Pandemi Corona, Pemerintah Jangan Main-main dengan Keselamatan Jiwa Siswa

Jum'at, 29 Mei 2020 - 14:09 WIB
loading...
Pandemi Corona, Pemerintah...
Anggota Komisi X DPR, Fahmy Alaydroes menilai, keselamatan jiwa serta kepentingan kesehatan anak-anak sekolah jauh lebih penting dan harus diprioritaskan. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pemerintah diminta tidak bermain-main dengan keselamatan jiwa anak-anak sekolah. Anggota Komisi X DPR, Fahmy Alaydroes menilai, keselamatan jiwa serta kepentingan kesehatan anak-anak sekolah jauh lebih penting dan harus diprioritaskan.

(Baca juga: Survei KPAI Sebut Orangtua Khawatir Lepas Anaknya Bersekolah di Saat Pandemi)

Maka itu kata dia, jika pemerintah ingin membuka kembali sekolah-sekolah, harus mempertimbangkan prioritas keselamatan dan kesehatan anak-anak.

"Jadi menurut saya, sebaiknya pastikan bahwa Covid-19 ini sudah mereda, sudah turun, bahkan sudah tiada, baru lah sekolah-sekolah itu bisa dibuka kembali. Jadi, new normal sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh pemerintah itu menurut saya tidak tepat diberlakukan di sekolah-sekolah," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (29/5/2020).

(Baca juga: Cemaskan Corona, Orang Tua Waswas jika Sekolah Kembali Dibuka)

Karena kata dia, ada ratusan anak yang berinteraksi di setiap sekolah, mulai PAUD, SD, SMP hingga SMA. "Mereka itu tidak mudah untuk didisiplinkan untuk melakukan berbagai macam protokol kesehatan. Kalaupun mudah, sekolah dan gurunya juga belum tentu siap, karena mereka akan setiap hari seperti itu," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Maka itu dia berpendapat, yang paling penting saat ini adalah pemerintah fokus terlebih dahulu kepada upaya-upaya memutus mata rantai Covid-19. "Adapun belajar di rumah itu hal yang menurut saya masih harus dilanjutkan," ungkap legislator asal daerah pemilihan Jawa Barat V ini.

Menurut dia, tidak menjadi masalah siswa belajar dari rumah. Walaupun, lanjut dia, pemerintah harus terus menerus menyiapkan fasilitas, seperti membuka jaringan-jaringan internet di berbagai daerah blank spot, kemudian juga memberikan pembekalan-pembekalan konten dan kemampuan pembelajaran jarak jauh kepada para guru. Serta memberikan edukasi informasi kepada para orangtua tentang cara yang paling bijak di suasana darurat.

"Jadi artinya adalah, kita jangan bermain-main dengan keselamatan jiwa anak-anak kita, jangan juga beranggapan bahwa Covid-19 ini tidak memberikan penularan yang berdampak serius kepada anak-anak, tidak," imbuhnya.

Dia mengatakan, harus asumsikan bahwa Covid-19 atau virus Corona itu berbahaya. "Kalaupun anak-anak kita barangkali tidak tertular, kan bukan tidak mungkin mereka membawa virus tersebut ke rumah mereka, nanti rumah-rumah mereka itu kan ada orang-orang tua, ada orang-orang yang barangkali rentan," tuturnya.

Sehingga, dia menilai pembukaan sekolah di tengah pandemi Corona bisa membuat klaster-klaster baru di sekolah-sekolah. "Kita harus fokus dulu kepada pemberantasan Covid-19 ini. Pendidikan tetap bisa berjalan kok tidak harus mesti di sekolah, karena pendidikan itu sendiri yang paling utama justru adalah pendidikan di rumah, di keluarga, jadi tidak perlu terlalu khawatir," ujarnya.

Menurut dia, tidak masalah jika sekolah mengalami penurunan kualitas karena penundaan sekian bulan. "Tidak mengapa, itu lah risiko yang perlu kita ambil demi menyelamatkan kesehatan dan demi menyelamatkan jiwa, karena itu adalah salah satu tujuan utama yang diamanahkan oleh konstitusi kita, melindungi segenap tanah tumpah darah, melindungi segenap bangsa Indonesia," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
MNC University Gelar...
MNC University Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2025
Apa Tema Hari Pendidikan...
Apa Tema Hari Pendidikan Nasional 2025? Berikut Makna Logonya
8 Fakta Menarik Ki Hajar...
8 Fakta Menarik Ki Hajar Dewantara yang Wajib Kamu Tahu di Hari Pendidikan Nasional
Siapa Nama Asli Ki Hajar...
Siapa Nama Asli Ki Hajar Dewantara? Sosok Penting di Hari Pendidikan Nasional
Deep Learning Dimulai...
Deep Learning Dimulai Tahun Ajaran 2025/2026, Mendikdasmen: Belum Wajib untuk Semuanya
Program Pendidikan Pramono-Doel...
Program Pendidikan Pramono-Doel Mampu Penuhi Kebutuhan Warga
Anggaran Pendidikan...
Anggaran Pendidikan Besar, Prabowo: Apakah Sampai kepada Alamat yang Ditujukan?
Hardiknas 2025, Prabowo:...
Hardiknas 2025, Prabowo: Pendidikan Jalan Menentukan Kebangkitan Negara
Rekomendasi
Perluas Jejaring Bisnis,...
Perluas Jejaring Bisnis, Hipmi Jaya Siap Bentuk Badan Otonom Olahraga Padel
Penembakan Pria hingga...
Penembakan Pria hingga Tewas di Samarinda Ternyata Pembunuhan Berencana Pebisnis Narkoba
Profil Tariq Rodriguez,...
Profil Tariq Rodriguez, Jemaah Haji Asal Spanyol yang Berkuda ke Arab Saudi
Mengungkap Sukses dan...
Mengungkap Sukses dan Nestapa Pelatih Belanda di Liga Inggris
Cara Pakai Aplikasi...
Cara Pakai Aplikasi Deteksi Produk Israel, Mudah Banget!
Cicil Emas Impian? Pegadaian...
Cicil Emas Impian? Pegadaian Kasih Diskon Fantastis!
Berita Terkini
Ratusan Guru Adu Kemampuan...
Ratusan Guru Adu Kemampuan di Kompetisi Mengajar Bahasa Mandarin
2 Universitas Kelas...
2 Universitas Kelas Dunia Tawarkan Program Dual Degree untuk Mahasiswa Indonesia
28 PTN Resmi Buka Penerimaan...
28 PTN Resmi Buka Penerimaan Mahasiswa Baru lewat SMMPTN Barat 2025
Hardiknas 2025, Program...
Hardiknas 2025, Program PSPP akan Renovasi SMK, SLB, PKBM, dan SKB
50+ Contoh Majas Metafora...
50+ Contoh Majas Metafora Lengkap dengan Artinya, Pahami dan Pelajari
Riwayat Pendidikan Gibran,...
Riwayat Pendidikan Gibran, Ternyata Pernah Belajar di Prancis hingga Punya Banyak Pencapaian
Infografis
Jangan Kebanyakan, Ini...
Jangan Kebanyakan, Ini 5 Camilan dengan Kolesterol Tinggi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved