Keren, 7 Dosen UI Masuk dalam Kategori Top 2% Peneliti Berpengaruh Dunia

Minggu, 31 Oktober 2021 - 22:42 WIB
loading...
Keren, 7 Dosen UI Masuk...
Sebanyak 7 Dosen UI menorehkan prestasi di kancah dunia. Mereka masuk dalam World Top 2% Scientist 2021 dari negara ASEAN. Foto/Dok/Humas UI
A A A
DEPOK - Sebanyak 7 Dosen Universitas Indonesia (UI) menorehkan prestasi di kancah dunia. Mereka masuk dalam World Top 2% Scientist 2021 dari negara ASEAN. Ketujuh peneliti UI itu terdiri dari 3 dosen dari Fakultas Teknik (FT), 2 dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan 2 dosen dari Fakultas Kedokteran (FK).

Dari FT yaitu Prof. Dr-Ing Nandy Putra; Mohammed Ali Berawi,M.Eng.Sc., Ph.D; dan Prof. Dr. Ir. Irwan Katili, DEA. Dari F.MIPA antara lain Prof. Dr.rer.nat Rosari Saleh dan Dr. Dipo Aldila. Dan dari FK yaitu Porf. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro dan Prof. dr. Jeanne Adiwinata Pawitan, MS., Ph.D.



Daftar ini baru dirilis oleh Stanford University dan Elsevier Report belum lama ini. Dari Indonesia, ada 58 ilmuwan yang masuk dalam daftar 2% ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia. Pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientists ini secara tahunan diperbarui oleh Elsevier BV dan Stanford University. Yang terbaru, data ini diperbarui pada 20 Oktober 2021.

Menanggapi hal itu, Prof. Dr-Ing Nandy Putra mengatakan, pengembangan IPTEK memegang peranan penting dalam kemajuan negara dan peradaban dunia. Penelitian dan publikasi ilmiah yang dilakukan mestinya dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan IPTEK.

"IPTEK diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, kita perlu mengembangkan ekosistem IPTEK yang terintegrasi dari sektor hulu ke hilir, sehingga dapat melahirkan terobosan baru untuk menghasilkan berbagai inovasi bagi pencapaian Indonesia maju dan unggul," kata Nandy yang merupakan wakil dekan FTUI, Minggu (31/10/2021).



Nandy yang merupakan pakar di bidang heat transfer dan konversi energi ini telah banyak mengeluarkan banyak karya ilmiah yang bersitasi tinggi dan berbagai produk hasil penelitian antara lain salah satunya adalah inovasi portable vaccine carrier atau perangkat pembawa vaksin yang ramah lingkungan dan hemat energi.

Di lain pihak, Mohammed Ali Berawi mengatakan riset multidisiplin dan pengembangan jejaring keilmuan lintas negara akan mampu memberikan dampak yang lebih luas bagi kebermanfaatan hasil riset dan pengembangan ilmu pengetahuan.

"Saya meyakini bahwa melalui penguasaan dan pengembangan digital teknologi (Industri 4.0) yang didukung dengan budaya masyarakat yang maju dan adaptif (Society 5.0) akan dapat menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan (Nature 5.0) dalam rangka memajukan peradaban dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1923 seconds (0.1#10.140)