Alumni PMII Bentuk Asosiasi Dosen Pergerakan, Siapkan SDM Unggul dan Profesional
loading...

Ikatan Alumni PMII (IKA PMII) yang berasal dari kalangan akademisi, tenaga pengajar dari pelbagai perguruan tinggi membentuk Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP). Foto/Ist
A
A
A
JAKARTA -
Ikatan Alumni PMII (IKA PMII) yang berasal dari kalangan akademisi, tenaga pengajar dari pelbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta bersepakat membentuk Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP). Asosiasi ini dimaksudkan untuk peningkatan kapasitas dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, profesional, dan berakhlakul karimah.
Ketua Umum Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP), Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D, mengatakan pembentukan ADP merupakan tindaklanjut pertemuan Muktamar Pemikiran alumni PMII yang digelar pada awal April 2021 lalu di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur. Lahirnya ADP sangat momentum, sesuai dengan prediksi para pakar, bahwa setelah abad 21, dari lingkungan kaum pesantren akan panen kaum cerdik pandai, educated yang mendunia.
Baca juga: Terdampak Pandemi, PTKIN Kemenag Beri Potongan UKT Mahasiswa Hingga 100%
"Kalau abad lalu lahirnya doktor di lingkungan NU bisa dihitung jari, malah sering susah cari SDM doktor NU. Tapi di abad 21 ini, tidak hanya doktor dalam dan luar negeri dari kaum Pesantren tumbuh subur, fakta saat ini adalah pengukuhan para Profesor santri (PMII) menghiasi berita-berita negeri daring dan luring," kata Abdurrahman, alumni UCLA, AS di sela-sela persiapan peluncuran dan rakernas I ADP, Senin (23/8/2021) di Jakarta.
Dosen peraih beasiswa Fulbright AS empat kali ini menambahkan, dalam muktamar Pemikiran alumni PMII sebelumnya menyimpulkan terdapat tiga kunci kontribusi dosen-dosen bagi Indonesia Emas, yaitu database dosen yang solid, pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan profesi dosen, dan diversifikasi keilmuan.
Ikatan Alumni PMII (IKA PMII) yang berasal dari kalangan akademisi, tenaga pengajar dari pelbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta bersepakat membentuk Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP). Asosiasi ini dimaksudkan untuk peningkatan kapasitas dan penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, profesional, dan berakhlakul karimah.
Ketua Umum Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP), Prof. H. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D, mengatakan pembentukan ADP merupakan tindaklanjut pertemuan Muktamar Pemikiran alumni PMII yang digelar pada awal April 2021 lalu di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Timur. Lahirnya ADP sangat momentum, sesuai dengan prediksi para pakar, bahwa setelah abad 21, dari lingkungan kaum pesantren akan panen kaum cerdik pandai, educated yang mendunia.
Baca juga: Terdampak Pandemi, PTKIN Kemenag Beri Potongan UKT Mahasiswa Hingga 100%
"Kalau abad lalu lahirnya doktor di lingkungan NU bisa dihitung jari, malah sering susah cari SDM doktor NU. Tapi di abad 21 ini, tidak hanya doktor dalam dan luar negeri dari kaum Pesantren tumbuh subur, fakta saat ini adalah pengukuhan para Profesor santri (PMII) menghiasi berita-berita negeri daring dan luring," kata Abdurrahman, alumni UCLA, AS di sela-sela persiapan peluncuran dan rakernas I ADP, Senin (23/8/2021) di Jakarta.
Dosen peraih beasiswa Fulbright AS empat kali ini menambahkan, dalam muktamar Pemikiran alumni PMII sebelumnya menyimpulkan terdapat tiga kunci kontribusi dosen-dosen bagi Indonesia Emas, yaitu database dosen yang solid, pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan profesi dosen, dan diversifikasi keilmuan.
Lihat Juga :