Indonesia Kirim 4 Tim Terbaik ke World Universities Debating Championship 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia kembali mengikuti kejuaraan tingkat internasional dengan berpartisipasi dalam World Universities Debating Championship (WUDC) 2021 di Seoul, Korea Selatan. Kejuaraan debat internasional terbesar untuk seluruh universitas di dunia tersebut telah dibuka secara daring pada 7 Juli 2021 dan akan berlangsung hingga 14 Juli 2021.
Pelaksana tugas (Plt.) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi, mengatakan bahwa debat yang dilakukan pada ajang WUDC bukan sekadar berdebat. “Di balik debat itu terdapat suatu proses berpikir, logika, dan penempaan karakter sehingga akan menghasilkan suatu ucapan yang telah diasah dengan baik,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (10/7/2021).
Tim mahasiswa Indonesia yang dikirimkan dalam kejuaraan WUDC 2021 adalah Feliani dan Leonardo dari Universitas Tanjungpura, Muhammad Rizki Akbar Lubis dan Muhammad Zufar Farhan Zuhdi dari Universitas Gadjah Mada, Matthew Adith Sagito dan Cheryl Michelin Pangestu dari Universitas Katolik Parahyangan, serta Diah Annisa Aprilia dan Carlitos Imanuel Mamusu dari Universitas Tadulako.
Tim tersebut merupakan peraih juara pada ajang National University Debating Championship (NUDC) tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Puspresnas pada tanggal 24-30 September 2020. Seluruh tim yang dipilih telah menyatakan kesiapannya untuk berkompetisi pada kejuaraan WUDC 2021.
“Kami akan berjuang sebaik mungkin dan semoga kami bisa terus berkompetisi di kategori English as Second Language (ESL) atau English as Foreign Language (EFL),” ujar Matthew Adith Sagito, salah satu peserta dari Universitas Katolik Parahyangan.
Pandemi Covid-19 tidak menurunkan semangat tim Indonesia maju pada kejuaraan WUDC 2021, Puspresnas telah melakukan persiapan dan memberikan pembekalan kepada tim agar siap dalam mengikuti kejuaraan tersebut.
“Semula kita mempersiapkan keikutsertaan tim dalam WUDC ini secara luring, yaitu melalui pembinaan dengan tatap muka terbatas di Jakarta. Namun, dengan adanya pandemi dan kebijakan yang berlaku saat ini, maka kegiatan pembinaan tersebut kita lakukan secara daring. Dengan semangat yang kita miliki, kita tetap dapat menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam kegiatan WUDC ini,” pungkas Asep.
Pelaksana tugas (Plt.) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi, mengatakan bahwa debat yang dilakukan pada ajang WUDC bukan sekadar berdebat. “Di balik debat itu terdapat suatu proses berpikir, logika, dan penempaan karakter sehingga akan menghasilkan suatu ucapan yang telah diasah dengan baik,” katanya melalui siaran pers, Sabtu (10/7/2021).
Tim mahasiswa Indonesia yang dikirimkan dalam kejuaraan WUDC 2021 adalah Feliani dan Leonardo dari Universitas Tanjungpura, Muhammad Rizki Akbar Lubis dan Muhammad Zufar Farhan Zuhdi dari Universitas Gadjah Mada, Matthew Adith Sagito dan Cheryl Michelin Pangestu dari Universitas Katolik Parahyangan, serta Diah Annisa Aprilia dan Carlitos Imanuel Mamusu dari Universitas Tadulako.
Tim tersebut merupakan peraih juara pada ajang National University Debating Championship (NUDC) tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Puspresnas pada tanggal 24-30 September 2020. Seluruh tim yang dipilih telah menyatakan kesiapannya untuk berkompetisi pada kejuaraan WUDC 2021.
“Kami akan berjuang sebaik mungkin dan semoga kami bisa terus berkompetisi di kategori English as Second Language (ESL) atau English as Foreign Language (EFL),” ujar Matthew Adith Sagito, salah satu peserta dari Universitas Katolik Parahyangan.
Pandemi Covid-19 tidak menurunkan semangat tim Indonesia maju pada kejuaraan WUDC 2021, Puspresnas telah melakukan persiapan dan memberikan pembekalan kepada tim agar siap dalam mengikuti kejuaraan tersebut.
“Semula kita mempersiapkan keikutsertaan tim dalam WUDC ini secara luring, yaitu melalui pembinaan dengan tatap muka terbatas di Jakarta. Namun, dengan adanya pandemi dan kebijakan yang berlaku saat ini, maka kegiatan pembinaan tersebut kita lakukan secara daring. Dengan semangat yang kita miliki, kita tetap dapat menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam kegiatan WUDC ini,” pungkas Asep.
(mpw)