Gen Z Harus Kuasai Kemampuan Ini untuk Hadapi Persaingan Global

Minggu, 07 November 2021 - 20:02 WIB
loading...
Gen Z Harus Kuasai Kemampuan Ini untuk Hadapi Persaingan Global
Tim Awdogleg memenangkan juara kedua di ajang Internasional Reservoir Simulation yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia. Foto/Dok/UP
A A A
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) mengungkapkan, 80 persen mahasiswa Indonesia tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya. Alhasil, persaingan kerja di era VUCA menuntut angkatan kerja menguasai lebih dari satu disiplin ilmu.

Youth Central Australia mengungkapkan, ada delapan keterampilan yang harus dikuasai oleh lulusan perguruan tinggi , terlepas dari apapun bidang keilmuannya. Website yang telah menjadi rujukan bagi para generasi muda tersebut, menyebutkan setidaknya para calon pekerja harus memiliki kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan problem solving.



Sejalan dengan pernyataan tersebut, Richard Arum dalam bukunya yang berjudul Academically Adrift: Limited Learning on College Campuses menempatkan kemampuan komunikasi sebagai salah satu kemampuan wajib yang harus dimiliki lulusan perguruan tinggi.

Kemal Gibran, Mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Pertamina, membagikan pengalamannya tentang bagaimana kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam persiapan memasuki dunia kerja.

“Selama ini, stigma yang melekat secara umum adalah sarjana sains dan teknologi hanya perlu menguasai bidang keilmuan mereka. Padahal, jika seorang lulusan teknik tidak membekali diri dengan kemampuan komunikasi yang baik, akan sulit baginya bekerja sama dalam tim,” ujar Kemal.



Kemal mengungkapkan, berkat kemampuan komunikasi yang terus dilatihnya, ia dan tim Awdogleg berhasil memenangkan juara kedua di ajang Internasional Reservoir Simulation yang diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia.

“Sebenarnya, inovasi yang digagas tim cukup sederhana. Kami merancang dua sumur horizontal dan empat sumur multilateral setelah sebelumnya melakukan analisa well trajectory untuk mencegah tabrakan sumur. Namun, dewan juri mengatakan mereka sangat puas dengan hasil presentasi kami dan cara kami meyakinkan mereka,” tutur Kemal.

Ketua tim Rendy Novriansyah mengatakan bahwa gagasannya dan tim berpotensi menghasilkan produksi minyak sebesar 171 juta barel dengan profit 11,871 juta USD. “Angka tersebut kami peroleh setelah kami menganalisa posisi dari 43 sumur migas gabungan sebagai studi kasus,” ungkap Rendy.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1340 seconds (0.1#10.140)