3 Mahasiswa Vokasi IPB University Juara 1 Business Management Competition 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa IPB University . Tiga mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Manajemen Industri Sekolah Vokasi IPB University berhasil menjadi Juara 1 dalam ajang Business Management Competition 2021. Mereka adalah Ingger Najwa Anjani, Oktif Rafiqka Fiddien, dan Sania Hairunnisa.
Lomba yang mengusung tema Maximizing Business Strategy as A Challenge in Society 5.0” ini diselenggarakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Negeri Bali, (27-29/9). Ketiga mahasiswa tersebut berhasil mengalahkan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti kompetisi ini.
Dalam lomba ini, Ingger, Oktif, dan Sania mengambil tema “Penguatan Branding Sektor Hilir (Upstream) dalam Konsep Agribisnis dengan Utilisasi Teknologi Digital kepada Generasi Milenial”.
Dalam paparannya, Ingger menekankan bahwa generasi milenial merupakan aktor perubahan. Mereka mampu mengoptimalkan kekuatan digital kepada berbagai elemen masyarakat, terutama aktor-aktor yang terlibat kuat dalam rantai nilai sistem agribisnis.
“Hilirisasi produk dilakukan dengan memberikan nilai tambah untuk terlihat modern, berkompetisi, dan diterima pasar. Namun, sentuhan teknologi digital akan memberikan nilai lebih kepada komoditas dan produk pertanian,” ujarnya.
Terlebih menyongsong era Society 5.0, lanjutnya, di mana peran manusia menjadi bagian yang tidak terpisah. Singkatnya, kegiatan manusia yang ditopang oleh teknologi digital akan lebih presisi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
“Dengan teknologi digital, produk menjadi lebih mudah dikenal oleh elemen masyarakat luas. Branding dari aktivitas dan produk berbasis pertanian juga semakin kuat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr Doni Yusri selaku Dosen Manajemen Industri Sekolah Vokasi IPB University dan juga pembina mahasiswa, ikut bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi.
Dr Doni, Pakar Pemasaran Digital IPB University ini mengemukakan bahwa teknologi digital adalah milenial itu sendiri.
“Jadi bagaimana memaksimalkan peran mahasiswa sebagai aktor penggerak perubahan kegiatan-kegiatan pertanian dan industri. Salah satunya adalah sering mengikuti kompetisi seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, ketiga mahasiswa tersebut telah memadukan tema komoditas dan produk berbasis pertanian dengan teknologi digital. Gagasan ini bisa digunakan oleh siapapun untuk menyongsong era Society 5.0.
“Di lain sisi, dengan menjadi juara, ketiga mahasiswa tersebut memperlihatkan sisi keunggulan sebagai mahasiswa IPB University,” pungkasnya.
Lomba yang mengusung tema Maximizing Business Strategy as A Challenge in Society 5.0” ini diselenggarakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa Politeknik Negeri Bali, (27-29/9). Ketiga mahasiswa tersebut berhasil mengalahkan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti kompetisi ini.
Dalam lomba ini, Ingger, Oktif, dan Sania mengambil tema “Penguatan Branding Sektor Hilir (Upstream) dalam Konsep Agribisnis dengan Utilisasi Teknologi Digital kepada Generasi Milenial”.
Dalam paparannya, Ingger menekankan bahwa generasi milenial merupakan aktor perubahan. Mereka mampu mengoptimalkan kekuatan digital kepada berbagai elemen masyarakat, terutama aktor-aktor yang terlibat kuat dalam rantai nilai sistem agribisnis.
“Hilirisasi produk dilakukan dengan memberikan nilai tambah untuk terlihat modern, berkompetisi, dan diterima pasar. Namun, sentuhan teknologi digital akan memberikan nilai lebih kepada komoditas dan produk pertanian,” ujarnya.
Terlebih menyongsong era Society 5.0, lanjutnya, di mana peran manusia menjadi bagian yang tidak terpisah. Singkatnya, kegiatan manusia yang ditopang oleh teknologi digital akan lebih presisi, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
“Dengan teknologi digital, produk menjadi lebih mudah dikenal oleh elemen masyarakat luas. Branding dari aktivitas dan produk berbasis pertanian juga semakin kuat,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr Doni Yusri selaku Dosen Manajemen Industri Sekolah Vokasi IPB University dan juga pembina mahasiswa, ikut bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi.
Dr Doni, Pakar Pemasaran Digital IPB University ini mengemukakan bahwa teknologi digital adalah milenial itu sendiri.
“Jadi bagaimana memaksimalkan peran mahasiswa sebagai aktor penggerak perubahan kegiatan-kegiatan pertanian dan industri. Salah satunya adalah sering mengikuti kompetisi seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, ketiga mahasiswa tersebut telah memadukan tema komoditas dan produk berbasis pertanian dengan teknologi digital. Gagasan ini bisa digunakan oleh siapapun untuk menyongsong era Society 5.0.
“Di lain sisi, dengan menjadi juara, ketiga mahasiswa tersebut memperlihatkan sisi keunggulan sebagai mahasiswa IPB University,” pungkasnya.
(mpw)