Inovatif, Mahasiswa UB Buat Baterai Mobil Listrik dari Tempurung Kelapa

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 22:16 WIB
loading...
Inovatif, Mahasiswa UB Buat Baterai Mobil Listrik dari Tempurung Kelapa
5 mahasiswa Teknik Kimia dari UB menemukan inovasi menarik dengan menyulap tempurung kelapa menjadi baterai mobil listrik. Foto/Dok UB
A A A
JAKARTA - 5 mahasiswa Teknik Kimia dari Universitas Brawijaya (UB) menemukan inovasi menarik dengan menyulap tempurung kelapa menjadi baterai mobil listrik.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Aditya Bayu Pratama, Akmal Estu Wijaya, Dyah Nurfitri Solikhah, Erina Azahra Amalia dan Prisma Ardaneshwari Khairina dibimbing Supriyono menemukan alternatif baterai dengan substitusi bahan yang ramah lingkungan.



Melihat kondisi saat ini, sebagian besar masih menggunakan bahan bakar fosil pada kendaraan khususnya mobil konvensional menghasilkan gas karbon dioksida melalui proses pembakaran.

Karbon dioksida merupakan zat penangkap cahaya sehingga dapat meningkatkan temperatur pada permukaan bumi sebesar 1,5oC per-tahun. Apabila terjadi peningkatan konsentrasi CO2, sudah dipastikan pemanasan global akan terjadi sehingga berdampak pada iklim yang tidak stabil.

Pada akhirnya akan menyebabkan bencana alam di berbagai wilayah dunia. Meninjau dari hal tersebut, timbul banyak inovasi untuk menekan jumlah emisi karbondioksida salah satunya dengan optimalisasi penggunaan mobil listrik.



Melihat 60% komponen mobil listrik adalah baterai. Maka baterai yang digunakan saat ini adalah lithium ion yang rechargeable (dapat diisi ulang). Baterai lithium-ion memiliki siklus hidup yang panjang, kapasitas penyimpanan yang besar dan tentunya ramah lingkungan. Tetapi memiliki kelemahan karena harganya yang mahal.

Maka dari itu, tim peneliti menggunakan substitusi bahan yang melimpah, luas permukaan dan porinya yang bagus dan berasal dari limbah tempurung kelapa (biochar) untuk digunakan sebagai pengganti grafit pada anoda baterai lithium-ion.

Menurut tim peneliti, adanya penggantian bahan yang awalnya grafit menjadi biochar tempurung kelapa secara ekonomis mampu menurunkan harga baterai lithium-ion yang mahal, bahkan kapasitas simpan spesifiknya yang tinggi (372 mAh/g) dan mampu menghasilkan sel baterai berkerapatan energi tinggi (0.1 A/g).

Pada sisi lain struktur pori tempurung kelapa yang besar berpotensi untuk meningkatkan performa baterai lithium-ion.

“Inovasi yang kami teliti ini sangat mendukung program Sustainable Low Carbon Development, karena baterai lithium-ion sangat dianjurkan untuk digunakan pada mobil listrik dengan banyak keunggulannya. Selain itu, adanya inovasi kami juga mampu merealisasikan program zero emission di Indonesia beberapa tahun ke depan,” kata Aditya melansir laman resmi UB di ub.ac.id, Jumat (15/10/2021).

Aditya menambahkan timnya ingin memodifikasi komponen pada baterai lithium-ion sehingga berpotensi meningkatkan performa baterai dan mampu mengurangi harga baterai lithium-ion yang mahal sehingga lebih ekonomis.

Oleh karena itu, dia bersama keempat rekannya melakukan uji performa dan simulasi pada baterai sebelum diaplikasikan sebagai komponen anoda baterai mobil listrik lithium-ion, karena mampu memperkirakan jarak dan kecepatan yang optimal untuk baterai mobil listrik yang akan dikembangkan.

Harapannya, penelitian yang dikembangkan dapat memberikan kontribusi pada Indonesia terkait optimalisasi penggunaan mobil listrik dan memberikan solusi dalam produksi dan komersialisasi baterai ion-Lithium yang memiliki kapasitas penyimpanan arus listrik lebih besar serta meningkatkan performa kinerja baterai.

Kedepannya hal tersebut akan membantu sektor energi terbarukan karena adanya peralihan ketergantungan skema sektor transportasi dari berbasis energi fosil menjadi energi listrik yang terbarukan.

Tim yang diketuai oleh Aditya Bayu Pratama (Teknik Kimia 2020) bersama keempat rekannya ini nantinya akan berjuang ke Tanoto Student Research Award (TSRA) 2021 pada Oktober 2021 mendatang.

Tanoto Student Research Award sendiri merupakan program penelitian dan karya ilmiah mahasiswa yang diadakan melalui kerja sama Tanoto Foundation dan Universitas Brawijaya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7534 seconds (0.1#10.140)