Ini Tips Jaga Kesehatan Mata di Era Pandemi dari Dokter Spesialis Mata Unair

Senin, 12 Juli 2021 - 18:13 WIB
loading...
Ini Tips Jaga Kesehatan...
Seorang siswa Sekolah Dasar Al Azhar Depok, Yusuf Arkananta Purwadi tengah mengikuti pembelajaran jarak jauh, Senin (12/7/2021)
A A A
JAKARTA - Dokter spesialis mata Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), dr. Mohamad Nurdin Zuhri, Sp.M., menyebutkan, menjaga kesehatan mata sangat diperlukan pada masa pandemi ini. Sebab banyak pasien di era pandemi ini mengalami kelelahan mata mata kering, maupun kelainan refraksi (kabur pada penglihatan,red).

“Biasanya yang paling banyak di klinik itu banyak orang tua yang membawa anaknya dengan keluhan anak yang mengalami kabur penglihatan atau mata lelah, setelah diperiksa, kita diagnosis terkena miopi atau astigmatisma ” ungkap Nurdin dilansir dari laman resmi Unair di unair.ac.id, Sabtu (10/7).

Baca juga: Kembangkan Aplikasi Kesehatan, Tim Diaspora Indonesia Sabet Juara 1 di Taiwan

Mengatur Jarak Penggunaan saat Menatap Layar

Menurut Nurdin, penyebab mata lelah di era daring adalah durasi kerja jarak dekat yang cukup lama. Ketika melihat dengan jarak dekat, mata akan mengalami penyesuaian untuk menerima bayangan yang jelas dari objek yang dilihat, maka otot pada mata akan mengalami kontraksi sehingga menyebabkan kelelahan pada mata.

“Jika kita melihat dengan jarak dekat maka otot mata akan lebih berkontraksi. Ibarat kita mengangkat benda berat, beberapa menit mungkin kita kuat, akan tetapi kalau sudah berjam-jam akan membuat kita lelah,” katanya.

Alumni pendidikan spesialis mata Fakultas Kedokteran Unair ini menjelaskan, mengatur jarak saat menggunakan gawai adalah salah satu hal penting. Postur tubuh berpengaruh pada jarak ideal penggunaan gawai, biasanya yang paling umum adalah dengan jarak satu lengan atau sekitar 30-40 cm.

Baca juga: UB Buka Seleksi Mandiri Program Vokasi Jalur Rapor dan UTBK

“Jarak yang baik antara mata dengan gawai itu tergantung postur tubuh sebenarnya, karena postur tubuh setiap orang pasti berbeda,” tuturnya.

Menggunakan Gawai dengan Layar yang Lebar

Dokter dari kota Pasuruan itu menerangkan, penggunaan handphone tidak dianjurkan saat sekolah atau kerja dengan metode daring, karena handphone memiliki layar yang cukup kecil, sehingga hal itu menyebabkan otot mata lebih berkontraksi.

Kemudian ia menambahkan bahwa jarak penggunaan handphone terhadap mata juga relatif dekat dibandingkan dengan menggunakan komputer atau laptop.

“Usahakan tidak memakai handphone, tetapi menggunakan laptop atau komputer. Karena laptop atau komputer memiliki layar yang lebih besar dan jarak penggunaannya yang juga lebih jauh, sehingga itu mengurangi terjadinya astenopia atau mata kelelahan,” tuturnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, UGM Perkuat Peran Tim Psikolog

Menggunakan Aturan Dua Puluh

Dokter yang telah mengabdi selama satu dekade di RSUA itu menjelaskan aturan dua puluh merupakan aturan yang efektif untuk mencegah kelelahan pada mata. Arti dari aturan dua puluh yaitu, selama dua puluh menit melihat layar, kemudian dilanjut istirahat selama dua puluh detik dengan melihat sejauh dua puluh kaki.

“Saat melihat jarak jauh dengan jarak dua puluh kaki atau sekitar enam meter, otot-otot mata akan berelaksasi, sehingga hal itu membuat mata lebih rileks,” ungkapnya.

Mengatur Frekuensi Kedipan

Menurut Nurdin mata kering pada dasarnya ada dua prinsip, yang pertama karena produksi air mata yang berkurang, dan yang kedua terjadi peningkatan evaporasi atau penguapan air mata.

Pada kebanyakan orang yang tidak memiliki penyakit sistemik, mata kering disebabkan oleh penguapan air mata yang meningkat, hal itu dikarenakan frekuensi kedipan hanya 4-6 kali permenit bahkan sampai 2 kali permenit saat melihat gadget, normalnya kedipan mata terjadi 14-16 kali permenit.

