Isoman, Mahasiswa Unpad Ini Berjuang Lulus Sidang Skripsi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 penularannya semakin mengkhawatirkan saat ini sehingga rumah sakit pun penuh dengan pasien. Banyak pula yang isolasi mandiri ( isoman ) di rumah, termasuk Aldi Ginastiar, mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) .
Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya ini meski dalam kondisi sedang isoman karena terpapar Covid-19 tetap berjuang untuk bisa menyelesaikan studinya di Unpad. Hasilnya, Aldi pun berhasil menjalani sidang skripsinya Jumat (16/7/2021) meski sedang isoman.
Aldi terkonfirmasi positif Covid-19 pada 13 Juli lalu dan menjalani isoman di rumahnya. Saat itu, ia merasakan gejala anosmia dan batuk-batuk. Di saat bersamaan, Aldi sudah mendaftar untuk ikut sidang skripsi pada 16 Juli.
Meski pihak prodi memberikan keringanan untuk memundurkan jadwal sidangnya, Aldi tetap memutuskan untuk menjalani sidang skripsinya pada 16 Juli. "Saya merasa punya tanggung jawab terhadap kuliah dan tanggung jawab terhadap keluarga. Saya juga sudah janji (untuk lulus bulan Juli) ke almarhum teman saya,” ujar Aldi dilansir dari laman resmi Unpad di unpad.ac.id.
Pada 16 Juli, Aldi menguatkan diri untuk mengikuti sidang. Sidang berlangsung selama beberapa jam, mulai dari pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 13.00. Meski begitu, Aldi hanya menjalani sidang sekira 1–1,5 jam. Sisanya diperuntukkan bagi mahasiswa peserta sidang lainnya.
Saat sidang, Aldi mengaku sulit berkonsentrasi dan berpikir. Ini disebabkan oleh dampak yang ditimbulkan dari virus Covid-19. "Kerasa sekali, biasanya saya tahan di 2-3 jam di depan komputer, kemarin pas sidang setengah jam sudah pusing, linglung, dan ngantuk," kata Aldi.
Dukungan dari teman-teman sejawat pun diterima Aldi. Tidak hanya itu, para dosen pembimbing dan penguji, yaitu Rasus Budhyono, M.Hum., Tisna Prabasmoro, M.Hum., Ratna Erika Mawarrani, M.Hum., dan Randy Ridwansyah, M.Hum., juga turut memberikan dukungan dan keleluasaan bagi Aldi.
Bahkan, sidang skripsi Aldi juga dihadiri langsung Dekan FIB Unpad yang juga Guru Besar di Prodi Sastra Inggris Prof. Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., PhD.
Saat yudisium, Aldi tidak menyangka bisa lulus dan meraih nilai terbaik yaitu “A”. Ia pun berhasil meraih IPK 3,4. "Awalnya saya bingung kenapa bisa A. Perasaan saya sedang tidak fit. Walaupun sudah lakukan yang terbaik, saya sadar kalau saya lagi sakit," terangnya.
Dengan hasil ini, Aldi mendorong mahasiswa lain, terutama yang sedang menjalani isoman, untuk tidak menjadikan sakit sebagai sebuah halangan. "Saya rasakan sendiri, sakitnya Covid-19 bukan karena fisik, tapi lebih karena beban mental. Jadi jangan terlalu banyak pikiran, kalau misalnya punya tanggung jawab mending selesaikan, jangan ditunda-tunda," pungkasnya.
Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya ini meski dalam kondisi sedang isoman karena terpapar Covid-19 tetap berjuang untuk bisa menyelesaikan studinya di Unpad. Hasilnya, Aldi pun berhasil menjalani sidang skripsinya Jumat (16/7/2021) meski sedang isoman.
Aldi terkonfirmasi positif Covid-19 pada 13 Juli lalu dan menjalani isoman di rumahnya. Saat itu, ia merasakan gejala anosmia dan batuk-batuk. Di saat bersamaan, Aldi sudah mendaftar untuk ikut sidang skripsi pada 16 Juli.
Meski pihak prodi memberikan keringanan untuk memundurkan jadwal sidangnya, Aldi tetap memutuskan untuk menjalani sidang skripsinya pada 16 Juli. "Saya merasa punya tanggung jawab terhadap kuliah dan tanggung jawab terhadap keluarga. Saya juga sudah janji (untuk lulus bulan Juli) ke almarhum teman saya,” ujar Aldi dilansir dari laman resmi Unpad di unpad.ac.id.
Pada 16 Juli, Aldi menguatkan diri untuk mengikuti sidang. Sidang berlangsung selama beberapa jam, mulai dari pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 13.00. Meski begitu, Aldi hanya menjalani sidang sekira 1–1,5 jam. Sisanya diperuntukkan bagi mahasiswa peserta sidang lainnya.
Saat sidang, Aldi mengaku sulit berkonsentrasi dan berpikir. Ini disebabkan oleh dampak yang ditimbulkan dari virus Covid-19. "Kerasa sekali, biasanya saya tahan di 2-3 jam di depan komputer, kemarin pas sidang setengah jam sudah pusing, linglung, dan ngantuk," kata Aldi.
Dukungan dari teman-teman sejawat pun diterima Aldi. Tidak hanya itu, para dosen pembimbing dan penguji, yaitu Rasus Budhyono, M.Hum., Tisna Prabasmoro, M.Hum., Ratna Erika Mawarrani, M.Hum., dan Randy Ridwansyah, M.Hum., juga turut memberikan dukungan dan keleluasaan bagi Aldi.
Bahkan, sidang skripsi Aldi juga dihadiri langsung Dekan FIB Unpad yang juga Guru Besar di Prodi Sastra Inggris Prof. Aquarini Priyatna, M.A., M.Hum., PhD.
Saat yudisium, Aldi tidak menyangka bisa lulus dan meraih nilai terbaik yaitu “A”. Ia pun berhasil meraih IPK 3,4. "Awalnya saya bingung kenapa bisa A. Perasaan saya sedang tidak fit. Walaupun sudah lakukan yang terbaik, saya sadar kalau saya lagi sakit," terangnya.
Dengan hasil ini, Aldi mendorong mahasiswa lain, terutama yang sedang menjalani isoman, untuk tidak menjadikan sakit sebagai sebuah halangan. "Saya rasakan sendiri, sakitnya Covid-19 bukan karena fisik, tapi lebih karena beban mental. Jadi jangan terlalu banyak pikiran, kalau misalnya punya tanggung jawab mending selesaikan, jangan ditunda-tunda," pungkasnya.
(zik)