Paud Berkualitas Dapat Mencegah Stunting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stunting menjadi salah satu masalah dalam proses tumbuh kembang anak di Indonesia sehingga perlu ada penanganan khusus agar tidak semakin banyak anak yang mengalami stunting. Salah satu cara untuk mencegahnya pada anak usia dini ialah dengan adanya pendidikan anak usia dini (Paud) berkualitas.
Dikutip dari instagram Direktorat Paud Kemendikbudristek di @paudpedia, Rabu (4/8/2021), stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis. Terutama jika terjadi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yaitu dari janin berada di kandungan hingga anak berusia 2 tahun.
Anak tergolong stunting jika panjang atau tinggi badannya berada di bawah anak sesuainya. Proses tumbuh kembang anak terutama di usia dinipun perlu diperhatikan karena usia dini termasuk usia emas yang hanya berlangsung sekali seumur hidup dan menjadi fase fundamental.
Faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya stunting adalah:
1. Penyakit infeksi yang berulang, lingkungan yang buruk
2. Kurangnya air bersih, stimulasi (rangsangan) psikososial yang tidak memadai, termasuk kurangnya akses terhadap layanan Paud berkualitas
3. Persepsi serta budaya masyarakat yang tidak mendukung pencegahan stunting
4. Pengasuhan dan stimulasi psikososial yang tidak tepat
Paud berkualitas terdiri dari empat elemen:
1. Kualitas proses pembelajaran
2. Kemitraan atau kerjasama dengan orang tua
3. Pemantauan pemenuhan layanan Kesehatan, Gizi dan Perlindungan. Pengasuhan dan Kesejahteraan Anak atau yang dikenal dengan PAUD HI (Holistik Integratif)
4. Serta kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya yang memungkinkan tiga hal sebelumnya terwujud-semuanya melalui kemitraan dengan orang tua, kelompok masyarakat serta unit pelayanan lain.
Empat layanan tersebut dipercaya mampu membantu menanggulangi stunting pada anak
- Aksi preventif atau pencegahan
Sebaiknya dilakukan sejak anak dalam kandungan hingga kurang dari 2 tahun (1.000 hari pertama kehidupan)
-Mitigatif atau penanganan
Dapat dilakukan sesegera mungkin bila ada anak antara usia 2-6 tahun yang terindikasi mengalami stunting
Paud berkualitas dapat turut membantu menanggulangi stunting pada anak melalui:
1. Melaksanakan kegiatan bermain-belajar yang memberikan stimulasi psikososial dan perkembangan sesuai usia
2. Menjadi simpul bagi layanan kesehatan dan gizi melalui koordinasi dengan unit lain seperti Posyandu
3. Bina Keluarga Balita (BKB) dan Puskesmas serta menjadi pusat pengasuhan dan perlindungan
4. Mengembangkan Kelas Pengasuhan dan Kelas Orang Tua
5. Kondisi lingkungan, pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat , aman dan nyaman
6. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang memang menekankan pada pembinaan lingkungan sekolah sehat dan kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.
Dikutip dari instagram Direktorat Paud Kemendikbudristek di @paudpedia, Rabu (4/8/2021), stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis. Terutama jika terjadi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yaitu dari janin berada di kandungan hingga anak berusia 2 tahun.
Anak tergolong stunting jika panjang atau tinggi badannya berada di bawah anak sesuainya. Proses tumbuh kembang anak terutama di usia dinipun perlu diperhatikan karena usia dini termasuk usia emas yang hanya berlangsung sekali seumur hidup dan menjadi fase fundamental.
Faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya stunting adalah:
1. Penyakit infeksi yang berulang, lingkungan yang buruk
2. Kurangnya air bersih, stimulasi (rangsangan) psikososial yang tidak memadai, termasuk kurangnya akses terhadap layanan Paud berkualitas
3. Persepsi serta budaya masyarakat yang tidak mendukung pencegahan stunting
4. Pengasuhan dan stimulasi psikososial yang tidak tepat
Paud berkualitas terdiri dari empat elemen:
1. Kualitas proses pembelajaran
2. Kemitraan atau kerjasama dengan orang tua
3. Pemantauan pemenuhan layanan Kesehatan, Gizi dan Perlindungan. Pengasuhan dan Kesejahteraan Anak atau yang dikenal dengan PAUD HI (Holistik Integratif)
4. Serta kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya yang memungkinkan tiga hal sebelumnya terwujud-semuanya melalui kemitraan dengan orang tua, kelompok masyarakat serta unit pelayanan lain.
Empat layanan tersebut dipercaya mampu membantu menanggulangi stunting pada anak
- Aksi preventif atau pencegahan
Sebaiknya dilakukan sejak anak dalam kandungan hingga kurang dari 2 tahun (1.000 hari pertama kehidupan)
-Mitigatif atau penanganan
Dapat dilakukan sesegera mungkin bila ada anak antara usia 2-6 tahun yang terindikasi mengalami stunting
Paud berkualitas dapat turut membantu menanggulangi stunting pada anak melalui:
1. Melaksanakan kegiatan bermain-belajar yang memberikan stimulasi psikososial dan perkembangan sesuai usia
2. Menjadi simpul bagi layanan kesehatan dan gizi melalui koordinasi dengan unit lain seperti Posyandu
3. Bina Keluarga Balita (BKB) dan Puskesmas serta menjadi pusat pengasuhan dan perlindungan
4. Mengembangkan Kelas Pengasuhan dan Kelas Orang Tua
5. Kondisi lingkungan, pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat , aman dan nyaman
6. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang memang menekankan pada pembinaan lingkungan sekolah sehat dan kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.
(mpw)