“Saat kita melihat sesuatu yang serius pada gadget, frekuensi berkedip akan berkurang, sehingga itu akan meningkatkan evaporasi air mata,” ungkapnya.

Mengatur Cahaya Gadget

Pada gawai terdapat bluelight yang dapat menyebabkan mata cepat lelah karena bluelight memiliki panjang gelombang yang lebih pendek. Namun pada gawai saat ini telah dilengkapi dengan bluelight filter atau night mode, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kenyamanan pada mata.

“Dari segi teknologi pun sebenarnya sudah membantu meringankan upaya menjaga kesehatan mata. Sehingga, saat membeli gawai kita bisa melihat ia ramah di mata atau tidak,” tandasnya.

Mengonsumsi Suplemen

Pada akhir Nurdin menjelaskan bahwa mengonsumsi suplemen untuk menjaga kesehatan mata bukan sebuah keharusan, namun tergantung pada nutrisi yang masuk pada tubuh seseorang, jika nutrisi sudah dianggap baik, maka mengonsumsi suplemen tidaklah diperlukan.

“Sepanjang nutrisi kita sudah cukup untuk kesehatan mata, maka tidak perlu suplementasi dari luar, sehingga tergantung nutrisi kita sudah baik atau belum,” tutupnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ingin Daftar Sekolah...
Ingin Daftar Sekolah Kedinasan Tapi Buta Warna? Ini Informasi yang Perlu Kamu Tahu
Unair Buka 4 Jalur Mandiri...
Unair Buka 4 Jalur Mandiri 2025: Syarat, Jadwal, dan Tips Lolos Seleksi
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi...
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi Nozaki dari Jepang sebagai Adjunct Professor
Profil Pendidikan Prof...
Profil Pendidikan Prof Muhammad Madyan, Rektor Unair Periode 2025-2030
5 PTN yang Sedang Buka...
5 PTN yang Sedang Buka Pendaftaran Jalur Mandiri 2025, Ada Kampus Pilihanmu?
9 Jurusan Unair dengan...
9 Jurusan Unair dengan UKT di Bawah Rp10 Juta Jalur Mandiri 2025
Aksi Nyata MNC Peduli...
Aksi Nyata MNC Peduli dan EssilorLuxottica, Kacamata Gratis untuk Anak-anak Papua di Tangerang
MNC Peduli dan EssilorLuxottica...
MNC Peduli dan EssilorLuxottica Perluas Akses Layanan Kesehatan Mata untuk Anak-anak
JEC Luncurkan Matapedia...
JEC Luncurkan Matapedia Ensiklopedia Digital Pertama di Indonesia
Rekomendasi
Apa Itu Haji Furoda?...
Apa Itu Haji Furoda? Begini Asal Usul dan Sejarahnya
Trump Ancam Jatuhkan...
Trump Ancam Jatuhkan Tarif 50% ke Produk Uni Eropa
Dari Tribun hingga Turun...
Dari Tribun hingga Turun Lapangan: Cerita Antonio Conte di Balik Scudetto Historis Napoli
Pesan Pelatih Malut...
Pesan Pelatih Malut United untuk Si Kembar Sayuri di Timnas Indonesia
Korpri Usul Perpanjangan...
Korpri Usul Perpanjangan Pensiun ASN, Komisi II DPR: Berdampak ke Proses Regenerasi!
Polisi dan Kemenhub...
Polisi dan Kemenhub Siap Gempur Truk ODOL, tapi Awalnya Hanya Sosialisasi!
Berita Terkini
MAN Insan Cendekia akan...
MAN Insan Cendekia akan Jadi Madrasah Internasional, Mudah Kuliah di Kampus Top Dunia
Lulus dari Kampus BUMN...
Lulus dari Kampus BUMN Ini Bisa Langsung Kerja di PLN, Asal Berprestasi
Pengajuan SDUWHV Australia...
Pengajuan SDUWHV Australia 2025 Sudah Dibuka, Ini Panduan Lengkapnya
Wamen PPPA Veronica...
Wamen PPPA Veronica Tan Dorong Pelatihan Difabel yang Sesuai Kebutuhan Dunia Kerja
Ingin Daftar Sekolah...
Ingin Daftar Sekolah Kedinasan Tapi Buta Warna? Ini Informasi yang Perlu Kamu Tahu
Telkomsel Buka Kompetisi...
Telkomsel Buka Kompetisi Riset Nasional 2025 bagi Mahasiswa S1, Perkuat Ekosistem Riset Data-Driven di Indonesia
Infografis
5 Tips Menjaga Kesehatan...
5 Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Maraknya Penyakit ISPA
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved