Terapkan Dua Pola, Kadisdik: 1.471 SMA/SMK di Jabar Gelar PTM Terbatas

Rabu, 08 September 2021 - 19:45 WIB
loading...
Terapkan Dua Pola, Kadisdik: 1.471 SMA/SMK di Jabar Gelar PTM Terbatas
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi saat memantau pelaksanaan PTM di SMK Negeri 9 dan SMK Negeri 13 Kota Bandung, Rabu (8/9). Foto/Agung Bakti/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Sebanyak 1.471 SMA/SMK di Provinsi Jawa Barat mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada pekan ini.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, PTM yang dilaksanakan SMA/SMK negeri dan swasta di Jabar tersebut digelar secara terbatas.



"Yang buka PTM mulai pekan ini ada 1.471 sekolah (SMA/SMK), baik yang negeri atau swasta," ujar Dedi saat memantau pelaksanaan PTM di SMK Negeri 9 dan SMK Negeri 13 Kota Bandung, Rabu (8/9/2021).

Lewat mekanisme terbatas itu, lanjut Dedi, pihak sekolah yang melaksanakan PTM menerapkan dua pola, yakni pola shift dan blok.

"Yang menggunakan pola shift misalnya di SMA. mereka melakukan PTM masuk jam 7.00 keluar 10.30. Setelah itu, melakukan penyemprotan disinfektan untuk kemudian kembali melaksanakan shift kedua. Dan ada teman-teman di SMK yang menerapkan pola blok atau melakukan PTM per pekan," jelas Dedi.



Menurut Dedi, siswa SMK di Jabar yang melaksanakan PTM sebanyak 25 persen dari total jumlah siswanya atau jauh lebih sedikit dibandingkan siswa SMA yang mencapai 50 persen lebih.

"Kalau SMK kan untuk yang praktik, jadi 25 persen karena keterbatasan alat, tapi kalau SMA sudah di atas 50 persen," terangnya.

Disinggung langkah antisipasi penularan COVID-19, khususnya di lingkungan sekolah yang telah melaksanakan PTM, Dedi menyatakan bahwa setiap sekolah yang melaksanakan PTM telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) COVID-19.

"Kalau terjadi kasus di sekolah, maka segera tangngi, segera laporkan ke puskesmas atau ke Satgas COVID-19," kata Dedi.

Salah seorang siswa kelas XII SMK Negeri 3 Kota Bandung, Hasna Nabila menyambut baik pelaksanaan PTM. Pasalnya, kata Nabila, banyak mata pelajaran yang mengharuskannya bertatap muka dengan guru.

"Kalau PPJ atau online itu susah ya buat kita yang di jurusan tata busana. Materinya kalau dikasih lewat online susah buat dipahami. Kalau tatap muka seperti sekarang ini baru bisa benar-benar paham," ungkapnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1856 seconds (0.1#10.140)