mereka pilih di Indonesia.
Sony menjelaskan, subjek-subjek yang ditawarkan pun tergolong subjek baru dan out of the box, diantaranya seperti science making, social intelligence, new media literacy, cross cultural competency dan juga virtual collaboration.
“Saya harap teman-teman ini bisa menjadi duta UB dan secara lebih luas menjadi duta Indonesia di kampus-kampus terbaik di dunia sesuai dengan tujuan program ini yakni mahasiswa supaya memiliki wawasan industri 4.0 dan society 5.0,” jelasnya.
UB tidak sendiri, total ada 98 Universitas di Indonesia yang memiliki kesempatan mengikuti program IISMA dengan kuota yang disediakan pada batch pertama ini sebanyak 1.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Indonesia International Students Mobility Award (IISMA) merupakan program mobilitas internasional mahasiswa Indonesia yang membuka kesempatan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti proses pembelajaran pada sejumlah perguruan tinggi bereputasi di dunia.
Tujuan IISMA antara lain meningkatkan pengetahuan, soft skills dan pemahaman lintas budaya mahasiswa, membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengenal dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi terkini serta mempersiapkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, berpikiran terbuka, memiliki pengalaman, pengetahuan global dan siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0.
“IISMA bisa diikuti oleh mahasiswa semester empat hingga tujuh yang nantinya akan dipilih 1000 mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk menempuh sistem perkuliahan secara luring di perguruan tinggi di Asia Tenggara, Eropa bahkan Amerika Serikat,” kata Sony.
Adapun persyaratan IISMA adalah Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia, terdaftar di perguruan tinggi dalam negeri asal mahasiswa dan sedang menempuh perkuliahan di semester 4-7 pada program Sarjana.
Selain itu juga memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan skor resmi minimum IELTS: 6.0, TOEFL IBT: 78, Duolingo English Test: 100 atau TOEFL ITP : 550 yang masih berlaku pada tanggal 16 Mei 2021.
Lihat Juga: Profil Lengkap Salim A Fillah, Pendakwah yang Beri Beasiswa ke Anak Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah
Mereka berasal dari berbagai fakultas yang ada di UB, dengan rincian FEB 3 orang, FH 5 orang, FIA 2 orang, FIB 14 orang, FISIP 15 orang, FK 2 orang, FMIPA 5 orang, FP 5 orang, FAPET 2 orang, FT 5 orang, dan FTP 7 orang.
“Mahasiswa-mahasiswa yang lolos, akan berkuliah selama satu semester di kampus-kampus yang menjadi mitra Dikti dan rankingnya Top 100 versi QS,” kata Sekretaris International Office (IO) UB Karuniawan Puji Wicaksono dilansir dari laman UB di ub.ac.id, Rabu 23/6).
Mahasiswa yang akan lolos program IISMA akan tersebar ke negara seperti Korea, Italia, Hungaria, Rumania, Malaysia, Polandia, Inggris, Mesir, US, Taiwan, dan Thailand. Mereka akan mulai kuliah pada semester baru di bulan Agustus atau September.
Selain mendapat kesempatan belajar di luar negeri, mereka juga berkesempatan untuk mengambil subjek pembelajaran di luar program studi yang mereka pilih di Indonesia.
Sony menjelaskan, subjek-subjek yang ditawarkan pun tergolong subjek baru dan out of the box, diantaranya seperti science making, social intelligence, new media literacy, cross cultural competency dan juga virtual collaboration.
“Saya harap teman-teman ini bisa menjadi duta UB dan secara lebih luas menjadi duta Indonesia di kampus-kampus terbaik di dunia sesuai dengan tujuan program ini yakni mahasiswa supaya memiliki wawasan industri 4.0 dan society 5.0,” jelasnya.
UB tidak sendiri, total ada 98 Universitas di Indonesia yang memiliki kesempatan mengikuti program IISMA dengan kuota yang disediakan pada batch pertama ini sebanyak 1.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Indonesia International Students Mobility Award (IISMA) merupakan program mobilitas internasional mahasiswa Indonesia yang membuka kesempatan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti proses pembelajaran pada sejumlah perguruan tinggi bereputasi di dunia.
Tujuan IISMA antara lain meningkatkan pengetahuan, soft skills dan pemahaman lintas budaya mahasiswa, membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengenal dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi terkini serta mempersiapkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas, berpikiran terbuka, memiliki pengalaman, pengetahuan global dan siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0.
“IISMA bisa diikuti oleh mahasiswa semester empat hingga tujuh yang nantinya akan dipilih 1000 mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk menempuh sistem perkuliahan secara luring di perguruan tinggi di Asia Tenggara, Eropa bahkan Amerika Serikat,” kata Sony.
Adapun persyaratan IISMA adalah Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia, terdaftar di perguruan tinggi dalam negeri asal mahasiswa dan sedang menempuh perkuliahan di semester 4-7 pada program Sarjana.
Selain itu juga memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan skor resmi minimum IELTS: 6.0, TOEFL IBT: 78, Duolingo English Test: 100 atau TOEFL ITP : 550 yang masih berlaku pada tanggal 16 Mei 2021.
Lihat Juga: Profil Lengkap Salim A Fillah, Pendakwah yang Beri Beasiswa ke Anak Penjual Es Teh yang Dihina Gus Miftah
(mpw)