Bantu Desa Wisata, Tim Dosen ITS Kembangkan Virtual Tour
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dampak dari pandemi Covid-19 masih banyak mempengaruhi aktivitas masyarakat, salah satunya di sektor pariwisata. Beradaptasi dengan kondisi saat ini, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang virtual tour untuk membantu promosi wisata kepada masyarakat luas.
Okta Putra Setio Ardianto menjelaskan, wisata Lembah Mbencirang yang terletak di Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto menjadi objek wisata yang dipilih dalam proyek Abmas kali ini. Sebagai salah satu wisata berbasis desa, wisata Lembah Mbencirang dibangun dan diupayakan atas swadaya masyarakat sekitar.
Hal tersebut yang akhirnya melatarbelakangi pembuatan virtual tour karena dinilai akan sangat membantu dan memberikan dampak baik kepada pihak pengelola. “Dengan virtual tour, masyarakat akan sadar bahwa wisata yang dikelola desa juga mampu bersaing dengan wisata lain yang dikembangkan oleh swasta,” katanya melalui siaran pers, Jumat (5/11/2021).
Sebagai informasi, pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk kerja sama Okta dengan tiga dosen Departemen Desain Interior dan dua dosen Departemen Studi Pembangunan ITS. Mereka adalah Caesario Ari Budianto, Thomas Ari Kristianto, Anggra Ayu Rucitra, Dr Arfan Fahmi dan Deti Rahmawati.
Disebutkan Okta, program ini juga melibatkan enam mahasiswa Departemen Desain Interior angkatan 2018. Okta yang juga dosen Departemen Desain Interior ini menjelaskan bahwa inovasi virtual tour yang digarap timnya ini menggunakan teknologi foto 360 derajat.
Teknologi ini bersifat interaktif dan imersif, sehingga dapat membuat masyarakat merasakan kunjungannya ke Lembah Mbencirang terasa nyata. Seluruh foto 360 derajat dari wisata Lembah Mbencirang ini, diakui Okta diambil secara mandiri tanpa menggunakan citra satelit.
Selain itu, dosen yang mempunyai bidang keahlian arsitektur lingkungan ini menjelaskan bahwa timnya mengaplikasikan teknologi foto 360 derajat ini melalui sudut pandang darat dan udara. Foto yang diambil dari udara membuat masyarakat dapat melihat secara utuh lokasi wisata walaupun hanya secara virtual.
Terlebih lagi, Okta dan timnya turut menggunakan grafis yang kekinian sebagai pendukung. “Hasilnya adalah desain virtual tour yang eksklusif dan kekinian,” ungkap Okta.
Okta Putra Setio Ardianto menjelaskan, wisata Lembah Mbencirang yang terletak di Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto menjadi objek wisata yang dipilih dalam proyek Abmas kali ini. Sebagai salah satu wisata berbasis desa, wisata Lembah Mbencirang dibangun dan diupayakan atas swadaya masyarakat sekitar.
Hal tersebut yang akhirnya melatarbelakangi pembuatan virtual tour karena dinilai akan sangat membantu dan memberikan dampak baik kepada pihak pengelola. “Dengan virtual tour, masyarakat akan sadar bahwa wisata yang dikelola desa juga mampu bersaing dengan wisata lain yang dikembangkan oleh swasta,” katanya melalui siaran pers, Jumat (5/11/2021).
Sebagai informasi, pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk kerja sama Okta dengan tiga dosen Departemen Desain Interior dan dua dosen Departemen Studi Pembangunan ITS. Mereka adalah Caesario Ari Budianto, Thomas Ari Kristianto, Anggra Ayu Rucitra, Dr Arfan Fahmi dan Deti Rahmawati.
Disebutkan Okta, program ini juga melibatkan enam mahasiswa Departemen Desain Interior angkatan 2018. Okta yang juga dosen Departemen Desain Interior ini menjelaskan bahwa inovasi virtual tour yang digarap timnya ini menggunakan teknologi foto 360 derajat.
Teknologi ini bersifat interaktif dan imersif, sehingga dapat membuat masyarakat merasakan kunjungannya ke Lembah Mbencirang terasa nyata. Seluruh foto 360 derajat dari wisata Lembah Mbencirang ini, diakui Okta diambil secara mandiri tanpa menggunakan citra satelit.
Selain itu, dosen yang mempunyai bidang keahlian arsitektur lingkungan ini menjelaskan bahwa timnya mengaplikasikan teknologi foto 360 derajat ini melalui sudut pandang darat dan udara. Foto yang diambil dari udara membuat masyarakat dapat melihat secara utuh lokasi wisata walaupun hanya secara virtual.
Terlebih lagi, Okta dan timnya turut menggunakan grafis yang kekinian sebagai pendukung. “Hasilnya adalah desain virtual tour yang eksklusif dan kekinian,” ungkap Okta.