Bangga, Universitas di Prancis Mulai Mengajarkan Bahasa Indonesia

Selasa, 09 November 2021 - 11:34 WIB
loading...
Bangga, Universitas di Prancis Mulai Mengajarkan Bahasa Indonesia
Perdana, pembelajaran Bahasa Indonesia di Universitas Savoie Mont Blanc–Prancis. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sejak 2007, Kemendikbudristek telah menjalin kerja sama di bidang pendidikan dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi Prancis. Kerja sama tersebut terjalin melalui seminar dan joint working group (JWG) yang rutin diadakan setiap tahun.

Untuk meningkatkan kerja sama ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris melakukan berbagai pengembangan dan pengenalan Bahasa Indonesia di berbagai perguruan tinggi di Prancis. Di antaranya di Inalco–Paris, Universitas Le Havre – Normandie, dan Universitas La Rochelle–La Rochelle. Total pemelajar Bahasa Indonesia di Prancis sudah mencapai sekitar 450 orang, termasuk di KBRI Paris.



Namun tahun ini, pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan untuk pertama kalinya di Universitas Savoie Mont Blanc (USMB), di Kota Chambery yang letaknya sekitar 3,5 jam ke arah selatan dari Paris perjalanan dengan kereta. USMB merupakan perguruan tinggi negeri muda yang berdiri tahun 1979. Pada 2020, USMB menduduki rangking ke-23 perguruan tinggi di Prancis dan masuk pada rentang rangking 701–800 perguruan tinggi dunia.

Atdikbud KBRI Paris, Warsito memperkenalkan sistem pendidikan Indonesia dalam diversitas budaya pada pembukaan pembelajaran Bahasa Indonesia yang bertempat di Amphitheater USMB (4/10). Warsito juga menjelaskan bahwa terselenggaranya pembelajaran Bahasa Indonesia ini merupakan komitmen Presiden USMB, Pr. Philippe Galez, untuk menjadikan USMB sebagai titik masuk kerja sama dengan perguruan tinggi Indonesia.

“Kegiatan ini terintegrasi dengan kegiatan akademik lainnya, seperti seminar bersama, pengenalan budaya, pertukaran mahasiswa dan riset bersama dosen,” jelasnya.



Kelas Bahasa Indonesia di USMB diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari mahasiswa dan dosen. Pembelajaran dilaksanakan secara luring selama 12 jam dan 12 jam secara daring. Kegiatan ini mendapat apresiasi yang baik dari peserta.

Audrey, salah satu peserta, mengatakan ketertarikannya untuk mengikuti kelas Bahasa Indonesia adalah karena ketertarikannya kepada budaya Indonesia yang telah lama ingin diketahuinya. Peserta lain, Rafael, mengikuti kelas Bahasa Indonesia karena ingin dapat melakukan magang atau praktik di perguruan tinggi di Indonesia.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1457 seconds (0.1#10.140)